28/02/18

Aku, #MyStyleCasio dan Laporan Keuangan

Masalah hitung menghitung uang adalah hal yang menyenangkan, tapi tak jarang justru menjadi suatu hal yang memusingkan. Apalagi kalau yang dihitung itu adalah uang milik orang banyak, seperti uang kas atau uang sumbangan misalnya. Selain untuk dipertanggung-jawabkan pada khalayak banyak, Hasil hitungan uang milik bersama ini tidak boleh salah karena kelak juga akan dipertanggung-jawabkan didepan-Nya.



Beberapa kali aku sempat dipercaya untuk memegang amanah seperti ini. Tepatnya ketika aku mulai aktif mengikuti kegiatan posyandu diwilayah rumahku hingga kemudian aku pun ikut menjadi kader posyandu tersebut. Aku memang bukan bendahara resminya, tapi kemampuanku yang lumayan keren dalam hal hitung menghitung uang ini, seringkali diandalkan untuk sekedar bantu-bantu dalam membuat rincian biaya serta laporan keuangan jika ada suatu event besar yang diadakan oleh posyandu kami.

Namun meski dibilang keren sekalipun, aku tetap saja merasa ada yang kurang setiap kali menghitung uang bersama ini. Tak heran jika setiap kali ‘ditugaskan’ aku selalu menyiapkan beberapa peralatan tempur wajib untuk meminimalisir kesalahan yang bisa saja aku buat dalam proses hitung-menghitung uang bersama tersebut, Berikut diantaranya...

1. Alat tulis

Buku Laporan, pulpen, pensil, penghapus sampai ke buku khusus oret-oretan adalah hal wajib utama yang harus menemaniku tiap kali akan membuat rincian biaya serta laporan keuangan dalam melaksanakan ‘tugas’ku tadi. Awal nya aku akan membuat laporan tersebut di buku oret-oretan terlebih dahulu, dan setelah memastikan semuanya dalam keadaan benar dan akurat barulah kemudian aku akan memindahkannya ke buku laporan yang sebenarnya.

Cara seperti ini memang membuatku jadi Double job tapi entah kenapa aku merasa lebih tenang dan tentu membuat catatanku menjadi lebih rapi karena insya Allah tidak ada coretan yang tak perlu didalam laporanku tersebut nantinya.

2. Berkas serta data terkait

Ini jelas amat penting, aku adalah tipe orang yang kurang bisa menangkap jika hanya dibicarakan saja tanpa ada data serta berkas terkait dalam bentuk fisik. Gampangnya mah bisa dibilang aku ini tipe orang yang pelupa jadi data dalam bentuk fisik tentu amat membantuku. Semakin banyak data fisik yang bisa aku dapatkan, maka akan semakin baik buatku.

3. Alat hitung

Sekeren apapun keahlianku dalam hal hitung-menghitung, tetap saja aku membutuhkan sebuah alat hitung yang akurat agar laporan keuangan yang aku buat tidak salah nantinya. Yah, biar bagaimanapun aku kan juga manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan.

Meski sekarang dalam smartphone sudah ada fitur alat hitungnya, entah kenapa aku lebih suka memakai kalkulator. Menurutku, menggunakan kalkulator dalam proses hitung-menghitung tadi jelas amat berbeda rasanya jika menggunakan alat hitung dalam smartphone. Kalkulator terasa lebih nyata pastinya.



Sayangnya, akibat dari sudah adanya fitur alat hitung dalam smartphone tadi membuat para produsen kalkulator menjadi sedikit kurang produktif. Tentunya hal ini membuatku agak kesulitan dalam memilih kalkulator yang pas dihati. Kebanyakan kalkulator yang ada dipasaran terlihat amat kuno dengan tampilannya yang monoton alias begitu begitu saja.

Alhamdulillah beberapa waktu yang lalu, aku dikenalkan dengan Kalkulator Casio oleh seorang temanku. Kalkulator yang diproduksi oleh perusahaan teknologi jepang yang telah berdiri sejak 1946 tersebut, langsung membuatku jatuh hati. Bagaimana tidak...? kalkulator ini amat kece dengan warna-warna cantiknya. Amat jauh berbeda dengan kalkulator yang biasa kita lihat pastinya.
Sebagai emak jaman now, kalkulator dengan warna cantik seperti ini membuatku cukup pede saat harus menggunakannya di depan para ibu kader posyandu lainnya. Bentuk nya pun simpel sehingga membuatku lebih mudah saat harus membawa nya didalam tasku.



Kalkulator casio seri SL-310UC yang aku gunakan ini termasuk dalam kategori Shop yang biasanya ditujukan untuk para pelaku online shop. Kalkulator ini memang didesain dengan banyak warna yang bisa kita pilih sesuai dengan karakter pribadi dan kesukaan kita masing masing.

Salah satu keistimewaan yang aku suka dari Kalkulator casio ini adalah tombol keypad nya yang empuk dan tidak berisik saat dipakai. Ini jelas cukup membantuku mengurangi tingkat stress yang mungkin saja ada saat aku membuat laporan keuangan tadi.



Selain itu, Kalkulator Casio ini juga bisa digunakan tanpa menggunakan baterai loh. Kalkulator ini memanfaatkan tenaga surya saat kehabisan baterai.

Oiya, kebetulan banget loh, saat ini sedang ada diskon untuk pembelian Kalkulator Casio ini di Matahari Mall jika kamu memasukkan kode CASIOBLOGVJ90Z24 saat melakukan transaksi disana.
Jadi, masih ragu buat punya Kalkulator sekece ini...? Hayuk atuh cuss dibeli sebelum diskonnya berakhir...



This entry was posted in

27/02/18

Yuk dukung penetapan payung hukum pengelolaan TPI oleh koperasi...

