Tampilkan postingan dengan label kesehatan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label kesehatan. Tampilkan semua postingan

02/11/24

Ini dia Pengobatan yang Bisa Diberikan untuk Penderita OCD!



Saat sakit, kesembuhan adalah hal yang paling kita inginkan, begitupun ketika terdiagnosa penyakit mental. Perlu adanya perawatan yang tepat agar fungsi di masyarakat dapat berjalan dengan baik. Ketika seseorang mempunyai gangguan mental, bukan berarti ia merupakan ODGJ. Ada banyak pengidap penyakit mental yang tetap bisa beraktivitas dengan normal, bahkan ketika ia sedang menjalani pengobatan dan mengkonsumsi obat sekalipun. 

For your information, OCD merupakan salah satu jenis gangguan kesehatan mental yang bisa dialami oleh seseorang. Beberapa faktor seseorang bisa terkena OCD adalah  karena genetika, kepribadian, perubahan otak, dan juga peristiwa kehidupan yang dialami. 

Ketika seseorang menunjukan tanda-tanda OCD, maka hal yang bisa dilakukan adalah dengan datang ke profesional. Ketika OCD sudah mengganggu kehidupan sehari-hari, maka hal yang paling penting dilakukan adalah mencari pertolongan segera untuk mendapatkan pengobatan yang tepat. Berikut adalah beberapa pengobatan yang bisa diberikan dan didapatkan bagi penderita OCD,


Psikoterapi

Langkah pertama yang bisa dilakukan untuk memberikan pengobatan pada orang yang mempunyai OCD yaitu dengan psikoterapi. Jenis langkah pengobatan ini bisa digunakan untuk memberikan terapi yang dibutuhkan oleh penderita OCD, baik yang obsesif maupun yang komplusif, agar dapat mengurangi gejala-gejala seperti melakukan sesuatu secara berulang dan gejala lain yang ditunjukannya. 

Hal ini bisa dimanfaatkan untuk membuat orang dengan gangguan OCD menahan dorongan melakukan suatu hal secara berulang. Dengan kata lain, CBT bisa digunakan untuk menghadapi ketakutan yang dimiliki oleh penderita OCD sehingga ia bisa mengelola kompulsif dan obsesif yang dimiliki. Terapi ini dapat membantu nya mendapatkan cara untuk mengelola OCD yang dimiliki agar tidak mengganggu kegiatan sehari-hari nya. 


Pengobatan

Langkah selanjutnya yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan pengobatan. Bagi yang mempunyai gangguan mental, biasanya juga akan mendapatkan obat yang harus dikonsumsi secara rutin agar bisa mengontrol obsesi dan kompulsif yang dimiliki. Obat yang biasanya diresepkan adalah antidepressant yang merupakan jenis yang paling umum untuk diberikan.  Beberapa contoh obat yang bisa digunakan untuk mengurangi gejala obsesif dan kompulsif penderita OCD yaitu, 

  • Obat pertama yang bisa digunakan adalah clomipramine atau anafranil. jenis obat tersebut bisa diberikan untuk dewasa, dan juga anak-anak yang berusia di atas 10 tahun. Pemberian obat tersebut tentunya perlu dilakukan dengan dosis yang sesuai dengan saran psikiater.
  • Jenis obat selanjutnya yang bisa diberikan adalah Prozac fluoxetine yang bisa digunakan untuk pengidap OCD mulai dari usai 7 tahun sampai dewasa. 
  • Jenis obat lainnya ada fluvocamine yang biasa diresepkan untuk mengatasi gangguan obsesif dan kompulsif bagi anak-anak mulai usia 8 tahun ke atas sampai orang dewasa.
  • Obat pearoxetine yaitu paxil dan pexeva juga merupakan obat yang bisa dikonsumsi oleh penderita OCD tapi hanya untuk orang dewasa saja. 
  • jenis obat terakhir yang bisa digunakan adalah zoloft setraline yang bia diberikan untuk anak-anak lebih dari 6 tahun sampai dewasa. 

