01/02/19

Batuk di musim pancaroba...? bukan masalah lagi kalau tau hal ini...



Ada ungkapan yang mengatakan kalau dalam sebuah rumah tangga, suami itu diibaratkan seperti tulang punggung sementara sang istri menyandang status sebagai si tulang rusuk. Meski peran suami terkesan lebih penting daripada sang istri, namun bukan berarti kedudukan istri sama sekali tidak penting. Coba saja bayangkan, jika tulang rusuk kita ada yang patah, maka bisa dipastikan kita tetap tidak akan bisa beraktivitas meski sang tulang punggung dalam keadaan baik-baik saja.

Nah kali ini aku sama sekali tidak akan membahas peran dari masing-masing status tersebut, yang ingin aku tekankan disini adalah persamaan persepsi bahwa semua anggota keluarga, baik itu suami, istri maupun anak-anak memiliki andil yang sama untuk meraih kebahagiaan keluarga, termasuk dalam hal menjaga kesehatan pastinya.

Sebagai seorang istri sekaligus ibu dari tiga orang anak, aku jelas paham betul kalau terkadang kita akan lebih mementingkan kesehatan suami dan anak-anak hingga akhirnya malah melupakan kesehatan diri sendiri, padahal jika kita sebagai ‘tulang rusuk’ sudah jatuh sakit lalu bagaimana bisa menjalankan peran dengan baik...? jangan sampai niat mulia ingin menjaga keluarga malah berujung pada kacau balau nya rumah tangga akibat sang tulang rusuk ini jatuh sakit, Oleh karena itu aku amat concern untuk menjaga kesehatan keluarga tanpa memandang peran dan status tadi, terlebih di masa pancaroba ini.



Yup seperti kita ketahui bersama, musim pancaroba yang tidak bisa ditebak, kadang panas- kadang hujan, itu membuat kondisi tubuh kita mudah ngedrop, penyakit-penyakit seperti demam, badan meriang serta batuk bisa dibilang akan menjadi langganan di musim pancaroba ini. Aku jelas tidak mau kalau sampai keluarga tercinta ikut terserang penyakit langganan ini, harus ada benteng pertahanan yang aku siapkan untuk menghadapinya.

Jujur, awalnya aku pun sempat berada pada masa ber-galau ria akan hal ini, namun Alhamdulillah bak gayung bersambut, beberapa waktu lalu, aku mendapat banyak pelajaran dari Bisolvon Blogger Gathering yang aku ikuti.

Jangan batuk berdahak jauhkan yang dekat 

Dalam acara Bisolvon Blogger Gathering yang merupakan kerjasama antara Bisolvon dan Fimela ini menghadirkan dr. Riana Wijaya sebagai nara sumbernya. Sebelum memberikan tips untuk menghadapi sang musim pancaroba, dr. Riana menekankan bahwa sebenarnya batuk ini bisa dibilang bukan penyakit tapi merupakan gejala dari suatu penyakit. Jadi, simpelnya tuh, kurang lebih batuk adalah ‘cara’ yang dikeluarkan oleh tubuh untuk memberi sinyal keberadaan suatu penyakit.



Nah karena merupakan gejala atau tanda-tanda dari suatu penyakit maka penanganannya pun akan berbeda-beda tergantung jenis batuk itu sendiri. Hanya saja yang perlu dicatat adalah, karena sebagian besar batuk itu disebabkan oleh kuman yang berhasil masuk ke dalam tubuh, maka batuk lebih mudah ditularkan kembali pada orang sekitar kita. Oleh sebab itu, mau tidak mau batuk akan membuat kita menjadi jauh dari keluarga, duuuhhh jangan sampai deh ya...

Berangkat dari hal inilah akhirnya, Bisolvon dan Fimela pun mengangkat tema “ Jangan batuk berdahak jauhkan yang dekat” dalam blogger gathering kali ini. Setidaknya ada beberapa tips yang berhasil aku rangkum dari pernyataan dr. Riana untuk menghadapi musim pancaroba ini, diantaranya adalah sebagai berikut,

1. Jaga Kebugaran tubuh

Musim pancaroba yang membuat badan kita ini mudah ngdrop tidak akan berarti apa apa jika kita memiliki pertahanan tubuh yang bagus. Oleh karena itu menjaga kebugaran tubuh ini amat penting. Caranya adalah dengan rutin melakukan aktivitas fisik seperti berolahraga ringan misalnya.