Sebagai seorang ibu yang bertanggung jawab atas menu makan sehari-hari dari tiga buah hatiku, aku jelas dituntut untuk mengerti dan paham betul akan kandungan nutrisi dalam setiap makanan yang aku sajikan untuk mereka. Mungkin memang tidak se-spesifik para ahli gizi, tapi paling tidak aku selalu berusaha untuk dapat memberikan yang terbaik bagi mereka.

Hal yang paling simpel aku lakukan adalah dengan memastikan kalau menu harian yang aku sajikan tersebut cukup seimbang, seperti ‘piring gizi seimbang’ yang sedang gencar digalakkan oleh pemerintah kita. Alhamdulillah untuk soal makan, ketiga anakku tersebut tidak terlalu neko-neko. Bahkan bisa dibilang amat mudah, mereka selalu lahap memakan apapun yang aku siapkan. Terutama jika aku menyajikan sea food atau ikan laut, wuiihhh... dijamin mereka akan semakin lahap menyantapnya.



Sayangnya beberapa waktu yang lalu aku sempat kesulitan untuk mendapatkan ikan laut di pasar dekat rumah, kalaupun ada harga yang ditawarkan pun lumayan tinggi dari biasanya, padahal seperti yang kita ketahui bersama, ikan laut merupakan sumber pangan yang amat bagus bagi tumbuh kembang anak. Kelangkaan ini jelas membuatku agak sedikit pusing memikirkannya.

Tak habis akal, aku pun coba searching di google soal kelangkaan dan semua yang berhubungan dengan ‘dunia perikanan’ tersebut. Alhamdulillah, gayung pun bersambut, saat aku sedang ‘haus’ akan ilmu di dunia perikanan ini aku malah mendapat tawaran untuk menghadiri Focus Group Discussion yang membahas tentang “Penyelenggaraan tempat Pelelangan Ikan oleh Koperasi”.

Acara yang berlangsung di Kementrian Kopererasi dan UKM itu menghadirkan beberapa narasumber yang membahas soal seluk beluk perikanan, dari mulai seberapa besar potensi laut kita, kesejahteraan para nelayannya hingga sistem yang dibuat untuk melindungi para nelayan dari kesulitan hidup. Nara sumber yang hadir diantaranya adalah Prof.Dr.Ir. Rokhmin Dahuri, MS dan Bapak Ono Surono selaku Ketua umum induk Koperasi perikanan Indonesia. 

Seperti yang kita ketahui bersama, Indonesia merupakan negara yang kaya akan potensi sumber daya laut. Bukan hal yang mustahil jika kita melihat luas laut Indonesia yang mencapai 75% dari total wilayah NKRI. Berbanding lurus dengan hal ini, amat tidak mungkin juga jika terjadi kelangkaan hasil laut bukan...?!



Nah menurut para nara sumber yang hadir saat itu, sebenarnya yang terjadi adalah kurangnya kesejahteraan para nelayan kita. Dan demi terwujudnya kesejahteraan tersebut perlu dilakukan perbaikan-perbaikan di bidang pengelolaan tempat pelelangan ikan. Salah satunya adalah dengan memberikan kembali kewenangan pengelolaan tempat pelelangan ikan tersebut pada koperasi. 

FYI aja, sebelum ini, tepatnya sejak berlaku Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang pemerintah daerah, TPI yang sebelumnya dikelola oleh koperasi sempat diambil alih oleh Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD). Hal ini menyebabkan 96 dari 144 koperasi Perikanan yang ada dipulau jawa tidak lagi menjadi penyelenggara tempat pelelangan ikan dan berdampak pada turunnya kinerja koperasi perikanan dalam memberikan pelayanan pada para nelayan kita.

Padahal jika pengelolaan tempat pelelangan ikan tersebut dikelola oleh koperasi tentu akan ada banyak manfaat yang bisa dirasakan oleh para nelayan kita, seperti dalam hal harga jual-beli misalnya, dengan adanya pengelolaan TPI, tentunya akan ada standar harga yang tidak memberatkan konsumen maupun nelayan itu sendiri.



Agar manfaat tersebut dapat dirasakan oleh para nelayan, ada prakarsa dari kementrian koperasi dan UKM atas permohonan nelayan anggota koperasi untuk melakukan reformasi lewat penyelenggaraan pelelangan perikanan yang dikembalikan ke koperasi lagi. Untuk itu,amat diperlukan tuh yang namanya payung hukum sebagai dasar hukum penyelenggaraan pelelangan ikan di TPI oleh koperasi.

Nantinya, jika payung hukum tersebut sudah ditetapkan, Insya Allah para nelayan kita akan lebih terjamin lagi. Tentu hal ini akan berdampak pada kembali lancar nya arus distribusi ikan dan hasil laut lainnya ke masyarakat umum. Hal tersebut jelas membuat aku dan para ibu lain tidak khawatir lagi soal kelangkaan hasil laut yang menjadi sumber pangan baik bagi tumbuh kembang anak kami. Maka dari itu aku amat mendukung agar payung hukum tersebut sesegera mungkin direalisasikan.









23/02/18

Bangkitkan kembali percaya diri mu dengan Lip Paint Elizabeth By Zoya Cosmetics

Ada ungkapan yang bilang kalau ‘cantik dari dalam adalah yang paling utama’. Ungkapan ini tentu tidak salah, tapi juga tidak sepenuhnya benar. Pada kenyataannya, cantik secara fisik juga amatlah penting. Bahkan saking pentingnya, menurut seorang temanku, jika ada dua orang memberikan pendapat dalam suatu forum, maka pendapat sicantik lah yang kemungkinan besar akan didengar.