Kombinasi perawatan lain


Untuk mengurangi gejala OCD yang dirasakan, diperlukan juga kombinasi perawatan lainnya agar dapat memberikan hasil yang lebih efektif. Kombinasi perawatan juga bisa dilakukan saat hasil yang didapat dari pengobatan sebelumnya dirasa kurang maksimal. Beberapa jenis kombinasi perawatan yang bisa dilakukan adalah sebagai berikut,
  • Kombinasi perawatan lain yang bisa digunakan untuk penderita OCD adalah program rawat jalan yang dikombinasikan dengan residensial intensif. Pengobatan dapat menggunakan pronsip ERP yang perlu digunakan untuk melakukan pengobatan bagi taraf OCD yang parah. Kombinasi pengobatan tersebut bisa diberikan dalam waktu hingga beberapa minggu.
  • Jenis pengobatan lainnya yang bisa digunakan adalah stimulasi obat dalam atau DBS. Pengobatan ini dapat diberikan untuk penderita OCD mulai dari 18 tahun ke atas. DBS menggunakan penanaman elektroda yang ada di area otak, sehingga mampu membantu untuk mengatur impuls abnoremal yang ditunjukkan.
  • TMS atau stimulasi magnetif transkranial merupakan pengobatan yang diberikan untuk usia 22 tahun hingga 68 tahun.

Untuk mendapatkan berbagai pengobatan yang dibutuhkan penderita OCD, tidak perlu mengkahwatirkan masalah biaya lagi jka sudah ditanggung oleh asuransi. Produk asuransi dari Allianz dapat memberikan solusi pengobatan untuk OCD. Dapatkan pengobatan tepat yang ditanggung oleh asuransi kesehatan Allianz ya. 

13/07/24

SATU Hati, Wadah Sharing Kesehatan Gigi dan Mulut Ibu Indonesia


Rasanya senang deh kalau bisa berkumpul dengan orang-orang yang memang satu tujuan, terutama soal kesehatan. Tanpa disadari perkara pandangan tentang kesehatan sering jadi pemicu keributan juga baik di dunia nyata maupun di dunia maya. Oleh karena itu, bersyukurlah ketika kita bisa berkumpul dengan orang-orang yang memiliki satu misi seperti di komunitas SATU Hati yang baru saja diluncurkan beberapa waktu lalu itu.


Sedikit cerita, aku mengenal komunitas SATU Hati ini secara tidak sengaja saat menemani Nada rawat gigi di Klinik Gigi SATU Dental Summarecon Bekasi. Aku memang lumayan rutin mengajak anak bungsuku itu ke dokter gigi untuk melakukan pemeriksaan agar kesehatan gigi Nada tetap terjaga dengan baik. Yup, menurutku lebih baik mencegah daripada mengobati. Jadi walaupun orang di sekitar kami masih beranggapan kalau ke dokter gigi itu hanya ketika sakit gigi saja, kami tetap keukeuh rutin periksa gigi.


Selain soal prinsip tentang perawatan gigi anak, nyatanya periksa gigi ke SATU Dental itu bukanlah hal yang menyeramkan kok, sebaliknya malah menjadi agenda menyenangkan buat kami. Bagaimana tidak? nuansa di SATU Dental Summarecon Bekasi yang sering kami kunjungi itu begitu menyenangkan dan membuat kami betah berlama-lama di sana. Semua staf di SATU Dental pun begitu ramah menyambut kami. 


Nah ketika sedang asyik memeriksakan gigi di SATU Dental itu lah, aku mulai mengenal komunitas SATU Hati. Komunitas SATU Hati ini bisa dibilang merupakan komitmen dari SATU Dental untuk terus meningkatkan kesadaran masyarakat indonesia tentang betapa pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut bersama para ibu Indonesia. Harapannya sih, nantinya komunitas ini bisa menjadi wadah untuk kita berbagi pengalaman, tips, informasi khususnya seputar kesehatan gigi dan mulut anak. 


Sebagai ibu yang kurang mendapat dukungan sekitar dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut si kecil ini, aku jelas menyambut baik adanya komunitas SATU Hati ini. Berasa seperti memiliki support system yang selama ini tidak aku dapatkan dari orang-orang terdekat kami. Oleh karena itu tak perlu pikir panjang lagi, aku pun langsung mendaftar untuk bisa bergabung di komunitas SATU Hati tersebut. 


Alhamdulillah untuk bergabung dalam komunitas ini begitu mudah, waktu itu aku hanya perlu mengisi data secara lengkap melalui link form yang disediakan di akun instagram @satudental saja. Daan, Voila aku pun menerima undangan untuk bisa hadir langsung di acara peluncuran resmi komunitas SATU Hati ini.


Peluncuran Komunitas SATU Hati , super seruuu!



Berlokasi di Taman Kajoe, jakarta Selatan, acara peluncuran komunitas SATU Hati ini benar-benar berhasil membuat para undangannya terpukau dengan semua keseruan yang ditawarkan. Tak hanya edukasi tentang bagaimana pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut saja, di acara peluncuran ini kami pun dimanjakan dengan berbagai hal, mulai dari makanan dan cemilan yang berlimpah ruah, taman bermain  yang membuat si kecil jadi lebih anteng, dan berbagai hiburan lainnya.


