26/04/18

Inlah caraku bercampaign sehat PINDY Permen Susu

Belakangan ini media sosial sedang diramaikan dengan fenomena para ibu muda yang asik ber-campaign ria perihal jajanan sehat bagi buah hati mereka. Sayangnya, alih-alih memberikan campaign positif, banyak diantara mereka yang tanpa disadari justru telah melakukan campaign negatif yang malah ‘menjatuhkan’ beberapa kalangan.

Contohnya saja, pada kasus bubuk cabe yang acapkali menjadi ‘pendamping’ si Tahu bulat, sang makanan ringan yang beberapa waktu lalu sedang tren di semua kalangan masyarakat. Di berbagai lini media sosial, para ibu ini dengan semangat 45 sibuk men-share semua postingan tentang si bubuk cabe yang disinyalir mengandung air kencing tikus itu.



Mungkin awalnya ibu-ibu tersebut bertujuan untuk menyebarkan info yang menurut mereka wajib diketahui oleh para ibu lainnya agar anak-anak tidak sampai mencicipi tahu bulat dan sibubuk cabe tadi. Tapi sayangnya akibat ‘campaign negatif’ yang tanpa disadari telah mereka lancarkan demi menyelamatkan para buah hatinya tersebut, ada anak-anak lain yang terpaksa harus menerima keadaan super minim akibat usaha orang tua nya yang gulung tikar. Ya... mereka lah anak-anak para pengusaha tahu bulat tersebut. Padahal mereka belum tentu terbukti menggunakan bubuk cabe yang mengandung air kencing tikus tadi.

Berkaca pada kasus diatas, aku sebagai kuli tinta dalam dunia blogging ini ingin mengajak para ibu muda penggila sosial media untuk dapat lebih bijak saat akan meng-campaign perihal jajanan sehat bagi buah hati kita. Campaign ini akan tetap menjadi campaign positif jika kita mau sedikit saja meluangkan waktu untuk mencoba beberapa tips berikut...

1. Selalu ingat tujuan awal

Tanamkan terlebih dahulu apa tujuan awal kita sebelum asik berkoar-koar di media sosial. Kalau tujuan kita adalah menjaga buah hati untuk mendapatkan jajanan sehatnya, maka ingat selalu tujuan tersebut, agar tidak berubah lagi saat kita mulai memainkan jemari pada layar smartphone.

2. Laporkan pada pihak berwajib jika menemukan kejanggalan

Akan lebih baik jika kita melaporkan kejanggalan yang kita temukan itu langsung pada mereka yang berwenang alih-alih membuat reportase sendiri dan mem-viralkannya tanpa bukti yang jelas. Sebab kalaupun apa yang kita viralkan itu benar, tidak semua orang yang memiliki usaha tersebut melakukan hal yang serupa. Karena yang akan menerima dampak setelah kita mem-viralkan di media sosial tidak hanya si pelaku saja tapi juga mereka yang berkecimpung di ‘dunia’ yang sama tentunya.



3. Gunakan bahasa yang santun tanpa ada kata makian

Selalu ingat, kita adalah para ibu yang menjadi panutan mereka yang kita sebut buah hati. Jangan sampai tujuan mulia kita mengajak para ibu lain untuk memberi jajanan sehat pada anak justru berbalik menjadi pedang yang malah menusuk kita. Selalu gunakan bahasa yang santun ya...

4. Fokus pada tujuan

Sekali lagi usahakan fokus pada tujuan kita untuk mengajak para buah hati ‘jajan sehat’, jangan malah tanpa disadari berubah tujuan menjadi ‘tutup usaha A’. Ada baiknya kita lebih fokus memberikan konten-konten positif perihal jajanan sehat saja dan tidak membahas ‘pengusaha nakal’ tadi, karena urusan membahas mereka sebenarnya bukanlah tugas kita tapi tugas para aparat negara.

Kurang lebih itulah tips-tips berdasarkan pandanganku agar campaign positif kita tetap berada pada jalurnya. Aku membahas perihal campaign positif ini bukan tanpa alasan dong pastinya, karena sebagai ibu, jujur aku sendiri sama seperti para ibu muda penggila sosial media diatas yang ingin buah hatinya terbebas dari jajanan para ‘pengusaha nakal’ tadi, tapi aku juga tidak sampai hati melihat para ‘pengusaha jujur’ yang terpaksa menerima sanksi akibat campaign yang tidak sesuai jalur tersebut.