Awalnya aku sama sekali tidak menghiraukan ungkapan-ungkapan tersebut, karena menurutku setiap wanita pasti memiliki ‘cantik’nya masing-masing. Aku sendiri bisa dibilang memiliki tingkat kepercayaan diri yang lumayan tinggi loh, tentu bukan karena aku merasa paling cantik, tapi entah kenapa aku tidak merasa ada sesuatu yang kurang dalam diriku. Hal inilah yang membuatku selalu tampil apa adanya setiap kali menghadiri suatu undangan.

Sayangnya, pendapat orang lain terhadapku tidak selalu berbanding lurus dengan apa yang  kupikirkan. ‘Tampil apa adanya’ menurutku tadi ternyata bisa berarti ‘tampil kucel’ dalam pandangan orang lain. Ya, aku memang hampir tidak pernah make-up setiap kali akan menghadiri suatu event blogger. Mungkin itu lah yang menjadi sebab perbedaan pandangan tersebut.

Sebenarnya bukan karena aku tidak mau ber make-up ria, tapi mungkin karena tidak terbiasa saja kali ya, dan karena ketidak-biasaanku ini akhirnya pun berdampak pada minimnya keahlianku dalam memulas wajah dengan make-up. Tapi bukan aku namanya kalau hanya berdiam diri dibilang ‘Tampil kucel’ oleh yang lain, aku sih tidak lantas marah dan menanggapinya dengan emosi, seperti biasa aku akan mengarahkannya ke hal yang lebih positif, yaitu dengan mulai sedikit memperhatikan penampilanku misalnya.



Sama seperti mereka yang awam make-up, aku pun bingung harus memulai dari mana. Browsing serta tanya sana-sini pun menjadi rutinitasku belakangan ini, dan aku pun menarik kesimpulan kalau hal yang paling mendasar dalam teknik memulas wajah adalah pada bagian bibir. Kalau kita pintar memilih warna serta jenis pewarna bibir yang cocok, maka tampilan kita pun akan secara otomatis berubah.

Ini pula lah yang kemudian membawaku berkenalan dengan si kece Lip Paint Elizabeth yang merupakan produk Limited Edition dari Zoya Cosmetics. Meski aku tidak begitu paham soal dunia permake-up an ini, tapi Lip paint dengan volume 5gr dalam tube nya tersebut cukup menarik perhatianku. Mulai dari dus nya saja sudah terlihat elegan dengan warna silver dan gambar swatch lip paint nya. Tak sampai disitu, tampilan tube-nya juga terlihat manis dengan tutup putih dan list silver dibagian atas tube.
    


Selain dari segi kemasannya yang cukup memukau, kandungan didalam Lip Paint elizabeth ini pun tidak kalah kece. Lip Paint Elizabeth ini mengandung bahan-bahan yang ringan, aman dan memiliki manfaat bagi pemakainya. Salah satu kandungan yang paling menonjol didalamnya adalah Shea Butter Ekstract yang merupakan ekstrak lemak kacang yang berasal dari pohon shea-karite dan hanya dapat kita temukan di daratan afrika saja.

Shea Butter Ekstract ini berfungsi untuk melembabkan karena mengandung banyak vitamin A dan vitamin E. Tentu ini akan amat bermanfaat bagi kesehatan bibir, apalagi untukku pribadi yang memiliki masalah bibir kering ini.

Selain itu, Lip Paint yang berbentuk cair ini memiliki teknologi No transfer formula sehingga warna yang diaplikasikan ke bibir dapat bertahan lebih lama. Teknologi ini juga memungkinkanku untuk mencium anak-anak tanpa khawatir meninggalkan bekas di pipi mereka pastinya.




Nama besar Zoya sebagai brand fashion hijab pun juga turut andil dalam keputusanku memilih Lip Paint Elizabeth ini karena mereka benar benar concern dalam status kehalalan produk-produknya, sebagai seorang muslimah tentu hal ini amatlah penting juga buatku. Menurutku sebagus apapun suatu produk kalau tanpa kejelasan status kehalalan maka akan tidak jelas juga faedahnya.

Dari segi harga, Lip Paint Elizabeth ini juga tidak sampai membuatku nebok celengan kok, cuma Rp 120.000,- saja, Ini adalah harga yang super cantik untuk membuat ku tampil cantik pastinya. Untuk mendapatkan Lip Paint Elizabeth ini pun tidaklah sulit, aku hanya perlu mengakses Zoya Cosmetics dan langsung bertransaksi secara online disana. Mudah bukan...?! 



Hal yang paling penting dari produk keluaran Zoya Cosmetics ini buatku adalah hasil akhir matte dengan aksen glitter yang mewah ketika kupakai. Aku jadi terlihat lebih manis dan tampak makin kece meski tidak full make-up seperti para beauty blogger itu. Hanya dengan memulas wajahku dengan bedak dan Lip Paint Elizabeth ini saja sudah akan membuatku tampil ‘beda’ saat aku menghadiri event-event blogger nanti.

Alhamdulillah dengan mengenal Lip Paint Elizabeth dari Zoya Cosmetics ini, kepercayaan diriku yang sempat down akibat dibilang 'kucel' itu pun sudah kembali bangkit. Terima Kasih Lip Paint Elizabeth... aku jadi jatuh hati deh sama kamu...   



22/02/18

Temukan Cinta Dalam Tulisanmu Bareng Dini Fitria

Sepertinya hampir semua penulis akan merasa senang jika hasil karyanya disukai dan dapat memberi manfaat bagi pembacanya. Begitu juga denganku, aku selalu excited banget jika ada apresiasi dari pembaca blog ini, baik itu di komentar blog maupun komentar saat bertatap muka langsung denganku. Apresiasi-apresiasi tersebut membuatku makin bersemangat untuk terus belajar membangun blog ini dengan konten-konten yang Insya Allah disukai serta bermanfaat.  