Tak tanggung-tanggung, acara peresmian ini  juga dihadiri oleh para co-founder SATU Dental, Mitra Dokter, mom bloggers dan juga para mom influencers seperti Adzana Bing Slamet, Hamidah Rachmayanti, Ayudhya Gita dan Lita Hutami. Biar bagaimanapun juga para mom blogers dan mom influencers ini pun juga merasa butuh wadah sharing seperti komunitas SATU Hati ini. 




Dari acara peluncuran ini aku jadi makin mengenal tentang komunitas satu ini. Ternyata akan ada begitu banyak manfaat yang bisa diambil sama para anggota nya. Yup, kedepannya komunitas ini tak hanya akan mengadakan berbagai kegiatan secara gratis saja, tapi benar-benar merangkul anggota nya untuk terus mencari tau soal kesehatan gigi dan mulut. Mulai dari talkshow, workshop, playdate, event gathering dan lain sebagainya akan rutin diadakan untuk para anggota dari komunitas SATU Hati ini.


Tak hanya itu saja, kita pun bisa mendapat benefit lain seperti perawatan gigi gratis, diskon spesial anggota, undangan VIP acara komunitas dan support acara. Kebayang ngga sih? udah mendapat support system sebaik komunitas ini, ditambah lagi kita juga mendapat banyak keuntungan seperti itu, benar-benar sayang deh kalau dilewatkan begitu saja. 


Nah buat yang udah ngga sabar mau gabung ke komunitas SATU Hati ini bisa mengikuti akun instagram @satudental saja agar tidak ketinggalan info penting seputar pendaftaran nya yaa. Insya Allah ada banyak hal yang bisa kita dapatkan bersama di komunitas ini.


13/10/23

Update pencegahan DBD di rumahmu dengan #Ayo3MplusVaksinDBD




Ternyata fenomena El Nino yang terjadi sepanjang tahun 2023 ini memiliki efek domino pada kesehatan masyarakat. Yup, selain kekeringan yang melanda beberapa daerah, faktanya kenaikan suhu yang disebabkan oleh fenomena El Nino ini juga berdampak pada peningkatan jumlah nyamuk, termasuk nyamuk Aedes aegypti, sang pembawa virus dengue. Artinya, kenaikan suhu yang terjadi berbanding lurus dengan perkembangbiakan nyamuk berbahaya itu.


Jujur, aku pun baru mengetahui info ini ketika menghadiri acara peluncuran kampanye #Ayo3MplusVaksinDBD beberapa waktu lalu. Kampanye ini merupakan kolaborasi Takeda dan Kementerian Republik Indonesia untuk meningkatkan awareness masyarakat terhadap pencegahan demam berdarah dengue. Penasaran nggak sih sama apa itu #Ayo3MplusVaksinDBD? Kira-kira se-efektif apa sih vaksin DBD tersebut? Buat yang mau tau info selengkapnya, baca tulisan ini sampai selesai ya.



#Ayo3MplusVaksinDBD untuk Cegah DBD


Sedikit flashback, sejak dulu, kita sudah dikenalkan dengan slogan 3M untuk pencegahan Demam Berdarah Dengue. 3M yang dimaksud tersebut tak lain adalah Menguras bak mandi, Menutup bak mandi, dan Mengubur barang bekas. Namun seiring berjalannya waktu, slogan tersebut pun mengalami pembaruan menjadi 3M plus dan saat ini kembali di-update menjadi 3M plus Vaksin DBD





Ketika diupdate menjadi 3M Plus, kalimat “Mengubur barang bekas” diubah menjadi “memanfaatkan/mendaur ulang barang bekas” karena kalimat ini dianggap lebih relevan dan sejalan dengan misi kita dalam menjaga lingkungan. Kata “plus” yang tersemat pun memiliki arti ada upaya pencegahan gigitan nyamuk, seperti menanam tanaman yang tidak disukai nyamuk. 


Sayangnya, meski upaya pencegahannya sudah di-update menjadi 3M plus, demam berdarah dengue tetap menjadi pe-er besar kita semua. Berdasarkan data resmi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, dari awal tahun sampai minggu ke-33 tahun 2023 saja, tercatat 57.884 kasus demam berdarah dengue dengan 422 kematian yang tersebar di 34 provinsi di Indonesia. Ini jelas bukan angka yang sedikit dan bisa diabaikan begitu saja.





Kabar baiknya, saat ini  sudah ada vaksin DBD yang bisa menjadi salah satu upaya inovatif dalam pencegahan demam berdarah dengue melalui peningkatan kekebalan tubuh. Vaksinasi yang dilakukan tersebut bisa membantu kita mengurangi risiko mengalami demam berdarah yang berat dan rawat inap. 


