18/04/18

'tersentil' oleh 5 kesalahan pola asuh gizi pada anak

Menjadi seorang ibu adalah gelar yang bisa didapat oleh wanita tanpa melalui jenjang pendidikan tertentu. Meski begitu, tak lantas membuat ‘gelar’ ibu jadi suatu hal yang pantas untuk diremehkan begitu saja. Ya... menjadi seorang ibu tidaklah sulit, tapi juga tidak semudah membalikkan telapak tangan. Seorang ibu harus terus belajar, belajar, dan belajar agar dapat menyandang ‘gelar’nya tersebut dengan sebaik-baiknya.

Begitu juga dengan ku yang notabene adalah ibu dari tiga orang anak. Sampai di tahun ke-sembilan pernikahanku, jujur aku masih merasa belum apa-apa dalam menjalani peran ini. Bukan karena aku tidak mau belajar, tapi rasa sayang yang teramat dalam pada ketiga buah hatiku ini justru membuatku tidak pernah puas pada apapun yang aku lakukan untuk mereka bertiga.



Seperti yang kita ketahui bersama, naluri alami semua ibu, termasuk aku, tentu ingin memberikan semua yang terbaik untuk anak-anaknya. Sayangnya, seringkali aku tidak menyadari adanya kesalahan-kesalahan dalam proses pengasuhan buah hatiku tersebut.

Contoh simpel saat aku menyiapkan makanan untuk mereka misalnya, aku sadar kalau selama ini lebih memperhatikan kuantitas makanan mereka dibanding kualitasnya. Asal mereka bertiga sudah makan dengan lahap saja aku sudah senang bukan kepalang. Padahal kalau dilihat dari kualitas sebenarnya apa yang aku sajikan tersebut amat jauh dari kata sempurna.

Selain itu, harus kuakui kesalahan pengasuhan ini juga terjadi karena adanya campur tangan pihak lain. Pihak lain yang aku maksud disini tak lain adalah orang-orang disekitarku yang ‘katanya’ lebih berpengalaman dalam hal mengasuh anak, seperti orangtuaku sendiri dan mertua misalnya.



Oleh karena itu, aku benar-benar antusias ketika mendapat undangan talkshow yang diadakan oleh Halodoc pada tanggal 13 April 2018 lalu di Dailycious Cafe, Gading serpong. Talkshow yang menghadirkan dokter cantik Dr. Herlina, Sp.A sebagai narasumber nya itu bertajuk “ 5 Kesalahan pola asuh gizi pada anak” sebuah tema yang memang aku butuhkan untuk membuka mata pikiranku tentang pola asuh anak.

Dr. Herlina Sp.A menyebutkan setidaknya ada 5 kesalahan pola asuh gizi pada anak yang seringkali tidak disadari oleh para ibu milenial. Berikut diantaranya.

1. Memaksa anak untuk makan

Ini hal yang sering aku lakukan pada ketiga buah hatiku dirumah loh... Aku pikir, kalau tidak dipaksa makan, maka jadwal makan anak tidak akan bisa teratur. Selain itu aku berpikir kalau tidak dipaksa makan ya anak-anak mah taunya cuma main, main dan main tanpa menghiraukan rasa laparnya. Tapi ternyata aku salah, karena saat anak tidak mau makan tidak selayaknya aku memaksakan mereka.

Masih menurut Dr Herlina, semakin kita memaksa, maka anak akan semakin tidak menyukai kegiatan makannya. Saran dari Dokter cantik yang juga prakter di Rs Ciputra Hospital ini adalah ada baiknya kita membiarkan sejenak acara makannya ketika ia menolak, dan minta kembali untuk melanjutkan proses makannya setelah beberapa waktu.



2. MPASI sebelum 6 bulan.

Sesuai anjuran pemerintah, anak hanya boleh diberikan MPASI setelah usianya genap 6 bulan, sayangnya masih banyak yang memberikan MPASI sebelum berusia 6 bulan dengan alasan ‘sudah begitu dari dulu’.

Pemberian MPASI dini memang menjadi pr tersendiri bagi pemerintah kita. Para ibu baru yang belum paham betul biasanya akan mengikuti anjuran orang sekitar tentang pemberian MPASI dini ini. Padahal bukan tanpa alasan pemerintah menerapkan anjuran tersebut loh. Pemberian MPASI dini akan menyebabkan gangguan pencernaan pada bayi karena sistem pencernaan nya yang belum kuat.

3. Makanan tidak sesuai usia

Makanan bagi anak-anak dan orang dewasa pasti akan berbeda sesuai dengan ‘kebutuhan’ nya saat menjalani aktivitas harian.Sayangnya masih banyak juga para ibu, termasuk aku, yang belum memahami hal ini. Contohnya saja saat memberikan cemilan buah atau jus sekalipun, tetap harus ada takaran sesuai usianya. Pemberian jus pada balita, disarankan hanya maksimal setengah gelas jus 100% buah dalam sehari, lebih dari itu hanya akan menambah gula dan berakibat berkurangnya rasa nafsu makan pada anak.