Sebenernya untuk kata ‘disukai’ itu sendiri memang relatif bagi setiap orang. Dalam satu tulisan yang dibaca oleh beberapa orang tentu akan menghasilkan tingkat suka yang berbeda beda, karena ‘rasa’ yang ditangkap oleh masing masing orang juga akan berbeda pula. Tapi hal ini tidak lantas menjadi hambatan buatku, aku justru menganggap ini sebagai tantangan tersendiri. Tantangan dimana aku harus bisa menyamakan tingkat suka pembaca dengan standar rasa yang ditangkap dari tulisanku tersebut.

Untuk menyamakan standar rasa tadi seharusnya sih tidak sulit, kata para senior hanya dengan menambahkan bumbu cinta di dalam tulisan kita saja, itu sudah lebih dari cukup untuk menguatkan emosi di tulisan kita yang nantinya akan menjadi standar rasa bagi pembaca. Ibaratnya cinta dalam tulisan sama halnya seperti nyawa bagi tulisan itu sendiri.

 Sayangnya tidak semua penulis dapat melakukan hal tersebut, dan sampai detik ini pun aku merasa belum paham apa maksud dari ‘cinta dalam tulisan’ menurut para seniorku tadi. Oleh karena itu aku benar benar bersemangat ketika tau Komunitas Indonesian Social Blogpreneur (ISB) akan mengadakan Workshop “Menulis dengan cinta” bersama Dini Fitria. Alhamdulillah aku pun terpilih untuk mengikuti workshop yang diadakan pada tanggal 15 Februari 2018 di JSC Hive Jakarta tersebut.



Saking excited nya pada acara itu, aku sampai tidak menghiraukan hujan yang turun begitu derasnya disepanjang perjalanan menuju lokasi loh. Menurutku, hujan segitu mah tidak ada apa-apanya lah kalau dibandingkan dengan ilmu yang nantinya akan aku dapatkan dari Mbak Dini Fitria sang penulis novel Trilogi Cinta tersebut. Dan benar saja, sepanjang acara itu, aku terus-terusan dimanjakan oleh ilmu dari mbak Dini yang Insya Allah akan amat bermanfaat bagi pengembangan blogku ini.

Sebelum mbak Dini membagi ilmunya, kami,para peserta workshop, terlebih dahulu dikenalkan dengan para sponsor yang ikut berpastisipasi dalam terselenggaranya acara pada hari itu. Ada C2Live yang menyediakan platform khusus bagi yang ingin mengadakan lomba blog dan semacamnya, Shafira sang ‘ratu’ dalam dunia fashion hijab, Zoya, dan Zoya Cosmetics nya, serta Kulina , Catering online yang bertanggung jawab pada menu makan siang kami.

Setelah berkenalan dan berterima-kasih pada para sponsor, acara pun dilanjutkan ke acara inti yaitu Workshop “ Menulis dengan cinta” bersama Dini Fitria. Agaknya mbak Dini pun sependapat dengan para seniorku tadi, menurutnya tulisan yang bagus dan ‘bernyawa’ adalah tulisan yang memiliki ‘cinta’ didalamnya. Nah untuk dapat memiliki si cinta itu tadi dalam tulisan kita, tentu diperlukan beberapa hal yang harus kita perhatikan dalam proses menulis itu sendiri.



Menurut mbak Dini, menulis dengan cinta bisa kita artikan sama dengan Feature Stories yang penuh rasa serta emosi didalamnya. Nah feature stories itu ternyata memiliki beberapa ciri khusus yang bisa juga kita terapkan dalam proses menulis blogpost kita,bahkan untuk paid review sekalipun. Berikut ini adalah ciri-ciri feature stories ala mbak Dini...

1. Bertutur
Bertutur yang dimaksud oleh mbak Dini ini semacam story telling atau bercerita, seperti menceritakan secara langsung peristiwa yang kita alami saja, hanya bedanya cerita tersebut kita tuangkan dalam tulisan. Teknik bertutur ini membuat pembaca lebih mudah untuk ‘masuk’ kedalam tulisan kita. Dalam bertutur kita juga wajib menjaga konsistensi kita, contohnya jika di awal kita sudah menggunakan sudut pandang “aku” ya usahakan sampai akhir kita juga menggunakan sudut pandang tersebut, jangan lantas latah menggunakan “saya” atau “gue”.


2. Deskriptif
Deskriptif ini berarti kita harus bisa menggambarkan situasi serta kondisi dengan jelas dalam tulisan agar pembaca seolah-olah bisa merasakan langsung apa yang kita sampaikan walau hanya melalui tulisan saja. Nah untuk bisa memberikan deskriptif yang enak dibaca, kita perlu untuk sejenak merenungkan keadaan disekitar, pejamkan mata dan coba rasakan sekeliling setelah itu cobalah tuangkan ‘rasa’ tersebut kedalam tulisan kita.

3. Informatif
Tulisan kita harus bisa memberikan suatu informasi yang bermanfaat untuk pembaca. Tentunya informasi yang merupakan fakta, jangan pernah menulis berita berita yang tidak bisa dipertanggung-jawabkan kebenarannya. Apalagi sekarang sudah ada undang undang ITE yang mengatur soal peredaran berita hox tersebut di jalur hukum.

4. Gaya tulisan
Setiap penulis pasti memiliki gaya menulisnya masing-masing. Tulisan si A tentu akan berbeda dengan tulisan si B. Hanya saja seringkali si penulis justru tidak menyadari gaya tulisannya sendiri. Nah ini juga menjadi pr tersendiri buat kita, karena menurut mbak Dini tulisan itu adalah soal rasa, temukan rasamu dan jagalah.