Karena manfaatnya sudah terbukti, Perhimpunan Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) pun akhirnya merekomendasikan vaksin DBD ini untuk diberikan pada masyarakat baik anak-anak maupun dewasa dengan rentang usia 6-45 tahun. Anak-anak bisa dibilang merupakan golongan usia yang paling disarankan untuk melakukan vaksin DBD, karena berdasarkan data Kementerian Kesehatan tahun 2022, pola kematian akibat dengue memang didominasi di kelompok usia muda atau anak-anak, tepatnya di rentang usia 5-14 tahun. 





Meski demikian, pemberian vaksin DBD ini tetap harus sesuai anjuran dokter atau disarankan untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum melakukan vaksinasi.Hal ini dilakukan untuk menilai kesiapan masing-masing individu untuk menerima vaksin tersebut. Ingat, setiap orang memiliki riwayat dan kondisi kesehatan yang berbeda. 


Hadirnya vaksin DBD ini jelas merupakan kabar baik yang sudah sepantasnya disambut antusias. Oleh karena itu, kampanye #Ayo3MplusVaksinDBD ini harus terus digaungkan agar lebih banyak masyarakat yang tau soal info tentang vaksin DBD ini. Harapannya, kelak Indonesia pun bisa mencapai tujuan nol kematian akibat demam berdarah dengue atau Zero Dengue Death 2030. 


Sebagai masyarakat awam, aku pun menyambut positif kampanye baik ini, semoga tujuan nya pun dapat terlaksana dengan baik. Bismillah, mulai dari langkah kecil yang bisa kita lakukan di rumah, #Ayo3MplusVaksinDBD. 






C-ANPROM/ID/QDE/0228 | Oct 2023


 

04/09/23

Bahas Bareng Soal Wanita dan Kusta Yuk!


Standar kecantikan tertentu bagi para wanita rasanya sudah bukan rahasia lagi ya. Entah itu berkulit putih, tinggi semampai, rambut hitam legam dan lain sebagainya. Meski tidak masuk dalam kategori wajib, standar-standar itu akhirnya tetap saja membuat para wanita pun jadi berusaha sebaik mungkin untuk mencapainya. Kalau wanita biasa saja butuh perjuangan untuk memenuhi standar itu, lalu bagaimana dengan para OYPMK atau orang yang pernah mengalami kusta? penasaran dengan hal ini, baca tulisan ini sampai selesai ya.


Jujur, sebelumnya tidak pernah terbersit sama sekali di pikiranku soal hal ini. Bisa jadi karena (Alhamdulillah) tidak ada orang terdekatku yang terkena kusta. Rasa penasaranku akan hal itu justru baru terasa ketika melihat e-flyer talkshow ruang publik KBR yang mengangkat tema “Wanita dan Kusta” di salah satu komunitas blogger yang aku ikuti. 


Yup, seperti yang kita ketahui bersama, Kusta merupakan salah satu penyakit dengan seabreg stigma buruk di baliknya. Untuk para lelaki yang sering cuek dengan penampilan saja, penyakit kusta masih menjadi momok menakutkan, apalagi bagi para wanita, mungkin tak ada kata yang tepat untuk menggambarkannya. Selain berpengaruh terhadap kondisi fisik, penyakit kusta juga dapat merusak mahkota kecantikan yang selama ini dibanggakan oleh para wanita karena karakteristik penyakit kusta memang merusak tubuh.




Nah di talkshow ruang publik KBR kali ini para pendengarnya akan diajak mengulik habis-habisan soal wanita dan kusta langsung dari sumber terpercaya, Kak Yulianti, selaku ketua PerMaTa SulSel & OYPMK Perempuan. Dalam paparannya Kak Yulianti menceritakan kalau ia mengetahui dirinya terkena kusta itu di tahun 2011, tapi ia tidak lantas percaya begitu saja atas apa yang dialaminya. 


Setidaknya ada rentang waktu satu tahun kak Yulianti ‘menolak’ dan menyembunyikan fakta tentang dirinya yang terkena kusta dari keluarga dan orang-orang terdekatnya. Ia mengaku terkena Kusta dari saudara sepupunya yang baru pulang merantau. Awalnya Kak Yulianti menemukan ada bercak putih yang mati rasa di area ibu jari kaki. Berbekal ilmu keperawatan yang ia pelajari di perkuliahan, Kak Yulianti pun akhirnya yakin kalau ia mengalami kusta dan memeriksakannya ke para ahli.


