08/09/18

penggunaan gadget pada anak dan kolaborasi tiga kurikulum di SIS Bonavista



Terkadang kita sebagai orang tua tuh lupa kalau ternyata mencintai anak saja tidaklah cukup. Hal terpentingnya justru adalah apakah si anak telah benar-benar merasakan cinta yang ‘katanya’ telah kita berikan pada mereka. Jujur, ungkapan ini juga sedikit menamparku, karena ketika tulisan ini dibuat pun aku masih merasa belum maksimal memberikan cinta pada anak-anakku, rasanya tak sampai hati lah untuk menanyakan apakah mereka telah merasakan cinta yang masih teramat kecil tersebut.

Tak hanya itu saja, banyak juga dari kita, para orang tua yang malah jadi salah kaprah dalam mengartikan kata ‘cinta pada anak’. Saking sayangnya pada anak, tak jarang banyak orang tua yang memberikan semua keinginan mereka tanpa berpikir lebih jauh soal dampak nya pada perkembangan anak, seperti dalam hal pemberian gadget misalnya.

Atas dasar sayang, begitu kata mereka. Tapi tahukah moms ternyata pemberian gadget pada anak dibawah usia 13 tahun bukanlah suatu tindakan bijak...? kenapa...? karena ada begitu banyak dampak buruk dari paparan gadget yang terlalu dini tersebut. Pengetahuan soal ini aku dapatkan ketika aku berkesempatan untuk ikut hadir dalam acara moms blogger gathering di SIS Bona vista beberapa waktu yang lalu.

Elizabeth T Santosa, psikolog


Menurut psikolog cantik bernama lengkap Elizabeth T Santosa, alih alih menyalahkan gadget, agaknya akan lebih tepat jika kita mulai melakukan evaluasi dulu apakah penggunaan gadget yang kita terapkan dirumah tuh sudah benar atau belum. Kalau dipikir-pikir, secara hukum saja, penggunaan gadget pada anak usia dibawah 13 tahun sudah merupakan pelanggaran hukum karena saat ini memang telah ada undang-undang yang mengatur soal ini.

Tentunya penerapan undang-undang tersebut bukanlah tanpa alasan, seperti yang sudah aku tekankan diawal, pemberian gadget yang terlalu dini akan memiliki resiko yang cukup besar, contohnya anak jadi kurang gerak fisik, kurang empati, dan lain sebagainya. Namun sebenarnya jika dapat diterapkan dengan positif maka gadget itu juga bisa menjadi ‘alat’ bagi anak untuk menuju kesuksesan dimasa depan.

Yup, meski memiliki segudang dampak negatif ternyata gadget juga memiliki beberapa sisi positif yang patut juga dirasakan oleh anak kita tersayang, seperti anak jadi lebih mudah menerima perubahan dan lebih kreatif.

Salah satu ruang kelas di SIS Bonavista


Sepertinya hal ini juga lah yang kemudian melatar belakangi SIS bona vista dalam penerapan tiga kurikulumnya sekaligus, yaitu kurikulum Singapura, Cambridge, dan IB. Dalam ketiga kurikulum Singapore School yang didirikan pada tahun 1996 tersebut aku menemukan kolaborasi cantik antara penggunaan gadget dan aktivitas fisik serta penggalian kreativitas para muridnya dalam design interior setiap sudut sekolahnya.

Sekolah ini merupakan sekolah intercultural dengan muridnya yang sebagian besar berasal dari keluarga berkebangsaan lain yang kebetulan sedang stay sementara di Indonesia, makanya tak heran kalau bahasa yang digunakan di sekolah ini tak melulu menggunakan bahasa indonesia saja. Setidaknya ada tiga bahasa wajib yang selalu diterapkan dilingkungan Singapore International School ini, diantaranya adalah Bahasa inggris selaku bahasa international kita, bahasa indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa mandarin karena memang sebagian besar muridnya berkebangsaan cina.

Ruang perpustakaan


Design eksterior maupun interiornya bener-bener keren loh, saking kerennya sampai tidak berasa sedang berada dalam lingkungan sekolah. Pada setiap lorongnya didesign sedemikian rupa sehingga tidak akan ada kesan kaku layaknya suasana yang biasa kita temui. Uniknya adalah semua hiasan serta ornamen yang ada di SIS Bonavista merupakan hasil karya dari para siswanya sendiri.

O iya keunggulan lain yang aku temui ketika aku diajak tur mengelilingi sekolah tersebut adalah jumlah muridnya yang hanya berkisar 20-25 orang saja per kelas. Agak berbeda ya dengan sekolah reguler yang jumlah siswanya bisa mencapai 40 orang per kelas. Design interior dari masing-masing kelas nya pun amat cantik disesuaikan dengan identitas dari kelas-kelas tersebut.

salah satu sudut kece di SIS Bonavista


Dari segi fasilitas penunjang pun sudah tidak usah ditanya lagi lah ya, SIS Bona vista memiliki fasilitas yang teramat lengkap, mulai dari laboratorium penunjang, hingga fasilitas olahraga seperti lapangan basket dan lapangan futsal, kolam renang dan lain sebagainya.

Mantab bukan SIS Bona vista ini moms...? duuuhhh andai aja lokasinya dekat dengan rumah ya...
O iya buat yang pengen tau lebih jauh soal SIS Bona vista ini bisa langsung datang saja ke SIS Bona vista Jl Bonavista raya, lebak bulus Jakarta.











0 comments:

Posting Komentar