5. 5W+1H penting, tapi tidak harus
Konsep 5W+1H yang sudah akrab ditelinga para penulis itu memang penting tapi tidak menjadi suatu hal yang baku dan harus ada dalam feature stories. Jika kita dapat mengolah si 5W+1H tersebut secara naratif dalam tulisan kita tentu ini akan lebih baik, tapi jika tidak, ya ga usah terlalu dipikirin juga. Karena seringkali pembaca tidak melulu butuh semua komponen di 5W+1H itu, ada kalanya mereka hanya membutuhkan what dan where saja misalnya.

6. Ada Human of interest 
Coba buat tulisan yang menyentuh sisi ‘manusia’ kita, sesekali amat diperbolehkan kok menyelipkan emosi-emosi kita dalam tulisan yang juga bisa membangkitkan emosi pembaca.




Sebenarnya dengan mengenali keenam ciri feature stories tersebut dan menerapkannya dalam proses menulis, insya Allah tulisan kita juga akan memiliki ‘rasa’ yang berbeda, begitu kata mbak Dini. Tapi untuk melengkapi nya mbak Dini juga menambahkan agar kita lebih rajin lagi membaca untuk memperbanyak kosakata yang kita miliki. Selain itu kita juga harus terus latihan merangkai satu per satu kosakata tersebut menjadi suatu kalimat yang enak dibaca.

Tak lupa mbak Dini berpesan untuk selalu membaca ulang setelah tulisan kita selesai, agar tidak ada penulisan kata yang typo. Karena typo akan membuat tulisan kita yang sudah bagus jadi kurang maksimal

O iya, meski ada yang ungkapan yang bilang kalau Content is the king, tapi menurut mbak Dini Content is the king, but the king is you. maksudnya, memang benar konten tulisan itu amatlah penting dan bisa dikatakan sebagai ‘raja’ dalam tulisan tapi ternyata tanpa kita sadari si ‘raja’ itu adalah kita sendiri, karena kita lah yang memegang kendali penuh pada tulisan-tulisan tersebut.



Dan terakhir, mbak Dini menyampaikan quotes pribadinya, “Bahagialah dalam menulis dan menulislah untuk bahagia”. Duuuhh kayanya kata 'terima kasih' saja tidak akan cukup untuk semua ilmu yang telah diberikan oleh mbak Dini kepada kami para peserta workshop pada hari itu. Semoga Allah membalas kebaikan mu berbagi ilmu ya mbak Dini, Insya Allah ilmu yang mbak bagikan ini akan jadi ladang pahala yang mengalir terus ke mbak Dini. 

Sukses terus juga buat Komunitas ISB, C2Live, Shafira, Zoya Cosmetics dan Kulina yang sudah bersinergi mengadakan workshop ini.  


17/02/18

Daftar BPJS Kesehatan tanpa antri di 1500400

Sebagian besar orang berpendapat kalau kesehatan merupakan hal yang paling utama dalam resolusi disetiap awal tahun. Aku pun berpendapat demikian pastinya. Sayangnya dalam menjalani kehidupan, kita tidak mungkin akan terus merasa sehat, ada masanya dimana kita harus menikmati yang namanya penyakit. Hal inilah yang menjadi alasan utama kita untuk menyiapkan suatu asuransi kesehatan sebagai antisipasi melewati masa sakit tersebut.



Bagi mereka yang berada dikalangan berada, memilih asuransi kesehatan tentu bukanlah suatu hal yang sulit. Bisa dibilang amat mudah malah, tinggal pilih saja asuransi yang memiliki fasilitas terkece. Tapi, bagi para saudara kita yang masih berada di kalangan menengah kebawah, memiliki asuransi kesehatan merupakan ‘barang mewah’ yang seringkali tidak terjangkau.

Padahal yang namanya jaminan kesehatan itu seharusnya adalah hak semua warga negara tanpa memandang status sosialnya, baik itu si kaya maupun si miskin. Nah untuk menyikapi hal ini, Alhamdulillah pemerintah sudah menawarkan BPJS Kesehatan sebagai salah satu solusi nya.

Lewat prinsip gotong royong yang diusungnya, BPJS Kesehatan ingin merealisasikan sila kelima pancasila yang berbunyi “ Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia” dengan menerapkan sistem urunan atau patungan dari yang sehat untuk yang sakit, dan dari yang kaya untuk yang miskin tanpa mengurangi pelayanan yang diberikan.

Meski tak bisa dipungkiri kalau dalam perjalanannya melayani masyarakat Indonesia, BPJS Kesehatan seringkali terkesan kurang baik, tapi menurutku sih masih bisa dimaklumi. Bagaimana tidak? BPJS Kesehatan ini ibaratnya seperti membuat pesawat sembari terbang. Dalam artian, BPJS Kesehatan masih dalam proses pengembangan sembari tetap berusaha untuk memberikan layanan nya yang terbaik. Tentu ini bukanlah hal yang mudah, jadi bila ada sedikit trouble di sana sini seharunya kita masih bisa mentolerir dan berusaha bersama untuk memperbaikinya, bukan malah terus terusan mengkritisi tanpa ada tindakan nyata yang kita ambil.

 Pendalaman soal BPJS Kesehatan ini aku dapatkan saat aku mengahadiri acara Ngopi bareng JKN pada Rabu, 14 Februari 2018 yang lalu di Kafe The Hook. Dalam acara tersebut dihadirkan tiga narasumber , yaitu Upik Handayani selaku Asisten Deputi Bidang Pengendali Mutu Pelayanan BPJS Kesehatan, Charles Bonar Sirait selaku public figur ternama dan iwan setyawan selaku Inspiring people. 