Kak Yulianti menyembunyikan fakta dirinya terkena kusta karena masih takut menghadapi stigma buruk yang ada di masyarakat tentang OYPMK, bahkan ia pun sempat ingin melakukan bunuh diri. Penyakit kusta ini benar-benar merusak semangat hidup beliau sampai akhirnya ia menyadari kalau semua stigma buruk itu tidak semua nya benar. 


Alhamdulillah respon dari keluarga inti Kak Yulianti cukup baik dan memberi support serta dukungan padanya. Meski demikian kak Yulianti sempat menarik diri dari keluarga karena khawatir menularkannya ke keluarga dan orang terdekat. Berdasarkan pengalamannya, Kak Yulianti menyarankan untuk siapapun yang merasakan gejala kusta agar secepatnya berkonsultasi dan memeriksakan diri ke ahlinya di layanan kesehatan seperti puskesmas terdekat.


Kak Yulianti kembali bangkit dan mendapati semangat hidup nya lagi ketika ia bergabung ke PerMaTa, suatu organisasi yang diperuntukkan bagi para OYPMK atau orang yang pernah mengalami kusta. Berada di sekeliling orang yang mengalami hal yang sama, membuat para anggota nya saling berbagi informasi valid dan semangat dalam menjalani kehidupan setelah dinyatakan sembuh dari kusta. 


Tak hanya itu saja, Kak Yulianti pun cukup aktif melakukan sosialisasi tentang penyakit kusta ini pada orang terdekat dan masyarakat sekitar, tentunya dengan bekerja sama dengan pejabat setempat terlebih dahulu. Ternyata Stigma buruk tentang penyakit kusta itu tidak sepenuhnya benar kok, OYPMK pun bisa kembali hidup di tengah masyarakat. Untuk yang penasaran dan ingin tau lebih lanjut soal penyakit kusta, bisa rutin mendengarkan talkshow ruang publik KBR di akun Youtube Berita KBR. 

 

16/08/23

3M Plus Saja Sudah Kurang Efektif, Lengkapi 3M Plus dengan Pencegahan DBD yang Terbaru Ini!



Ternyata memang benar, pengalaman itu adalah pelajaran yang amat berharga. Apapun pengalamannya akan sangat berarti untuk kehidupan kita selanjutnya, baik pengalaman yang kita alami langsung atau hanya berupa cerita dari mereka yang mengalaminya. Dengan pengalaman itu kita bisa tau langkah apa yang harus diambil jika terpaksa kembali mengalami hal tersebut.

Inilah yang aku rasakan kita menjenguk kerabat yang terkena Demam Berdarah Dengue dan harus dirawat selama beberapa hari di rumah sakit. Dari cerita yang aku dapat saat berkunjung ke rumah sakit tersebut, aku baru tau kalau ternyata rumah sebersih apapun tidak menutup kemungkinan penghuninya terkena penyakit yang satu ini.

Aku bisa mengatakan demikian karena kebetulan aku mengetahui betul bagaimana kerabatku tersebut menjaga kebersihan rumahnya. Bisa dikatakan ia amat ‘gila’ dengan kebersihan rumah. Namun nyatanya, ia pun bisa terkena penyakit Demam Berdarah hingga harus segera dilarikan ke rumah sakit.



Yup, penyakit yang satu ini memang bisa ‘didapat’ di mana saja, termasuk di rumah yang menurut kita sudah terjaga kebersihannya. Sebabnya memang hanya dari gigitan nyamuk yang kadang kita sepelekan, tapi dampaknya bisa sampai menyebabkan kematian. Bayangkan seseram apa penyakit Demam Berdarah Dengue ini, dari gigitan nyamuk saja loh!

 

Ditambah lagi, saat ini cuaca sedang kacau atau mulai tidak menentu, kadang cerah tapi tak jarang juga tiba-tiba hujan. Alhasil risiko penularan penyakit Demam Berdarah Dengue pun makin meningkat dari waktu ke waktu. Jadi memang butuh pencegahan yang lebih masif. Oleh karena itu aku antusias sekali saat diajak ke acara Santai Sore Ngomongin Demam Berdarah Dengue beberapa waktu lalu.


Santai Sore Ngomongin Demam Berdarah Dengue

Acara yang berlangsung di St. Regis Hotel itu benar-benar berlangsung seru dan menarik karena mengundang langsung para narasumber yang memang paham betul tentang berbagai hal soal Demam Berdarah Dengue ini. Tak hanya dari kalangan medis atau dokter ahli saja, di acara tersebut juga dihadirkan Ringgo Agus Rahman beserta keluarga yang memang sudah bolak-balik harus merasakan Demam Berdarah Dengue sebelum akhirnya menemukan ‘formula’ pencegahan yang pas.



