26/03/18

PKBM Ginus Itaco, sekolah gratis pencetak siswa wirausaha

Setelah menjadi seorang ibu, akupun paham kalau semua ibu diseluruh dunia ini pasti berharap dapat memberikan yang terbaik bagi anak-anaknya, terutama dibidang pendidikan. Sayangnya, tidak semua ibu mampu untuk memberikan pendidikan yang layak bagi putra-putrinya. Padahal mendapatkan pendidikan yang layak serta berkualitas bukan hanya keinginan dari si ibu semata tapi juga merupakan hak seluruh anak yang wajib kita penuhi.

Jujur, meski sempat bergabung di beberapa komunitas yang bergerak di bidang sosial kemanusiaan, aku sama sekali belum berpikiran ke arah situ. Alhamdulillah aku seakan dibuat ‘melek’ dalam acara #DBNCharityVisit yang untuk pertama kalinya diadakan oleh komunitas Dear Bloggernet saat kami mengunjungi PKBM Ginus Itaco pada 18 Maret 2018 lalu.



Komunitas yang difounderi oleh mbak Haya Aliya Zaki, Lidya Fitrian, dan Dewi Sulistiawaty tersebut merupakan komunitas blogger yang memiliki visi dan misi untuk memberdayakan para blogger terutama dalam kegiatan sosial kemanusiaan seperti dalam acara #DBNCharityVisit ini.

Sekolah gratis yang dulu bernama SMK Itaco tersebut didirikan oleh Susi Sukaesih untuk mereka yang berasal dari keluarga pra sejahtera. PKBM Ginus Itaco ini berawal dari keprihatinan wanita penulis blog suzieicus.com tersebut saat mendapati fakta kalau ternyata masih banyak siswa putus sekolah di Kota Bekasi dengan alasan tidak mampu membayar biaya sekolahnya.

Susi Sukaesih, Pendiri PKBM Ginus Itaco


Menurut Susi, jika anak-anak dari keluarga pra sejahtera tersebut tidak bisa melanjutkan pendidikannya, maka keluarga mereka bisa dipastikan akan terus berada dalam lingkar status pra sejahtera itu sendiri. Susi yakin dengan pendidikan yang baik, kelak anak-anak dari keluarga pra sejahtera tersebut dapat merubah status keluarganya

Keyakinan Susi tersebut bukanlah isapan jempol belaka, terbukti dengan adanya sosok muridnya yang dapat dikatakan berhasil setelah menempuh pendidikan disekolah miliknya ini. Reza namanya. Reza yang dulu ‘diajak’ sekolah oleh Susi saat sedang bekerja sebagai penjaga rental Playstation tersebut sekarang sudah memiliki gaji tetap di sebuah perusahaan ternama sebagai ahli desain grafis. Dan sebagai wujud balas budinya pada Susi, Reza pun menyempatkan diri juga untuk mengajar adik-adik kelasnya dibidang yang sama.

Salah satu siswa wirausaha


Coba bayangkan apa jadinya jika Reza tidak mendapat ajakan dari Susi untuk bersekolah... Bukan tidak mungkin kalau ia masih bekerja di Rental Playstation itu dengan gaji yang amat seadanya tersebut. Hal ini merupakan bukti nyata yang ingin Susi tunjukan kalau pendidikan jelas amat berperan penting dalam perubahan status sosial masyarakat.

Di pertengahan 2012, Susi mulai mendirikan sekolah gratis ini dengan jumlah murid 20 siswa dari berbagai daerah di Kota Bekasi. Dalam perjalanannya, tak jarang Susi pun menemukan banyak kendala serta hambatan dalam mengelola sekolah gratis ini, terutama dalam hal pendanaan.

Berbagai ‘cara cantik’ pun Susi lakukan demi tetap berdirinya Sekolah ini. Aku bilang ‘cara cantik’ karena Susi paling anti untuk meminta minta pada para calon donaturnya. Ia lebih menyukai cara the power of mouth atau kekuatan dari mulut ke mulut.



 Alhamdulillah hingga saat ini sudah ada sekitar 40 orang tua asuh yang sudah berkomitmen untuk membiayai setidaknya masing-masing satu siswanya dalam satu tahun. Setiap orang tua asuh tersebut memberikan dana 400rb/bulan/siswa untuk biaya operasional PKBM Ginus Itaco miliknya.

Tak sampai disitu, Susi pun mengajak para siswanya untuk berwirausaha di sela-sela kegiatan sekolahnya. Hal ini ia lakukan agar dapat meminimalisir alasan para siswanya untuk tidak berangkat ke sekolah, karena tidak dapat dipungkiri salah satu alasan anak dari keluarga pra sejahtera berangkat ke sekolah adalah lantaran tidak memiliki uang untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Jadi tak heran kalau banyak diantara mereka yang akhirnya memilih untuk bekerja serabutan ketimbang berangkat ke sekolah.

Sampai saat ini sudah ada beberapa wirausaha yang telah dicoba oleh Susi dan para siswanya. Dari mulai usaha printing mug, Konveksi baju dan kaos, serta yang terbaru adalah usaha konveksi Tas handmade.

pouch-pouch hasil karya para siswa wirausaha


Dari usaha yang rutin dijalankan ini, para siswanya pun bisa menambah penghasilan antara 500- 1jt/ bulan. Uang hasil usaha ini bukan digunakan untuk biaya sekolah mereka, tapi murni digunakan oleh mereka pribadi untuk kebutuhan serta ongkos kesekolah setiap harinya.

Beberapa produk yang dihasilkan oleh siswa wirausaha :
1. Itaco (tas dan aksesoris premium)
2. Hade Bags (Tas dan aksesoris dengan harga lebih ekonomis)
3. Hade Kids (Batik anak)
  - Hade Preloved : aksesoris berbahan pakaian bekas layak pakai
  - Famsignature : Kaos katun combed, sepert kaos anak dan kaos ibu menyusui.

Selain itu, Susi pun membuka kran donatur dengan nominal berapapun bagi siapa saja yang ingin ikut berpartisipasi aktif dalam pembiayaan sekolah gratis miliknya ini.

Nah buat kalian yang ingin ikut juga berdonasi ke PKBM Ginus Itaco ini bisa langsung kepoin semua sosial medianya berikut ini.

Fanpage : Siswa Wirausaha
Instagram : @siswawirausaha dan @siswawirausaha.katalog
No wa : 085711433250
Email : suzieicus2207@gmail.com









3 komentar:

  1. wahhh salut banget ada sekolah kayak gini.. semoga makin berkembang dan jadi barokah ya mbak buat semuanya :)

    BalasHapus
  2. Aku kemarin mau ikut acara ini, cuma jauh dan ga ada bis shuttle kesana.. KLau naik kereta diriku takut....

    BalasHapus
  3. Terima kasih sudah hadir dan support event #DBNCharityVisit, ya. :)

    BalasHapus