Seperti yang kita ketahui bersama, diawal berdirinya BPJS Kesehatan, kita akan dihadapkan pada antrian yang sangat panjang saat melakukan pendaftaran untuk peserta mandiri di kantor cabang masing masing. Bahkan saking panjangnya antrian, terkadang kita musti stand by dari subuh. Meski saat itu sistem pendaftaran online sudah mulai diterapkan juga, tapi seingetku dulu kita tetap harus ke kantor cabang untuk melakukan pendaftaran ulang dan pengambilan kartu fisik BPJS Kesehatan milik kita.

Antrian yang panjang saat akan melakukan pendaftaran peserta mandiri ini lah yang menjadi kendala tersendiri bagi kita yang juga ingin merasakan manfaat gotong royog dari BPJS Kesehatan. Menanggapi hal ini BPJS Kesehatan pun sedang dan akan terus berbenah diri agar dapat melayani masyarakat dengan lebih maksimal lagi, Salah satunya adalah dengan mengoptimalkan layanan BPJS Kesehatan Care Center 1500400. Layanan tersebut tidak lagi hanya sebagai pusat informasi dan pengaduan saja, tapi juga berbagai layanan keren lainnya, seperti sebagai kanal pendaftaran peserta mandiri, Tanya dokter, dan survey singkat soal pelayanannya.

Jadi sekarang masyarakat yang akan mendaftar sebagai peserta mandiri BPJS Kesehatan, bisa dilakukan cukup lewat telepon ke 1500400 saja. Kita hanya perlu menyiapkan beberapa hal terlebih dahulu seperti Nomor KArtu Keluarga, Nomor induk Kependudukan (NIK), Nomor rekening tabungan  (BRI/BNI/Mandiri), Nomor Handphone, Alamat Email, dan alamat domisili/tempat tinggal (untuk pengiriman kartu). Setelah persyaratan tersebut siap, kita bisa langsung menghubungi 1500400 untuk nantinya dilayani oleh Agent Care Center.



Pendaftaran via BPJS Kesehatan Care Center ini terjamin aman karena akan ada rekaman pembicaraan antara kita sebagai calon peserta dan Agent Care Center sebagai bukti pendaftaran kita. Oleh karena itu disarankan untuk tidak mengakhiri pembicaraan sebelum ada konfirmasi dari Agent Care Center yang menyatakan bahwa proses pendaftaran telah selesai dilakukan.

Nah selanjutnya, Nomor Virtual Account (VA) akan dikirimkan ke nomor handphone atau email kita. Setelah itu jangan lupa untuk sesegera mungkin menyelesaikan proses pembayaran iuran pertamanya paling cepat 14 hari dan paling lama 30 hari setelah VA diterbitkan. Oiya selain itu, jika kita melakukan pendaftaran via BPJS Kesehatan Care Center ini, kita juga diwajibkan untuk menandatangani persetujuan auto debet pembayaran selanjutnya.

Dengan adanya fasilitas pendaftaran melalui BPJS Kesehatan care Center ini, diharapkan masyarakat akan semakin bersemangat untuk saling bergotong royong dalam lingkar BPJS ini. Jadi, kalian sudah punya kartu BPJS belum teman...? Hayuk atuh cepet bikin, wong bikinnya juga gampang kok... Tinggal telepon aja 1500400... *pssstt pastikan pulsa kamu terisi sebelum telepon ya...



13/02/18

Pentingnya memegang prinsip dalam menulis blog

Sejak mengenal dunia monetize blog ini, aku terus belajar untuk meningkatkan kualitas blog ku agar senantiasa dapat ‘dilirik’ oleh pihak brand. Tentunya aku akan merasa amat senang bila ada pihak brand yang ingin bekerja sama dengan ku, karena itu berarti aku juga akan mendapat tambahan penghasilan.

 Meski begitu bukan berarti semua tawaran job yang masuk langsung aku iya-kan begitu saja loh, tetap ada beberapa prinsip yang aku pegang dalam mengelola blog ini. Prinsip yang aku pegang tersebut memang tidak se-ekstrim para blogger senior yang biasanya akan langsung menolak tawaran diluar niche blog mereka, tapi paling tidak aku berharap kalau blog ku ini bisa lebih bermanfaat bagi orang banyak tanpa melanggar norma serta adat istiadat yang ada.



Sejauh aku memonetize blog ini sih baru dua tawaran yang aku tolak, yaitu saat campaign k*nd*m beberapa waktu yang lalu dan saat aku menerima penawaran content placement dengan aturan harus plek ketiplek alias copas abis dari brief mereka. Kedua hal ini aku tolak secara halus karena memang merasa tidak sreg dengan kewajiban yang harus aku kerjakan. Ini jelas berlawanan dengan prinsip ku.

Pelajaran soal memegang prinsip dalam menulis blog ini aku dapatkan dari seorang teman SMA yang saat ini juga berprofesi sebagai Blogger. Ingat kan beberapa waktu yang lalu aku pernah bekerja sama dengan salah satu waterpark ternama di Bekasi..? Sebelum aku menggandeng si ibu SS, aku sempat mengajak temanku itu untuk menggarap proyek tersebut.

Aku pikir ia akan dengan senang hati menerima tawaran kerja sama yang cukup menggiurkan ini.
Tapi ternyata aku salah, ia menolak kerja sama ini dengan cara yang sangat halus. Ia berkata kalau proyek ini akan membuat dia merasa ‘dibayar’ untuk menulis. Aneh ya..? bukankah seseorang harusnya merasa senang saat apa yang ia kerjakan diapresiasi oleh orang lain...? Tapi itulah dia, teman yang memang sejak SMA aku kenal sebagai seorang yang idealis.