Selama ini kita hanya mengenal 3M Plus saja untuk pencegahan Demam Berdarah Dengue atau DBD, tapi faktanya sekarang 3M Plus saja sudah tidak lagi cukup untuk mencegah penyakit yang satu ini. 3M yang kita kenal sebagai pencegahan tersebut terdiri dari Menguras, menutup dan mendaur ulang barang bekas. Dewasa ini kenyataannya 3M Plus saja masih belum efektif. terus gimana dong? baca tulisan ini sampai selesai yaa.


3M Plus saja kurang efektif untuk Mencegah Demam Berdarah Dengue

3M Plus yang selama ini kita kenal sebagai langkah pencegahan demam berdarah dengue nyatanya belum efektif. Kalau kita perhatikan, ada kata ‘mendaur barang bekas’ di 3M Plus. Selain menguras, menutup, dan mendaur ulang, ada langkah “plus” yang bisa kita lakukan untuk pencegahan demam berdarah dengue, seperti menanam tumbuhan yang tidak disukai oleh nyamuk seperti sereh dan lavender, misalnya.

Kabar baiknya lagi, dari acara Santai Sore Ngomongin Demam Berdarah Dengue tersebut, aku dapat info kalau sekarang itu sudah ada vaksin Demam Berdarah. Vaksin ini diperuntukkan untuk masyarakat di rentang usia 6-45 tahun dalam dua dosis. Ringgo Agus Rahman, yang didaulat sebagai salah satu narasumber di acara tersebut pun sempat membagikan pengalamannya melakukan vaksin DBD ini.



Nah supaya nggak ketinggalan info, kita memang wajib meng-update terus info-info terkini tentang cegah Demam berdarah. Untuk mempermudah, bisa langsung cek info soal Demam Berdarah ini di www.cegahdbd.com aja yaa. Bismillah, semoga kita semua terhindar dari penyakit Demam Berdarah Dengue ini yaa.



C-ANPROM/ID/QDE/0014 | Aug 2023

 

 

27/07/23

Fokus Sehat dengan Dua Produk Baru dari DrZlim aja yuk!

 


Alih-alih memikirkan omongan orang lain, saat ini aku memang lebih memilih fokus untuk sehat dan bahagia aja. Yup, akhirnya aku sadar kalau mengikuti pendapat orang lain terus menerus pun tidak selamanya baik. Ada Kalanya kita harus menarik diri untuk fokus pada diri sendiri dulu.


Sedikit cerita, waktu berat badanku masih di kisaran 38 kg, aku sempat ‘diejek’ terlalu kurus sampai akhirnya aku pun melakukan banyak cara untuk bisa menaikan berat badan. Namun, ketika berat badanku sudah di angka normal, tepatnya di 48kg, ‘ejekan’ itu kembali datang dalam bentuk yang berbeda. Yup, kali ini justru dibilang kegemukan, hehehe. Entahlah, mungkin karena aku biasa terlihat kurus kali ya, jadi ketika datang dalam tampilan normal malah terlihat kegemukan.


Dari situlah aku berhenti untuk terlalu mendengarkan omongan orang lagi. Baik itu dibilang kurusan atau gendutan, aku akan tetap fokus untuk sehat dan bahagia aja. Sehat dan bahagia yang kini jadi prioritasku itu ternyata juga menjadi prioritas mama cantik Ussy Sulistiawaty loh. Iya, Kak Ussy yang tetap cantik walaupun udah punya lima anak itu.


Beberapa waktu lalu, aku sempat mendengar sharing langsung dari Kak Ussy di acara grand launching dua produk terbaru dari DrZlim. Kak Ussy membagikan pengalamannya ketika berat badan beliau menyentuh angka 77 kg, yaitu saat baru melahirkan si bungsu, Saka. 


Saat itu, meski sempat melalui masa stress, Kak Ussy berhasil mengembalikan mindset nya untuk fokus sehat dan bahagia saja. Kalau akhirnya berat badan ikut turun, ia menganggap itu adalah bonus semata. Saat fokus untuk hidup lebih sehat itulah, Kak Ussy dan 4 temannya terinspirasi untuk meluncurkan produk minuman kesehatan DrZlim ini.


Buat yang belum tau, DrZlim ini adalah minuman fiber yang dibuat sendiri oleh Kak Ussy dan empat temannya, Dr Eklendro Senduk, Helena Lim, Airyn Tanu dan Vincent Lioe. Tenang, insya Allah produk ini sangat aman karena terbuat dari bahan alami yang berfungsi untuk detox usus dan saluran pencernaan serta bonusnya bisa membantu menurunkan berat badan. Saking amannya, menurut Kak Ussy produk DrZlim ini sangat aman dikonsumsi oleh ibu menyusui sekalipun.