Tulisan ini sebenernya juga merupakan reminder tersendiri bagiku. Alih-alih melarang anak-anak jajan sembarangan, aku sih lebih memilih ‘menyelamatkan’ mereka dengan cara membawakan bekal serta jajanan yang cukup tanpa sibuk ber-campaign ria soal ‘pengusaha nakal’ tadi. Apalagi sekarang aku sudah berkenalan dengan Pindy permen susu yang terbukti sehat dan digemari anak-anak pastinya.



Pindy permen susu ini secara tidak langsung sudah membantuku mengarahkan pikiran anak-anak ke jajanan sehat tanpa menjatuhkan jajanan lain. Dengan memberi buah hatiku bekal Pindy Permen Susu yang cukup saat berangkat sekolah saja akan otomatis membuat mereka tidak memikirkan jajanan lain lagi.

Meski beberapa waktu lalu Pindy Permen Susu ini sempat diterpa isu yang tidak sedap dan disinyalir membuat seorang anak di Banyumas merasa nge-fly, kenyataannya permen susu dengan tiga rasa andalan ini amat aman untuk dikonsumsi oleh anak-anak kita. Hal ini terbukti dengan telah terdaftarnya Pindy Permen Susu di Badan POM RI dengan nomor izin edar BPOM RI MD 224510008005. Tentunya untuk mendapatkan izin edar tersebut Pindy Permen Susu harus melalui serangkaian evaluasi terhadap aspek keamanan, mutu, dan gizi produk termasuk proses produksi serta labelnya.



Selain itu Pindy Permen Susu ini juga memiliki sertifikat halal dari MUI yang tertera pada kemasannya. Sama seperti nomor izin edar, sertifikat serta logo halal dari MUI ini tentu tidak serta merta didapatkan begitu saja oleh Pindy Permen Susu. Permen yang diproduksi oleh PT. Inasentra Unisatya Kabupaten Bogor ini tentunya juga sudah melewati rangkaian prosedur evaluasi halal oleh MUI.

Tiga varian rasa Pindy Permen Susu, Stroberi, susu dan coklat, amat digemari oleh anak-anak, termasuk ketiga buah-hatiku pastinya. Tekstur permennya yang cukup lunak ini membuat Pindy Permen Susu mudah dikunyah dan meminimalisir anak-anak tersedak. Ini jelas membantuku dalam menjaga anak-anakku, mereka suka dengan Pindy Permen Susu dan aku pun tidak khawatir soal jajanan yang mereka konsumsi karena aku tau betul kalau #PermenPindy #Amandikonsumsi.



By the way, saking enaknya Pindy Permen Susu ini, bukan cuma anak-anakku saja yang suka loh tapi juga aku dan ayahnya anak-anak. Terlebih lagi meski menyandang status sebagai permen susu, Pindy Permen Susu ini tidak mengandung lemak, jadi tidak membuat obesitas atau kegemukan yang berlebih.  

Nah kan, tanpa disadari aku sudah bercampaign positif soal jajanan sehat dan tetap pada jalurnya. Sebenernya campaign positif seperti ini terbilang amat mudah bukan...? Inilah caraku menjaga anak-anak agar mengkonsumsi jajanan sehat dan menyampaikannya pada ibu-ibu lain yang juga ingin menjaga anak-anak mereka dengan berusaha tetap pada jalurnya, kalau cara kalian menyikapi hal ini bagaimana teman...? hayuk atuh dishare disini... 

31 komentar:

  1. Kurang kerjaan aja tuh bocah, pindy permen enak dan bergizi. Eh dia malah ngefly. Tukang hoax jgn di ikutin

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yup bener banget Mpok... Jadi sebenernya anak itu nge fly bukan karena Pindy Permen Susu yang dia makan tapi karena faktor lain... Disaat yang bersamaan anak-anak lain juga makan permen pindy ga apa apa kok...hehehe

      Hapus
  2. Berita hoax emang makin mudah menyebar di era digital kyk skrg ya, kudu jeli utk filter dulu. Btw gemes bgt liat ekspresi si abang,kok sama ya kaya ibunya, malu2 gitu klo difoto

    BalasHapus
    Balasan
    1. Setuju mbak... Aku gemes sama mereka yang berlindung dibalik kata 'menyebarkan info' tanpa tujuan yang jelas... Karena dampaknya bukan hanya dirasakan oleh mereka yang jahat, tapi juga orang baik yang ada dilingkungan yang sama...

