13/02/18

Pentingnya memegang prinsip dalam menulis blog

Sejak mengenal dunia monetize blog ini, aku terus belajar untuk meningkatkan kualitas blog ku agar senantiasa dapat ‘dilirik’ oleh pihak brand. Tentunya aku akan merasa amat senang bila ada pihak brand yang ingin bekerja sama dengan ku, karena itu berarti aku juga akan mendapat tambahan penghasilan.

 Meski begitu bukan berarti semua tawaran job yang masuk langsung aku iya-kan begitu saja loh, tetap ada beberapa prinsip yang aku pegang dalam mengelola blog ini. Prinsip yang aku pegang tersebut memang tidak se-ekstrim para blogger senior yang biasanya akan langsung menolak tawaran diluar niche blog mereka, tapi paling tidak aku berharap kalau blog ku ini bisa lebih bermanfaat bagi orang banyak tanpa melanggar norma serta adat istiadat yang ada.



Sejauh aku memonetize blog ini sih baru dua tawaran yang aku tolak, yaitu saat campaign k*nd*m beberapa waktu yang lalu dan saat aku menerima penawaran content placement dengan aturan harus plek ketiplek alias copas abis dari brief mereka. Kedua hal ini aku tolak secara halus karena memang merasa tidak sreg dengan kewajiban yang harus aku kerjakan. Ini jelas berlawanan dengan prinsip ku.

Pelajaran soal memegang prinsip dalam menulis blog ini aku dapatkan dari seorang teman SMA yang saat ini juga berprofesi sebagai Blogger. Ingat kan beberapa waktu yang lalu aku pernah bekerja sama dengan salah satu waterpark ternama di Bekasi..? Sebelum aku menggandeng si ibu SS, aku sempat mengajak temanku itu untuk menggarap proyek tersebut.

Aku pikir ia akan dengan senang hati menerima tawaran kerja sama yang cukup menggiurkan ini.
Tapi ternyata aku salah, ia menolak kerja sama ini dengan cara yang sangat halus. Ia berkata kalau proyek ini akan membuat dia merasa ‘dibayar’ untuk menulis. Aneh ya..? bukankah seseorang harusnya merasa senang saat apa yang ia kerjakan diapresiasi oleh orang lain...? Tapi itulah dia, teman yang memang sejak SMA aku kenal sebagai seorang yang idealis.

Meski begitu, ia tetap mendukungku untuk meneruskan proyek tersebut. Ia paham betul keadaan serta kondisi yang sedang aku alami saat itu. Dan dalam waktu yang bersamaan ia berhasil untuk tetap memegang teguh prinsipnya dan juga tetap mendukung penuh sahabatnya ini. Dari situ aku belajar satu hal, memegang prinsip itu harus tapi juga jangan sampai menyakiti orang disekitar kita. Oleh karena itu saat aku juga dihadapkan pada situasi yang menguji prinsip ku seperti saat ada penawaran campaign k*nd*m tadi, aku berusaha sebisa mungkin untuk menolaknya secara halus.

Nah kalau kalian bagaimana teman teman...? Adakah campaign yang kalian tolak juga? dan adakah prinsip yang kalian pegang juga dalam menulis blog...? Hayuk atuh jangan ragu buat dishare dikolom komentar....

6 komentar:

  1. Aku belum pernah nolak Mbak..Karena belum banyak dapat tawaran..:)
    Thanks sudah sharing ini, saya jadi punya bayangan..

    BalasHapus
  2. Berhubung masih baru di dunia blogger komersial, belom pernah dapet job2an dr brand ternama gt hehe..
    Makasih tips-tips nya...

    BalasHapus
  3. Iyaa aku pun sama suka menolak kalo emang ga sreg, prinsipku pokoknya ga boleh menerima tawaran yang sejenis apalagi dalam jangka waktu yang dekat.

    BalasHapus
  4. sejauh ini ditolak karena fee-nya ga sesuai wkwkwkk *belagu banget deh eike :p

    ih klo campaign itu sih aku juga emoh mba :/

    BalasHapus
  5. Aku ketagihan jadi Blogger mbak hdhhe

    BalasHapus
  6. Kalo aku belum pernah semoga setelah baca artikel ini,besoknya... Eh dapat tawaran ... :)

    BalasHapus