Nah, setelah 2 tahun berkiprah, di acara grand launching yang berlokasi di Ballroom Swissotel PIK Avenue, DrZlim pun kembali meluncurkan varian baru, yakni DrZlim plus dan Drzlim meal. Istimewanya, Drzlim plus memiliki 2 rasa, yaitu guava dan grape serta memiliki banyak manfaat dengan kandungan serat fiber 4 gram dan penambahan 1,5 gram kolagen. Jadi nggak cuma badannya saja yang sehat tapi kulitnya juga ikut sehat deh.



Berbeda dengan DrZlim Plus, DrzLim meal ditujukan untuk mengontrol pola makan dengan asupan nutrisi yang alami. DrzLim meal mengandung 15 protein serta memliki dua rasa,  coklat dan almond. Mirip sereal, DrZlim meal bisa dibilang sebagai pengganti makanan dengn kombinasi lengkap dan terbukti mampu membantu meningkatkan metabolisme dan mendapatkan berat badan ideal.


Kerennya, kedua produk baru dari DrZlim ini bisa untuk mengganti sarapan dan makan malam. Meski dikatakan  kalau kedua nya sangat aman untuk yang memiliki maag, disarankan tetap dikonsumsi setelah makan, maksimal 1 jam setelah makan ya. 

 

Kak Ussy pun sempat bercerita kalau DrZlim ini adalah satu-satunya minuman yang ia coba untuk fokus hidup lebih sehat. Yup, bisa dibilang ia menjadi kelinci percobaan dulu sebelum akhirnya dilaunching ke masyarakat luas. Dan terbukti, saat itu kak Ussy jadi terlihat lebih sehat dengan berat badan 47kg. Tapi catat ya, penurunan berat badan kak Ussy ini ngga cuma hasil dari mengkonsumsi produk DrZlim aja, tapi juga dibarengi dengan healthy lifestyle serta olahraga yang rutin.



Makanya begitu dua produk baru DrZlim ini dilaunching, Kak Ussy pun ngga sabar untuk membagikan pengalaman ini ke masyarakat luas. Katanya sih agar bisa menginspirasi lebih banyak orang lagi. Kak Ussy juga menegaskan kalau DrZlim bukan minuman penurun badan tapi lebih kepada menjaga kesehatan, melancarkan BAB dan serta mencerahkan kulit. 


Untuk varian barunya yaitu DrZlim Plus rasa guava juga mengandung kolagen jadi tak hanya menyehatkan badan tapi sekaligus berfungsi mencerahkan kulit. Jadi gimana? kamu mau coba DrZlim Plus, DrZlim meal atau kedua-dua nya aja kaya aku? Share yuk di komentar

05/07/23

Ternyata Bayi juga Butuh Skincare yang Tepat Loh!

 


Lucu dan bikin gemes, dua kata ini adalah kata yang paling sering aku dengar saat menggendong si dede. Iyes, tubuh bayi yang satu ini memang bisa dibilang agak gembul dan terlihat begitu menggemaskan. Jangankan orang lain, aku sendiri pun masih suka gemes sendiri melihat nya,hehehe.

Sayangnya dibalik kelucuan dan kegemasan bayi gemuk seperti si dede ini, ada pe-er yang lumayan besar untuk diselesaikan, yaitu masalah Kesehatan kulitnya. Yup, kebanyakan dari bayi gemuk memang lebih rentan terkena masalah Kesehatan kulit. Selain memang karena masih amat sensitif, kulit bayi dengan bobot lumayan pun lebih sering tertutup lipatan yang akhirnya malah membuat lembab dan lebih mudah terserang masalah kulit.  

Pengalaman mengasuh kakak-kakak nya memang membuatku sedikit paham tentang apa saja yang harus dilakukan untuk meminimalisir dampak buruk nya, namun rasa khawatir dan panik tetap saja ada. Alhamdulillah, beberapa waktu lalu aku berkesempatan untuk mengikuti takshow Edukatif bertema “Pentingnya Memilih Skincare yang Tepat untuk Si Kecil” bersama Mustela.