      Hapus
  3. Ini permen kesukaan anakku mba, bner bnget deh sbg ortu hrs memperhatikn bngt jajanan anak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Memperhatikan jajanan anak wajib hukumnya buat kita para ibu ya mbak...

      Hapus
  4. Makin keren tulisannya :) saya suka.. Seperti saya menyukai permen pindy yang manis..
    Btw berita hoax tentang bubuk cabe kok saya ga tau ya...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah seneng dengernya kalau ada yang suka dengan tulisanku... Makasih mbak... :)

      Hapus
  5. Wuih emang Harus check ricek dulu ya. Berita hoax Makin byk sejak sosmed Makin gampang. Btw aku jg suka permen pindi susunya berasa sekali

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yup... Berita hoax benar benar harus kita perangi... Dan jangan sampai tanpa disadari kita termasuk didalamnya ya mbak

      Hapus
  6. aku sih emnag percaya sama permen pindy, rasa susunya enak hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Toss mbak... Emang enak ya permen pindy ini...

      Hapus
  7. Cemilan menyehatkan yg cukup aman untuk usia anak karena adanya kandungan susu. Pasti sangat digemari anak-anak

    BalasHapus
  8. Betul banget, terkadang suka miris ya banyak org2 bercampaign dengan menjatuhkan produk lainnya. Campaing positif seperti ini nih yang aku suka. Btw permen pindy ini aku juga suka kok... Hehe

    BalasHapus
  9. Pengalaman anak2ku makan permen ini alhamdulillah baik-baik aja.

    BalasHapus
  10. Permen kesukaan anak-anak neh selain enak kandungan permennya bagus.

    BalasHapus
  11. Aku suka rasa coklatnyaa 🙂

    BalasHapus
  12. Alhamdulillah ngga pernah mau ikut campaign yg merugikan kehidupan org lain. Klo memang tak yakin dg kehigienisan suatu produk apalagi makanan, aku lebih memilih utk tidak membelinya dan memberikannya ke anakku tanpa hrs berkoar koar yg ujung2nya bs jatuh ke fitnah

    BalasHapus
  13. Memang di dunia maya, kalo menerima informasi harus diteliti kebenarannya, barangkali hoax. Jadi, musti hati2. Kalo permen ini mah, enaknya bikin hepi. Saya aja suka...

    BalasHapus
  14. Iya banget tuh mbak Natara, nggak elegan aja kalau campaign nya saling menyudutkan hingga menjatuhkan, apalagi tujuannya biar produknya aja yang laris.
    Sudah saatnya sama-sama ikhlas, bahwa rezeki nggak bakalan kemana

    BalasHapus
  15. cara jitu menangkal isu hoaks, ada terdaftar BPOM, apalagi sertifikasi MUI sdh di tangan. tenang deh , reda lagi itu isu keji

    BalasHapus
  16. permen kesukaan akuuu dan neng Marwah ini, enyak enyak

    BalasHapus
  17. Suka deh sama pindi susu..mengingatkan saya dengan permen susu zaman SD dulu

    BalasHapus
  18. permen susu sebagai alternatif minum susu tanpa ribet. tinggal di hap sama anak anak. gampang dibawa juga buat kemana mana

    BalasHapus
  19. Pernah dengar sih berita ttng permen ini yg bikin nge-fly, tapi saya nyobain kok mbak permen pindy, alhamdulillah gak spt yg diberitakan itu kl pindy bikin nge-fly. Wah bnar2 hoax itu yg nyebarin

    BalasHapus
  20. Emang serba salah kalau kasi tau ibu2 yang lain ya. Palingan dimulai dr keluarga sendiri, trus ke teman atau tentanga dekat.
    Btw saya jg suka permen pindy mbak, suka semua rasa :D

    BalasHapus
  21. wih saya blm pernah nyobain permen pindy, kayanya enak buat cemilan haha.. pengen nyoba beli ah

    BalasHapus
  22. Suka permen ini dari SD dulu.. Rasa susu itu bener" berasa

    BalasHapus
  23. Ada juga akhirnya permen yang sehat... kabar baik utk penyuka permen :)

    BalasHapus
  24. Milih2 jajanan sekarang emang harus pintar2 ya mba. Penting nih bisa mengedukasi anak buat beli jajanan sehat dan berisi...

    BalasHapus
  25. Gak bisa fokus ma judulnya. Hurufnya cantik bangat jadi susah bacax hehee..
    Selalu suka ma makanan yang sdh berlabel halal termasuk permen Pindy ini

    BalasHapus