2. Perbanyak makan buah dan sayur

Asupan nutrisi yang baik akan lebih membantu kita dalam membangun ‘benteng pertahanan’ di musim pancaroba ini. Paling tidak saat tubuh membutuhkan nutrisi tambahan kita sudah harus siap untuk memenuhinya ya...



3. Perbanyak konsumsi air putih

Manfaat air putih bagi tubuh jelas tidak dapat diragukan lagi, inilah yang membuat air putih masuk dalam poin paling besar di piramida makanan yang sedang gencar disebarkan oleh pemerintah.

4. Jauhkan kontak langsung dengan matahari

Matahari yang kumaksud harus dihindari ini adalah cahaya matahari diatas jam 9 pagi ya, karena amat tidak baik untuk kesehatan. Sebaliknya untuk sinar matahari pagi sebelum jam 9 amat dianjurkan oleh dr Riana.

5. Gunakan masker untuk melindungi diri dari penyebaran virus

Pada saat kita keluar rumah terutama jika terpaksa harus melakukan kontak langsung dengan banyak orang di tempat umum, sebaiknya kita menggunakan masker karena kita tidak pernah tau virus apa saja yang mungkin ada disana. Nah masker ini akan sedikit membantu kita untuk menghalau si virus-virus tersebut masuk ke tubuh melalui mulut dan hidung.

6. Menjaga kebersihan diri dan lingkungan.

Ini tips klise yang memang amat penting untuk dilakukan agar keluarga dapat terhindar dari penyakit. Bukan hanya menjaga kebersihan diri tapi juga kebersihan lingkungan, karena meski diri kita dan keluarga bersih tidak akan terlalu berarti jika lingkungan nya tidak bersih.

Pilih obat batuk yang cocok agar bisa kembali dekat

Namun meski keenam tips tadi sudah dijalankan, tidak menutup kemungkinan kalau si batuk berdahak tetap hadir ‘memberi sinyal’ keberadan suatu penyakit dalam tubuh, nah kalau sudah begitu maka hal selanjutnya yang harus dipersiapkan adalah memilih obat batuk yang cocok untuk keluarga.



Memilih obat batuk ternyata tidak semudah membalikkan telapak tangan, benar-benar tidak boleh sembarangan karena berkaitan erat dengan kesehatan. Menurut Ibu Mega Valentia selaku Brand Manager Bisolvon, obat batuk yang dipilih harus sudah terdaftar di BPOM, sudah direkomendasikan dokter karena memang memiliki data klinis, dan harus sudah terbukti efektivitasnya. Mmm kira-kira ada ga ya obat yang sesuai kriteria ini...?

Berbekal pengalaman selama 45 tahun lebih, Insya Allah Bisolvon telah memiliki kriteria-kriteria tersebut. Dan kabar baiknya lagi adalah, saat ini Bisolvon telah memiliki varian yang lengkap untuk mengalahkan batuk berdahak bagi seluruh anggota keluarga. 

Varian lengkap dari Bisolvon tersebut diantaranya adalah Bisolvon Extra yang memiliki dua aksi bromhexine untuk mengencerkan dahak dan guaifenesin untuk mengeluarkan dahak, Bisolvon Kids dengan rasa strawberry, serta Bisolvon Solution yang bebas gula, cocok untuk penderita diabetes. Oiya  untuk para pecinta kepraktisan, ada Bisolvon tablet yang bisa dikonsumsi serta dibawa-bawa kemanapun kita pergi.



Bisolvon saja seolah sudah paham betul loh kalau yang namanya mengalahkan batuk tuh tidak lagi memandang status dan peran dalam keluarga, jadi kita juga jangan sampai meremehkan kesehatan diri sendiri juga ya... Selalu ingat, kesehatan suami dan anak-anak memang penting tapi kesehatan kita sebagai sang 'tulang rusuk' pun tak kalah penting... Jangan sampai batuk berdahak jauhkan yang dekat... 

0 comments:

Posting Komentar