11/06/18

Inilah caraku mengelola THR yang langsung aku terima dari-Nya

Saat hari raya tiba nanti, kita dianjurkan untuk sedikit mengadakan perayaan yang berbeda dibanding hari biasanya. Tentu bukan perayaan yang terlalu berlebihan, sekedar membuat sedikit ‘perbedaan’ saja sudah cukup. Hal ini bukan tanpa alasan pastinya, setelah satu bulan kita menahan hawa nafsu, Berlebaran ria seolah menjadi ‘hadiah’ yang diberikan oleh-Nya untuk kita.

Alhamdulillah anjuran untuk ber-lebaran ria ini pun didukung oleh pemerintah dengan menerapkan kebijakan yang mengatur soal Tunjangan Hari Raya (THR) bagi para pekerja. Ya, saat hari raya tiba tiap tahunnya para pekerja tersebut akan mendapat uang lebaran atau THR dari perusahaan tempat mereka mengabdi. Namun, bagi para freelancer sepertiku ini ternyata juga mendapat THR loh, bahkan THR yang kami terima ini bukan lagi dari bos di suatu perusahaan tapi langsung dari-Nya.



Di masa-masa awal aku resign dari perusahaan tempatku bekerja, sempat ada sedikit kekhawatiran tiap kali menjelang hari raya tiba. Kekhawatiran tersebut disebabkan karena sudah tidak ada lagi Tunjangan Hari Raya yang akan aku terima, padahal kebutuhan lebaran akan tetap ada tiap tahunnya. Kekhawatiran itu diperkuat dengan posisi suamiku yang juga tidak mendapat THR dari manapun.

Namun, lagi lagi Dia menunjukkan kuasaNya. Seolah sama seperti para pekerja di perusahaan tersebut yang mendapat THR saat hari raya tiba, tanpa disadari kami para freelancer juga mendapat THR langsung dari-Nya. Mungkin bentuk THR yang kami terima memang agak sedikit berbeda dengan mereka, THR kami tersebut hadir dalam bentuk ‘ramai’nya usaha yang kami jalankan.

Sepertiku misalnya, aku yang saat ini sedang fokus meniti karir sebagai blogger menerima THR lewat banyaknya job menulis dengan nominal penghasilan yang lumayan besar dibandingkan bulan-bulan lain. Begitu juga dengan para pedagang di pasar, sepertinya saat hari raya tiba hampir tidak ada pedagang di pasar yang mengeluh kalau dagangannya sepi bukan...? Bahkan sampai pengemis di pinggir jalan juga seolah mendapatkan THR mereka dengan cara yang sama.



Dari situ aku makin percaya, Allah tidak akan menganjurkan ummatnya untuk sedikit mengadakan perayaan hari raya idul fitri tanpa memberikan ‘THR’ nya masing-masing, meski dalam bentuk yang berbeda-beda. Dengan menanamkan pemikiran tersebut, aku jadi bisa lebih bersyukur dengan apa yang aku terima, karena rejeki yang kita ‘inginkan’ belum tentu merupakan rejeki yang ‘baik’ untuk kita menurutNya.

Karena THR ku langsung dari-Nya, tentu aku tidak mau mengecewakanNya dalam pengelolaan THR tersebut. Alih-alih menggunakannya untuk berfoya-foya aku mencoba sedikit perhitungan dan menggunakannya untuk hal-hal yang lebih berguna. Kurang lebih inilah yang aku terapkan dalam pengelolaan THR ku tahun ini, mungkin saja bisa menginspirasi kalian juga ya...

1. Bayar Zakat

Membayar zakat fitrah adalah kewajiban bagi setiap muslim, termasuk kami. Oleh karena itu membayar zakat selalu aku prioritaskan dibanding kebutuhan lain.

2. Belanja kebutuhan lebaran seperlunya

Beli baju lebaran untuk anak-anak adalah hal yang paling aku utamakan. Mungkin banyak yang tidak sependapat denganku soal ini, tapi aku hanya mengingatkan lagi kalau ‘dapur’ tiap orang itu berbeda. Di keluarga kami, selain saat hari raya tiba memang amat jarang membeli kebutuhan sandang tersebut, jadi menurutku wajar lah ya kalau membeli baju lebaran untuk mereka aku jadikan hal yang paling utama.

3. Membeli barang penunjang pekerjaan

Jika ada uang lebih dari THR ku itu, aku biasanya akan membeli barang-barang yang memang akan berguna untuk menunjang pekerjaanku sebagai seorang blogger, seperti Smartphone, Laptop Acer, atau kamera. Tentunya dengan menimbang-nimbang terlebih dahulu kegunaan dari masing-masing barang tersebut.



Jadi, karena THR ku langsung dari-Nya, insya Allah akan aku pergunakan dengan cara-cara yang pastinya Ia sukai. Inilah cerita THR versiku, bagaimana denganmu teman...? THR mu dari perusahaan atau langsung dariNya? Mau diapakan nih THR mu teman...?






0 comments:

Posting Komentar