4. Pemakaian Dot terlalu lama.

Bicara soal dot, aku punya pengalaman yang cukup dramatis. Tepatnya saat anak keduaku, nara, jadi bingung puting karena pemberian ASIP menggunakan dot. Alhasil, nara sempat tidak mau menyusu langsung dan bergantung pada dot tersebut. Proses melepaskan nara dari dot ini amat sulit dan membutuhkan waktu yang tidak sebentar.



Selain itu, penggunaan dot juga berpengaruh pada struktur rahang dan gigi anak. Kebiasaan minum susu melalui dot ini akan membuat rahang atas menjadi terlalu maju atau bisa juga rahang bawah yang terlalu mundur. Ada baiknya jika penggunaan dot ini dihentikan sebelum bayi berusia 6 bulan agar tidak terlalu lama ketergantungan.

5. Banyak makanan manis

Namanya juga anak-anak pasti amat menyukai semua hal yang terasa manis seperti permen dan coklat. Tapi sadar atau tidak makana-makanan tersebut bisa membuat kadar gula dalam darah anak meningkat. Kebutuhan gula harian anak semestinya tidak boleh lebih dari 10% dari total energi yang dikonsumsi.

Pemberian makanan manis ini juga menyebabkan kerusakan pada gigi, obesitas dan kehilangan nafsu makan. Tentunya ini amat tidak kita inginkan bukan...?

Aku langsung berasa tersentil sepanjang acara talkshow ini dan berjanji dalam hati untuk sesegera mungkin menghindari 5 kesalahan pola asuh pada anak tersebut. Ada perasaan bersalah yang teramat dalam pada ketiga buah hatiku. Rasanya pengen cepat cepat pulang dan meminta maaf pada mereka. Aku merasa begitu bodoh sampai tidak menyadari kelima kesalahan pola asuh tadi, padahal seharusnya di zaman yang serba digital ini aku tidak kesulitan mencari info seputar ini.

Alhamdulillah, selain dapat sentilan dari ‘5 kesalahan pola asuh gizi pada anak’, dalam acara ini aku juga dikenalkan dengan halodoc. Halodoc merupakan aplikasi kesehatan layaknya kotak P3K digital kita. Halodoc memiliki dokter spesialis yang siap memberikan saran dan menjawab pertanyaan pertanyaan kita melalui voice atau video call dan chat. Selain itu, di halodoc juga ada fitur pharmacy delivery  yang memudahkan kita saat ingin membeli kebutuhan medis selama 24 jam.



Jadi, pulang dari acara talkshow ini aku benar benar membawa oleh-oleh yang insya Allah akan amat berguna bagi masa depan keluarga kecil kami. Dan lagi lagi aku ketagihan untuk belajar lagi menjadi ibu yang baik bagi trio kroco ku. Nah, kalau kamu gimana moms... ikut ‘tersentil’ juga kah...? masih semangat kah untuk belajar, belajar, dan belajar lagi menjadi ibu yang baik...? hayuk atuh dishare juga...






12 komentar:

  1. Saya juga salah dalam memberikan cemilan kepada Azzam,, jadinya over weight deh Azzam.

    BalasHapus
  2. Haha kadang kita lupa selalu nurutin kehendak kita buat anak, jadi keingat gara2 baca ini

    BalasHapus
  3. dengan adanya halo doc jadi orang-orang bisa mendapatkan informasi yang terpercaya karena sekarang banyak web dengan hoax

    BalasHapus
  4. Poin-poin ini perlu banget diketahui oleh para Ibu terlebih bagi yang baru memiliki anak

    BalasHapus
  5. Sentilan manja membuat moms yg alpa jadi absen "saya bisa memperbaiki diri demi masa depan anak

    BalasHapus
  6. Anakku masih belum lepas dot total. Mamaknya galau, klo gak pake dot minumnya dikit banget

    BalasHapus
  7. Walaupun anak2ku sudah besar, tetap lah aku selalu pengen belajar ilmu pengasuhan anak

    BalasHapus
  8. Wah bagus banget nih acaranya. Jadi tau hal2 penting utk anak ya.

    BalasHapus
  9. Banyak makanan manis, iya banget ih. Tapi aku juga sering lihat tetangga kasih makanan ke bayi yang belum 6 bulan. Entah cuma di oles gitu.

    BalasHapus
  10. Bagus banget informasinya mba. Bisa menjadi bekal aku buat anakku nanti.

    BalasHapus
  11. Aduhh selama ini aku masih banyak salahnya, nih. Kalo bisa diulang mah pengen diulang deh nih kaka

    BalasHapus
  12. Ih bener banget.. untung ya tersentilnya blm terlambat hahahaah

    Jadi bisa memperbaiki pola asuh gizi anak anak skrg ini

    BalasHapus