Talkshow Bersama Mustela Tentang Pentingnya Memilih Skincare yang Tepat Untuk Si Kecil

Acara yang berlangsung secara offline di Casakhasa Garden Bistro ini penuh dengan insight baru seputar Kesehatan kulit bayi, materi yang saat ini memang sedang aku butuhkan untuk menangani masalah kulit si dede. Tak tanggung-tanggung, dalam acara tersebut Mustela pun menghadirkan beberapa narasumber yang kompeten di bidang ini, diantaranya ada dr Kardiana Dewi, SpKK, FINSDV dan Indira Natalia selaku brand manager Mustela.



Dalam pemaparan yang berlangsung interaktif itu, dr Kardiana Dewi pun menyampaikan kalau cara mengatasi iritasi pada kulit bayi, terutama pada wajah, area popok dan area lipatan itu tidak sesulit yang kita bayangkan. Cukup  dengan ABCDE saja, begitu kata dr Kardiana Dewi. Saat pertama mendengarnya aku pun agak bingung, ternyata ABCDE tersebut merupakan singkatan untuk mempermudah kita mengingat apa yang harus dilakukan agar bisa mengatasi iritasi pada kulit bayi.

A, berarti Air atau udara. Sebaiknya beri waktu pada kulit untuk terpapar udara langsung walau hanya sebentar. Contohnya pada area popok, nggak ada salahnya loh menggunakan popok kain sesekali agar kulit di area tersebut dapat ‘bernapas’.

B, berarti Barrier atau perlindungan/pertahanan kulit. Sebisa mungkin gunakan produk atau skincare yangbisa memberikan perlindungan pada kulit bayi

C, berarti clean atau kebersihan. Jagalah kebersihan kulit bayi terutama pada area popok dan area lipatan

D, berarti Diaper. Area popok bisa dibilang sebagai area yang paling sering mengalami masalah kulit seperti iritasi, jadi sebaiknya pilih popok dengan bahan berkualitas yang lembut di kulit.

E, berarti edukasi. Sebagai ibu kita jelas wajib untuk terus belajar dan update dengan pengetahuan-pengetahuan baru seputar Kesehatan si kecil. Alhamdulillah sekarang banyak banget ilmu betebaran dimana-mana, contohnya seperti talkshow edukatif yang diadakan oleh Mustela ini. 

Sepulang dari acara ini, aku pun jadi makin yakin untuk menggunakan produk-produk dari Mustela. Iyes, aku memang sudah menggunakan dua produk Mustela untuk keseharian si dedek, yaitu Mustela Hydra Bebe Facial Cream dan Mustela Barrier Cream. Kedua produk ini mengandung Avocado Perseose yang sudah dipatenkan oleh Mustela dan tidak ada di produk skincare lainnya.


For your information, Avocado perseose ini merupakan sebuah bahan alami yang berasal dari organic Avocado. Setidaknya ada tiga manfaat utama yang bisa didapatkan dari Avocado Perseose ini, diantaranya adalah melindungi dan menguatkan kulit bayi, melembabkan serta menjaga kekayaan sel punca agar regenerasi kulit tetap terjaga.

Mustela Hydra Bebe Facial Cream

Sesuai dengan Namanya, Mustela Hydra Bebe Facial Cream ini merupakan krim wajah bayi yang memang diformulasikan untuk menjaga Kesehatan dan kelembaban kulit wajah bayi yang sensitif. Jujur, aku suka sama aroma wangi nya, lembut dan bikin aku ingin mencium si dedek terus. Teksturnya pun cepat meresap dan langsung membuat kulit wajah si dede jadi auto lembab seketika.

Cara pakainya pun cukup mudah kok, hanya tinggal mengoleskannya saja ke wajah si dedek setiap habis mandi atau saat diperlukan saja. 



Mustela Barrier Cream

Untuk area popok, Mustela Barrier Cream ini bisa kita andalkan. Aku mengenal Mustela Barrier Cream ini Ketika area popok si dedek iritasi karena terlalu lama menggunakan popok sekali pakai. Alhamdulillah cocok dan ketagihan pakai sampai sekarang. Saat pertama menggunakan Mustela Barrier Cream ini, iritasi dan kemerahan pada area popok si dedek langsung membaik.

Cara pakai Mustela Barrier Cream ini pun terbilang mudah kok, cukup mengoleskan nya ke area popok, terutama di lipatan-lipatan paha serta area yang sering tertutup popok. Teksturnya memang agak sedikit lebih kental jika dibandingkan dengan Mustela Hydra Bebe Facial Cream, tapi tetap cepat meresap juga.



Pokoknya mulai sekarang aku akan lebih menjaga Kesehatan kulit si dedek. Alhamdulillah ngga susah kok, karena kan ada produk-produk dari Mustela. Biar ngga ketinggalan info terkait produk nya, lebih baik langsung follow aja akun sosial media Mustela Indonesia yaa.