28/11/18

Bangkitkan kembali Lagu Anak Indonesia lewat Lomba Suara Anak 2018



Entah disengaja atau tidak, rasanya zaman ini seperti mengikuti generasiku, tepatnya generasi era 90an. Aku katakan demikian karena jika dilihat dari segi manapun dunia seolah mengalami penyelarasan kondisi pada generasiku ini. Contohnya saja dibidang musik Indonesia, saat aku masih berusia anak-anak, lagu yang sedang menjadi tren saat itu pun adalah lagu anak. Begitu juga saat aku menginjak remaja hingga dewasa, lagu yang populer merupakan lagu yang sesuai dengan usia remaja.

Kondisi ini jelas menguntungkan generasiku (generasi era 90an), namun tidak bagi mereka yang saat ini, masih berusia anak-anak. Mau tidak mau anak-anak di jaman ini, jaman setelah aku sudah dewasa, terpaksa mengkonsumsi lagu-lagu yang tidak sesuai dengan rentang usianya. Miris sekali bukan...?! tapi inilah yang sedang terjadi saat ini.

Lomba Suara Anak Indonesia 2018


Mengkonsumsi lagu yang tidak sesuai dengan usia anak jelas akan mempengaruhi kondisi mental anak-anak tersebut di kemudian hari dan dampak terbesarnya adalah rusaknya generasi masa depan Indonesia. Hal inilah yang melatar belakangi Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan anak Republik Indonesia bekerja sama dengan Musik Hana Midori dalam menyelenggarakan Lomba Suara Anak Indonesia 2018.

Lomba Suara Anak 2018 ini memang bertujuan untuk membangkitkan kembali animo masyarakat terhadap lagu-lagu anak Indonesia, karena mereka pun juga butuh penyerasan kondisi seperti yang telah kita lalui bersama. Simpelnya adalah mereka pun butuh kenal dengan lagu-lagu yang sesuai usianya, sama seperti generasi ku yang amat terlena dengan zaman yang seolah mengikutiku tadi.



Lomba bertema “Anak Indonesia Bernyanyi” ini dibagi menjadi dua kategori, diantaranya adalah Lomba Penyanyi Anak dan Lomba Pencipta Lagu Anak. Kedua kategori ini diakui memegang peranan penting dalam perkembangan keberadaan lagu anak di Indonesia.

Lomba Suara Anak Indonesia 2018 atau yang biasa disingkat menjadi LSAI 2018 ini sudah dimulai sejak bulan Agustus 2018 hingga Oktober 2018 lalu. Tak kurang dari 203 penyanyi anak dan 187 pencipta lagu anak terjaring dalam kompetisi ini. Peserta-peserta ini pun kemudian kembali disaring hingga menjadi 30 besar untuk masing-masing kategori.

Nah mereka yang masuk 30 besar ini wajib mengikuti masa karantina selama seminggu dan berkesempatan meraih hadiah total Rp 200.000.000,- . Tak hanya itu saja, para peserta ini pun nantinya akan diberi kesempatan untuk ‘masuk dapur rekaman’, hadiah yang paling diimpi-impikan oleh semua penyanyi pastinya.



Dari 30 besar itu, penyaringan pun kembali dilakukan oleh tim juri semi final yang terdiri dari Roedyanto Wasito, Arrysyaff, Uchie Nurul, Lenny N Rosalin, dan Ava Victoria, hingga mendapat 17 penyanyi anak dan 17 pencipta lagu anak yang bisa masuk ke babak grand final di Theater Garuda TMII pada 25 November 2018 lalu.  

Penilaian selanjutnya dilakukan oleh tim juri grand final yang terdiri dari Bens Leo, Lenny N Rosalin, Dian HP, Uchi Nurul, dan purwacaraka untuk memilih 3 juara dan 3 juara harapan di setiap kategori lomba.

Acara grand final Lomba Suara Anak 2018 ini berlangsung cukup meriah dan dihadiri angsung oleh mama Yo, panggilan akrab untuk Yohana Susana Yembisse, selaku Menteri pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia. Dalam kesempatan itu, Mama Yo juga mengungkapkan harapannya terhadap perkembangan lagu anak di Indonesia, “ semoga bisa lahir banyak lagu yang sesuai dengan perkembangan anak dan para peserta penyanyi harus bisa tampil secara natural sesuai usia anak” begitu ungkapnya.

Mama Yo saat memberi sambutan


Tak hanya Mama Yo, acara grand final Lomba Suara Anak 2018 pun dimeriahkan oleh beberapa pengisi acara, diantaranya adalah Abirama, seorang penyanyi muda berbakat dengan aliran musik jazz, reggae, dan pop, Rani Haryantiningrum, seorang model yang berperan sebagai permaisuri dalam operet cilik Midori, Bo3, serta Harmoni8 yang menggemparkan theater garuda TMII lewat suara-suaranya yang apik saat bernyanyi.

Satu hal yang membuat para undangan tidak merasa bosan adalah kompetisi grand final ini dikemas dalam satu Operet Cilik Midori. Jadi, tidak seperti lomba menyanyi pada umumnya, para finalis diajak menyajikan penampilan terbaiknya saat bernyanyi di sela adegan operet cilik tersebut.

Pemenang Lomba Suara Anak 2018


Dan akhirnya setelah melalui penilaian yang cukup alot karena semua peserta memang memiliki kualitas yang bagus, para juri pun memutuskan siapa yang berhak menjadi juara dalam Lomba Suara Anak 2018 ini, berikut diantaranya,

Lomba Penyanyi Anak 2018,


Juara 1 : Sherina Thu Tiwanie
Juara 2 : Laurence
Juara 3 : Aisha Dama C
Harapan 1 : Erditya Putra Permana
Harapan 2 : Fladira
Harapan 3 : Adzra Zulfa Rabbani

Lomba Pencipta Lagu Anak 2018


Juara 1 : Stephen Irianti Wally (Rei), dengan judul lagu Aku Suka Bernyanyi
Juara 2 : Mayashanty Reynildha dengan judul lagu Tetap Satu
Juara 3 : Bradder Sams dengan judul Ku foto, Klik!
Harapan 1 : Panji Nurseto dengan judul lagu Liburan
Harapan 2 : Jefri Antonius Situmeang dengan judul lagu Gak Boleh Nakal
Harapan 3 : Agustinus Kusni Hartono dengan judul lagu Hari Baru 



Aku pribadi salut dengan usaha KPPAI dan Musik Hana Midori dalam mengenalkan kembali lagu-lagu anak sesuai dengan usianya lewat Lomba Suara Anak Indonesia 2018 ini. Semoga lagu anak Indonesia bisa terus dan terus berkembang lagi. O iya semua finalis ini kan nantinya akan membuat sebuah album kompilasi, jadi yuk mari kita nantikan album lagu anak nya dan jangan lupa ajak anak untuk mendengarkannya ya...



0 comments:

Posting Komentar