18/08/17

Banyak Rindu Di " Betawi Dalam lukisan sarnadi Adam "



Aston Marina Hotel, salah satu hotel yang berada dibawah naungan Archipelago International, mempunyai cara yang sedikit unik dalam memperingati Hari Ulang Tahun Republik Indonesia ke 72 ini loh...
Tidak seperti lainnya, yang acapkali mengadakan berbagai lomba guna memeriahkan perayaan HUT Indonesia, Hotel yang telah beroperasi sejak tahun 2008 ini justru berkolaborasi dengan Merpati Training Center dan didukung oleh women radio, berinisiatif untuk menggelar pameran lukisan karya Sarnadi Adam yang bertajuk " Betawi dalam Lukisan Sarnadi Adam ".


Alhamdulillah... Pada tanggal 15 agustus 2017 lalu, Aku bersama beberapa teman blogger dari Blogger Crony Community berkesempatan hadir dalam pembukaan pameran yang akan berlangsung pada tanggal 15 sampai 25 agustus 2017 di area lobby Aston Marina Hotel tersebut.

Pameran lukisan yang juga dihadiri oleh ketua DPD RI, Oesman Sapta Odang ini diharapkan dapat memberikan pelajaran bagi masyarakat terutama generasi muda lewat tema tema bernilai yang coba dihadirkan oleh pelukis asli betawi ini dalam 26 karyanya yang di pamerkan.
pelukis yang juga seorang dosen di jurusan seni rupa Universitas Jakarta ini memamerkan karya lukisan bertema Jakarta tempo dulu...




Acara dibuka dengan sambutan dari ketua panitia dan perwakilan dari Merpati Training Center sebagai pendukung terlaksananya pameran lukisan ini. Acara pun dilanjutkan dengan kata sambutan dari ketua DPD RI dan sang pelukis itu sendiri. Menurut Bapak Sarnadi Adam, dengan kedatangan ketua DPD RI dalam pembukaan lukisan karyanya ini juga merupakan suatu dukungan langsung pemerintah kepada kebudayaan dan seni lukis betawi khususnya, serta secara nasional pada umumnya. Beliau pun juga bangga karena bisa menjadi pioner seni lukis betawi, sehingga membuat seni lukis betawi yang tadinya tidak ada dalam peta seni lukis nasional sekarang menjadi ada dan lebih dikenal oleh masyarakat luas.

Acara pun dilanjutkan dengan prosesi pengguntingan pita oleh bapak Sarnadi Adam sendiri, sebagai tanda dibukanya pameran lukisan tersebut. Setelah itu, pelukis profesional itu pun mulai mengajak para tamu undangan untuk berkeliling area pameran sembari sesekali menceritakan apa yang ia tuangkan dalam lukisan tersebut







Jujur, aku takjub dengan caranya menuangkan ingatan tentang gambaran Jakarta tempo dulu dalam bingkai lukisan... Contohnya saja dalam salah satu lukisannya yang ia beri judul " warung di kampung rawa simprug " peraih penghargaan sebagai pelukis terbaik jakarta tahun 2000 itu amat detail menggambarkan pojok rawa simprug yang memang merupakan tempat ia dilahirkan dan menghabiskan masa kecil nya. Melalui lukisannya itu kita seolah dibawa kembali ke masa lalu... Masa dimana Jakarta masih lapang, lengkap dengan gambaran warung berdesain kuno dan delman yang juga ada dalam lukisan karyanya tersebut...



Ada juga lukisan yang menggambarkan tradisi masyarakat betawi saat ada yang sedang melakukan resepsi baik pernikahan maupun khitanan atau yang sering orang betawi sebut sebagai " kondangan". Dalam lukisan berjudul " kondangan " itu, pelukis yang juga pernah mengadakan pameran di beberapa negara eropa diantaranya Belanda, amerika serikat, argentina, dll, dengan apik mengolah emosi para penikmat seni yang melihatnya dan menimbulkan rasa rindu tersendiri pada masa masa itu... Masa dimana masyarakat betawi masih menjunjung tinggi kebersamaan bahkan ketika mereka akan pergi 'kondangan'...



Selain itu, ada yang tampak mencolok pada pameran lukisan Sarnadi Adam kali ini, ada banyak sosok penari betawi yang ia angkat dalam lukisannya...
Setidaknya ada 13 lukisan dari total 26 lukisan yang dipamerkan di lobby hotel dengan 356 kamar ini, yang bertema penari betawi.
Ya... Di masa lalu, masyarakat betawi memang tidak bisa dipisahkan dari para penari betawi itu sendiri... Lagi lagi peraih penghargaan Satya Lencana Karya ke X tahun 2000 itu, sukses membuat kita rindu akan masa masa itu.



Masih dengan nuansa tempo dulu, Ada juga 3 lukisan yang bertema nelayan, yup nelayan di daerah pesisir jakarta utara tentunya. Dulu jakarta juga merupakan daerah pesisir yang memiliki banyak warga berprofesi sebagai nelayan. Pelabuhan sunda kelapa yang dulu menjadi sentral pun ia angkat dengan sangat apik dalam lukisan berjudul " pelabuhan sunda kelapa". Kebanyakan nelayan yang ia lukis adalah wanita, karena dalam ingatan masa kecil beliau memang lebih banyak para wanita yang menjadi nelayan di daerah pesisir pantai tersebut.



O iya ada satu lukisan yang tidak ada unsur betawi nya juga dipamerkan disana... Lukisan berjudul " thawaf" itu seolah menggambarkan kerinduan Sarnadi Adam pada tanah suci, kiblatnya para umat muslim, Mekkah Al mukarromah...



Satu benang merah yang aku tangkap dalam ke 26 karya karya seni lukis yang dipamerkan di Aston Marina Hotel itu adalah " kerinduan". Kerinduan seorang Sarnadi Adam pada masa lalu... Melihat dan berkeliling area pameran akan membuat kita seolah memasuki mesin waktu dan di bawa ke masa masa itu... Membangkitkan kembali ingatan masa kecil... Aku merasakannya... Bukan Jakarta tempo dulu, tapi bekasi tempo dulu karena meski aku dilahirkan di jakarta, masa kecilku ada di bekasi... Bukan masa tahun 1970 an seperti Sarnadi Adam, tapi kisaran tahun 1990an... pameran ini benar benar membuatku rindu akan masa masa itu...

Buat kalian yang ingin juga mencoba 'mesin waktu' ala Sarnadi Adam ini, bisa langsung dateng aja ke area lobby hotel Aston Marina... Pameran ini masih akan berlangsung sampai tanggal 25 agustus 2017 ya...

4 komentar:

  1. Jadi serasa kembali ke masa lalu Betawi tempo dulu

    BalasHapus
  2. Aku suka sama karya karya pak sarnadi adam dan pelayanan hotel aston marina, pengen kesana lagi deh

    BalasHapus
  3. Aku suka sama karya karya pak sarnadi adam dan pelayanan hotel aston marina, pengen kesana lagi deh

    BalasHapus