01/09/17

Cuti 6 Bulan... Ibu Tenang, ASI Lancar, Loyalitas Pun Meningkat

Beberapa kali mengikuti seminar parenting, membuatku lebih paham soal pentingnya 1000 hari pertama kehidupan bagi tumbuh kembang anak anak ku... 1000 hari pertama kehidupan ini sudah dimulai sejak anak kita dalam kandungan sampai ia berusia 2 tahun... Di sinilah saat saat paling krusial dalam kehidupannya dan amat menentukan masa depannya kelak...
Dalam rentang waktu ini, organ organ penting dalam tubuh anak kita berkembang sekitar 80% dari ukuran yang seharusnya... Dan sisanya akan bertambah perlahan sesuai bertambahnya usia si kecil.... Tapi semua itu hanya akan berjalan baik jika pada 1000 hari pertama kehidupannya, sikecil mendapatkan asupan nutrisi yang baik...
Jika tidak, maka semua yang seharusnya berkembang pada 1000 hari pertama kehidupan itu tidak akan berkembang dan tidak akan bisa diulang lagi... Tentunya kita tidak ingin hal itu terjadi ya moms...



Buat seorang ibu, memberikan semua yang terbaik bagi putra putri nya seakan sudah menjadi naluri alamiah yang dimiliki oleh semua ibu dibelahan dunia manapun juga. 
Merawat kehamilan, melahirkan hingga masa menyusui tentu diharapkan dapat berjalan dengan baik dan lancar ... Tapi hal ini akan menjadi dilema tersendiri jika sang ibu sudah dituntut untuk kembali bekerja...
Ada yang memutuskan untuk menjadi pumping moms, tapi ada juga yang akhirnya harus rela untuk melepas si kecil dari ASI dan menggantinya dengan susu formula. Padahal memberi ASI eksklusif amat berpengaruh dengan asupan nutrisi di 1000 hari pertama kehidupan si kecil. Selain itu, ASI eksklusif juga memperkuat bonding antara ibu dan anak yang tentunya akan mempengaruhi psikologi dari sikecil. 



Mengingat pentingnya masalah ASI bagi semua ibu dan bayinya dalam mengoptimalkan tumbuh kembang anak,terutama dalam 1000 hari pertama kehidupan, termasuk para ibu yang masih berstatus sebagai karyawan di perusahaan perusahaan, tentunya kebijakan perusahaan yang ramah keluarga menjadi pembahasan yang menarik.
Hal inilah yang menginspirasi Danone Indonesia, salah satu perusahaan makanan dan minuman terbesar di dunia,untuk mengadakan diskusi bersama pakar dengan topik " Tumbuh Kembang Anak dan Kebijakan Perusahaan ".

Dalam acara yang berlangsung pada tanggal 29 agustus 2017, di doble tree by hilton hotel, bapak Evan Indrawijaya selaku  Direktur HR Danone ELN Indonesia mengungkapkan secara rinci soal komitmen Danone Indonesia untuk mendukung upaya pemenuhan hak perempuan dan anak atas pengasuhan dan tumbuh kembang yang baik, dengan menerapkan kebijakan Parental Policy , yang tentunya sejalan dengan visi Danone dalam memberikan kesehatan kepada sebanyak mungkin orang.



Dalam kebijakan parental policy yang diterapkan oleh perusahaan yang telah beroperasi di 160 negara dengan karyawan lebih dari 100.000 orang diseluruh dunia tersebut, tidak hanya dengan pemberian fasilitas kesehatan yang lengkap bagi seluruh karyawan beserta keluarga, namun juga dengan pemberian cuti hamil dan melahirkan selama 6 bulan bagi karyawan perempuan dan cuti 10 hari bagi karyawan laki laki yang istrinya melahirkan.
Kebijakan ini tentunya menjadi gebrakan tersendiri, mengingat dalam UU ketenagakerjaan nomor 13 tahun 2003 pasal 82 mengatur mengenai cuti hamil dan melahirkan yang diberikan selama 3 bulan.



Selain itu, kebijakan parental policy ini juga menginspirasi Danone Indonesia,yang saat ini memliki 23 pabrik di Indonesia, untuk menyediakan ruang laktasi di setiap kantor dan pabrik nya lengkap dengan fasilitas penyimpanan yang baik serta fasilitas fasilitas penunjang lainnya yang bisa meningkatkan kenyamanan para ibu pekerja di sana saat memerah ASIP untuk pemenuhan nutrisi di 1000 hari pertama kehidupan anak anak nya. Dalam hal ini agaknya Danone Indonesia tau betul bahwa ketika sang ibu merasa nyaman maka ASIP yanh dihasilkan pun akanmakin melimpah.

Danone Indonesia pun juga memperhatikan para ibu pekerjanya dari mulai hamil, dengan memfasilitasi Duta gizi di Danone Indonesia yang bertugas untuk memastikan sang ibu dapat memberikan nutrisi yang sesuai bagi anak nya sejak dalam kandungan. Jadi, ada beberapa karyawan yang sudah diedukasi secara khusus soal pemenuhan nutrisi bagi para ibu hamil beserta keluarganya, yang nantinya akan ikut memantau serta memberikan pendampingan pada teman teman sejawatnya yang sedang melalui fase kehamilan.



Program program dalam kebijakan Parental Policy dari Danone Indonesia ini pun didukung sepenuhnya oleh Luhur Budijarso, Selaku Ketua Asosiasi Perusahaan Sahabat Anak ( APSAI ),menurutnya kebijakan parental policy ini, merupakan salah satu contoh perusahaan ramah anak dan mendukung tumbuh kembang anak dari sisi kebijakan manajemen. 

Danone Indonesia sama sekali tidak merasa dirugikan dengan pemberian kebijakan kebijakan parental policy ini, karena ada banyak manfaat yang bukan hanya dirasakan oleh para karyawannya, tapi juga dirasakan oleh segenap perusahaan Danone itu sendiri, karna loyalitas para karyawan akan semakin meningkat pada perusahaan dan akan berdampak langsung pada produktivitas masing masing karyawannya sehingga bisa dibilang ikut membangun perusahaan itu sendiri.



Danone Indonesia pun berharap agar kelak langkahnya ini, dapat diikuti juga oleh perusahaan perusahaan lainnya, dan pemerintah tentunya sebagai tonggak kebijakan yang berlaku di Indonesia.


2 komentar:

  1. Yang memutus memberi sufor itu saya, karena ASI ku tidak banyak keluar. Sedih banget memang, tapi saya bingung takut anakku kelaperan dan berat badannya tidak naik. Jadi sekarang aku menyesal. Hiks hiks....

    BalasHapus
    Balasan
    1. aku juga sempet memutuskan pake sufor mbak... tapi kalau aku karena puting susu ku luka parah.. ASI sempet kering dan akhirnya harus melalui proses relaktASI lagi... alhamdulillah sih ASI kembali lancar...

      Hapus