Meski begitu, ia tetap mendukungku untuk meneruskan proyek tersebut. Ia paham betul keadaan serta kondisi yang sedang aku alami saat itu. Dan dalam waktu yang bersamaan ia berhasil untuk tetap memegang teguh prinsipnya dan juga tetap mendukung penuh sahabatnya ini. Dari situ aku belajar satu hal, memegang prinsip itu harus tapi juga jangan sampai menyakiti orang disekitar kita. Oleh karena itu saat aku juga dihadapkan pada situasi yang menguji prinsip ku seperti saat ada penawaran campaign k*nd*m tadi, aku berusaha sebisa mungkin untuk menolaknya secara halus.

Nah kalau kalian bagaimana teman teman...? Adakah campaign yang kalian tolak juga? dan adakah prinsip yang kalian pegang juga dalam menulis blog...? Hayuk atuh jangan ragu buat dishare dikolom komentar....

11/02/18

Jangan takut berlindung dibalik niche lifestyle blogger

Pastinya udah pada tau dong kalau dunia blogging saat ini udah terlalu ramai. Saking ramainya, setiap kali ada form pendaftaran job untuk blogger yang dishare, form tersebut akan habis kuotanya hanya dalam hitungan menit saja. Nah agar tetap dapat stay atau bertahan di belantara blogging ini maka kita harus memiliki trik khusus, salah satunya adalah dengan memiliki ciri khas tertentu.

Menurut beberapa seniorku di dunia blogging, memiliki ciri khas khusus yang dimaksud tersebut adalah dengan mengerucutkan niche blog yang kita miliki. Misalnya seperti Travel blogger atau food blogger. Pendapat ini tidak salah pastinya, tapi buat ku yang memiliki ‘hasrat menulis gado gado’ ini, menentukan niche blog adalah hal yang berat. Dan akhirnya aku pun harus kembali berlindung dibalik niche Lifestyle blogger.



Menurutku, (menurutku loh ya...) ciri khas khusus itu amat erat kaitannya dengan branding diri yang sempat aku bahas beberapa waktu yang lalu, meski menulis blog gado-gado, asal kita memiliki branding diri yang kuat, Insya Allah kita juga akan tetap bisa bertahan di dunia blogging zaman now ini.

Sebagai pertimbangan, aku mencoba memperhatikan beberapa blogger senior yang aku anggap memiliki ciri khas tertentu meski juga masih kuat berlindung dalam niche lifestyle blogger. Seperti Mpok Ratna misalnya, Ia sukses membuat branding seorang gadis betawi dalam blog dan semua sosial media nya. Dalam blog www.mporatne.com yang ia kelola selalu ada sisipan pantun di awal tulisan sebagai ciri khas nya, ini jelas menambah kuat branding gadis betawi nya tersebut.

Berbeda dengan mpok Ratna, ada juga mbak helena Safitri yang selalu menyertakan kehadiran Sid, anaknya, di setiap tulisan yang ia tuangkan dalam blog www.helenamantra.com miliknya. Meski niche lifestyle blogger masih setia ia usung, namun hal ini membuat label parenting di blognya agak lebih kuat dibanding label lainnya. Dan yang pasti membuat branding diri sebagi ‘mama sid’ nya menjadi semakin kuat.

Selain mereka berdua, aku juga sempat memperhatikan branding diri ala Novitania. Diantara kuatnya saran untuk memakai template blog clean yang katanya lebih disukai oleh brand itu, Blogger cantik asal bekasi ini tetap kuat memakai template blog yang ia pakai saat ini. Dan hasilnya, sekarang tiap kali aku melihat template blog itu maka pikiranku akan langsung tertuju padanya. Jadi cukup melihat dari jauh saja, aku bisa langsung menebak kalau itu adalah blog www.novitania.com miliknya.
Tidak hanya itu, ia pun sukses membuktikan pada yang lain dengan prestasi bloggingnya yang segudang tersebut.

Ketiga blogger senior ini membuatku semakin yakin, asal branding diri kita kuat, maka berlidung dibalik niche lifestyle blogger pun tidak akan menjadi masalah apalagi hambatan untuk kita berprestasi didunia blogging ini. Aku sendiri masih mencoba memperkuat branding diri ku sebagai sweet blogger dari bekasi... (halah... mulai lagi narsis nya..) hehehe... Abaikan kalimat barusan ya...

Jujur aku sendiri masih coba mencari branding diri apa yang kuat ada di tulisan ku dalam blog ini. Coba dong bantu aku, kira kira apa sih yang kalian lihat dari aku...? Share atuh dikolom komentar...



Usaha kecil itu adalah Resolusi yang effort bagi kami

Meski sudah memasuki awal bulan Februari, Sepertinya masih belum terlambat lah ya kalau kita berbicara soal Resolusi di 2018 ini. Membuat resolusi diawal tahun agaknya cukup penting untuk dilakukan agar kita bisa memiliki semangat dalam menjalani kehidupan satu tahun kedepan. Bukan berarti orang yang tidak membuat resolusi awal tahun jadi tidak semangat loh ya, tapi jika kita membuat resolusi tersebut, Insya Allah hidup kita akan lebih terencana lagi.



Beberapa waktu yang lalu aku sempat menuliskan resolusi ku dalam meningkatkan prestasi didunia blogging ini. Mulai dari lebih semangat belajar seputar blog dan hal hal didalamnya sampai keinginanku untuk lebih banyak lagi memenangkan lomba blog. Resolusi-resolusiku tersebut bisa dibilang sebagai resolusi jangka panjang ku, karena semua itu tidak akan bisa diwujudkan dalam jangka waktu dekat.

Sementara itu, sebenarnya ada resolusi yang saat ini agak effort untuk aku dan suamiku lakukan, yaitu membuat suatu usaha dengan modal kecil yang bisa kami jadikan tumpuan nafkah keluarga. Ya... awal tahun ini keluarga kami memang sedang ‘disayang’ oleh-Nya. Ada serentetan kejadian yang pada akhirnya mengharuskan kami untuk ikhlas melepas usaha kami sebelumnya.

Setelah sebelumnya si ayah harus berhenti berjualan karena harus mengalah saat ada perebutan lapak dengan sesama pedagang di sekolah, kami harus kembali bersabar ketika kompor yang digunakan si ayah meledak dan membuat gerobaknya tersebut mengalami kerusakan. Sedih dan kaget pastinya, tapi aku bersyukur si ayah tidak apa-apa.

Si ayah sempat bertahan menggunakan gerobak rusak tersebut untuk tetap berjualan, hingga akhirnya mau tidak mau ia pun menyerah dan memutuskan untuk berhenti dagang dulu, karena memang gerobak tersebut amat tidak layak lagi untuk digunakan.

Alhamdulillah kami masih memiliki sedikit tabungan yang memang selalu kami siapkan untuk masa paceklik seperti saat ini. Biasanya tabungan tersebut hanya kami pakai untuk bulan puasa, saat usaha kami harus berhenti sementara. Tapi karena masa paceklik itu tiba lebih awal, akhirnya mau tidak mau kami pun harus menggunakan tabungan tersebut untuk memenuhi semua kebutuhan sehari-hari.

Harus melalui ‘kasih sayang’ Nya bersama tiga anak kami seperti saat ini jelas amat tidak mudah, tapi aku percaya setiap manusia memiliki rejekinya masing masing. Alhamdulillah kepercayaan tersebut juga diperkuat saat beberapa waktu yang lalu aku menamatkan Buku Aplikasi Pencari Rejeki . Buku tersebut sukses menenangkan jiwaku yang sedang bergalau galau ria ini.

Berbekal ketrampilannya saat dulu bekerja di Bengkel Las, Saat ini si ayah pun sedang membuat gerobak baru untuk nantinya kembali ia gunakan berdagang. Proses pembuatannya memang agak sedikit lebih lama karena si ayah harus bergantian menggunakan peralatan las tersebut dengan mertua ku yang memang berprofesi sebagai tukang las. Insya Allah setelah gerobak tersebut jadi, siayah akan kembali berjualan Maklor alias Martabak telor di sekolah lagi.

Dan yang terpenting, dengan kembali berjualan nya si ayah, Insya Allah kehidupan kami sekeluarga pun akan kembali normal seperti sedia kala... Aamiin... Aamiin... Aamiin...







This entry was posted in

09/02/18

Ketawa Bareng Andre dan Hesti di Pagi Pagi

Bagi seorang ibu rumah tangga, keriweuhan di pagi hari sudah menjadi sarapan rutin yang mau tidak mau harus dilalui, mulai dari menyiapkan makanan anak-anak sampai menyiapkan perlengkapan si ayah yang akan berangkat mencari nafkah. Hal ini pun berlaku padaku, Selarut apapun aku begadang untuk menyelesaikan deadline tulisan, aku tetap harus melalui fase keriweuhan pagi tersebut.

Oleh karena itu, Hiburan di pagi hari jelas aku butuhkan sebagai selingan mengawali hari. Aku biasanya menyempatkan diri untuk menonton sebuah Variety Show Pagi-pagi di Net Tv. Meski tidak bisa fokus duduk manis menonton acara yang tayang tiap hari senin-Jumat tersebut, tapi setidaknya aku masih bisa lah lirik lirik sedikit ke Tv sembari bertempur dengan keriweuhan pagiku.



Acara yang dipandu oleh Andre Taulany dan Hesty Purwadinata dengan dibantu oleh seorang co-host DJ Pace tersebut amat layak untuk dijadikan hiburan dipagi hari karena disajikan secara lengkap. Dari mulai current issue, surprise, talk show, game show, hot deal, sharing session bersama motivator sampai interaksi langsung dengan penonton melalui telpon dan media sosial.

Pasangan host beken Andre dan hesti begitu luwes dalam memandu acara tersebut, sehingga berita berita ‘berat’ pun menjadi ‘ringan’ karna disampaikan dengan selingan humor ala mereka berdua. Seperti pada Sesi Current Issue contohnya, seringkali berita politik dan ekonomi yang biasanya dibawakan dengan cara yang super duper serius, di Pagi Pagi justru dibawakan dengan gelak tawa. Hal ini tentu memberikan sensasi berbeda dalam mmenonton berita bukan...?

Makin seru lagi saat sesi Tips Oy oy, yang menyajikan tips dan trik simpel ala Andre dan Hesti. Meski tidak semua tips yang disampaikan bisa kita gunakan dalam kehidupan sehari hari, tapi pada Tips tips ‘nyeleneh’ mereka berdua tersebut cukup membuat ku terkagum kagum oleh ide nya yang luar biasa.

Selain itu ada juga sesi yang menampilkan sosok sosok inspiratif di bidang UKM. Beberapa kali temanku sesama crafter juga sempat tampil dia acara tersebut. Tentunya hal ini juga bisa meningkatkan kemajuan para UKM tersebut.

Tidak hanya itu saja, di Pagi pagi juga ada sesi sharing session bersama motivator yang sengaja diundang di acara itu. Motivatornya sendiri tidak selalu berasal dari satu profesi saja, bisa berbeda-beda disetiap episode nya. Dan yang paling utama, sharing session ini dibawakan dengan cara yang asik khas pagi-pagi.

Alhamdulillah, meski acara Pagi-pagi ini bentrok dengan film kartun kesukaan anak-anak, aku tetap bisa menontonnya dong, karena makin kesini anak-anakku jadi ikutan suka juga melihat tayangan pagi-pagi ini.

Tertawa bareng di pagi hari tentu akan membuat hari kita sekeluarga menjadi semakin cerah. Jadi, sudah siapkah mencerahkan hari mu dengan ketawa bareng Andre dan Hesty di Pagi-Pagi....?