11/02/19

Mau si kecil punya 5 karakter anak unggul Indonesia...? Cek caranya disini...




Saat masih anak-anak, sama sekali tidak pernah terbersit dalam pikiranku kalau menjadi seorang ibu ternyata membutuhkan ‘tenaga lebih’. Mungkin sama seperti mereka yang  sekarang aku sebut anak, pikiranku saat itu hanyalah bermain, bermain, dan bermain. Tanpa memikirkan apakah yang kulakukan itu berbahaya atau membuat ibuku susah karena semua barang yang aku buat berantakan. Malu rasanya jika mengingat hal ini, tapi itulah yang namanya anak-anak, dalam pikirannya hanya bermain, bahkan saat mereka sedang mempelajari sesuatu sekalipun.

Oleh sebab itu, rasanya akan lebih memalukan lagi jika aku yang saat ini telah berganti status menjadi seorang ibu tidak bisa memahami apa yang ada dipikiran ketiga buah hatiku. Yah, dulu aku juga pernah melalui masa-masa yang saat ini sedang mereka lalui. Masa-masa yang penuh dengan kata ‘bermain’.



 Namun terkadang keinginanku untuk membebaskan mereka masuk ke dunia bermain itu sering juga terbentur dengan keegoisanku yang berlindung dibalik kata ‘sayang’. Kata-kata seperti ‘jangan begini...’ atau ‘jangan begitu...’ masih saja sering terucap dari mulutku saat mereka ingin mengerjakan sesuatu yang menurut mereka menyenangkan.  Tapi aku juga tidak mau langsung serta merta disalahkan begitu saja karena larangan-larangan tersebut, toh itu juga demi kebaikan mereka bukan...?!

Nah dilema inilah yang kemudian membawaku pada kegalauan. Di satu sisi aku ingin membebaskan mereka bermain namun di sisi lain aku juga selalu diliputi kekhawatiran akan terjadi sesuatu pada mereka. Alhamdulillah sebelum kegaluan ini berkelanjutan, aku berkesempatan untuk mempelajari seluk beluk tentang dilema ini langsung dari ahlinya pada acara talkshow sekaligus peluncuran gerakan 1 juta Iya Boleh yang diadakan oleh Dancow Advanced Excelnutri+ beberapa waktu yang lalu.




Dalam acara tersebut, Drs. Hendra Jamal, M.Si, Selaku Asisten Deputi Pemenuhan Hak Anak Atas Kesehatan dan Kesejahteraan Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Indonesia yang saat itu hadir sebagai narasumber pun  menyatakan bahwa Pola asuh yang saat ini kita terapkan pada anak-anak akan amat mempengaruhi tumbuh kembangnya di masa depan.

Istilahnya, seperti apa kita mengasuh mereka saat ini maka seperti itulah kelak mereka akan tumbuh. Jika kita mengasuhnya dengan penuh kata ‘jangan’ maka kelak mereka bisa saja tumbuh menjadi anak penakut karena tidak pernah diijinkan untuk mencoba sesuatu hal yang baru. Kalau sudah begitu maka bisa dipastikan buah hati kita akan semakin jauh dari ciri anak unggul indonesia.



Dalam kesempatan tersebut, ia pun menjelaskan setidaknya ada lima karakter penting yang perlu dikembangkan oleh para orang tua  kepada anak-anak sejak dini, diantaranya adalah berani, cerdas, kreatif, peduli, dan pemimpin. Nah kelima karakter penting ini akan amat sulit dimiliki oleh anak jika selalu diselimuti oleh kata-kata ‘jangan’ dari kita sebagai orang tuanya.
Dari sini saja sebenarnya kita sudah bisa menarik kesimpulan tentang pentingnya arti kata ‘iya boleh’ dalam masa tumbuh kembang anak bukan...?! namun ternyata untuk mendapatkan kelima karakter itu ada tiga hal yang harus diperhatikan oleh kita, diantaranya adalah Nutrisi, Stimulasi, dan Cinta kasih.

Nutrisi


Prof. Dr.dr. Saptawati Bardosono, M.Sc. seorang pakar nutrisi yang juga menjadi salah seorang narasumber dalam acara ini juga sempat mengungkapkan kalau asupan nutrisi yang baik ini akan membantu anak membuat perisai atau daya tahan terhadap berbagai jenis penyakit yang mungkin saja didapat saat masa eksplorasinya tadi.




Nutrisi yang dimaksud disini juga tidak terlalu muluk-muluk kok, cukup sesuai dengan anjuran pemerintah saat ini saja, yakni gizi seimbang yang digambarkan dengan piramida makanan. O iya untuk menambah asupan nutrisinya kita juga bisa menambahkan susu pertumbuhan yang sesuai dengan usia si kecil dalam menu hariannya. Sebagai bentuk komitmennya untuk memberikan gizi baik bagi anak Indonesia, Dancow sendiri telah memiliki produk susu pertumbuhannya, Dancow Advanced Excelnutri+ yang telah dilengkapi dengan Lactobacillus Rhamnosus dan serat pangan inulin yang dibutuhkan si kecil di masa eksplorasinya.

Stimulasi


Stimulasi ini bisa dimulai dengan melakukan gerakan ‘iya boleh’ yang digagas oleh Dancow. Cukup katakan ‘Iya boleh’ pada anak yang ingin mencoba sesuatu saat bereksplorasi saja sudah merupakan salah satu bentuk dukungan kita pada anak. Tentunya ‘iya boleh’ ini juga harus tetap dalam pengawasan kita ya...



O iya untuk panduan stimulasi sesuai usia sikecil, Dancow juga telah menyediakan wadah melalui Dancow Parenting Center yang diawasi oleh para ahli dan bisa diakses melalui websitenya di www.dancow.co.id/dpc

Cinta kasih


Curahan cinta kasih pada anak dalam keseharian ini ternyata terbukti dapat membuat anak lebih mudah belajar loh bun, jadi jangan ragu lagi deh untuk memberikan serta memperlihatkan cinta kasih kita pada si kecil.



Peluncuran Gerakan 1 juta 'Iya boleh' 


Nah setelah diajak berkenalan dengan tiga hal yang harus diperhatikan untuk mendapatkan lima karakter unggul anak Indonesia tadi, dalam acara yang berlokasi di Hotel Ayana MidPlaza tersebut, Dancow juga secara resmi meluncurkan gerakan 1 juta ‘iya boleh’ loh. Gerakan 1 juta ‘iya boleh’ ini merupakan gerakan yang mengajak para orang tua Indonesia untuk semakin sering mengatakan ‘iya boleh’ sebagai bentuk dukungan terhadap eksplorasi dan sosialisasi si kecil.



Sebagai bentuk bukti keikutsertaan bunda dalam gerakan ini, kita bisa langsung mengakses www.iyaboleh.com dan langsung mengklik pada bagian “ ikut bilang iya boleh” untuk menambah jumlah #iyaboleh yang sudah diucapkan. Selain itu kita juga bisa langsung mendownload sertifikat iya boleh yang nantinya bisa dishare di semua sosial media kita agar lebih banyak lagi bunda yang ikut gabung dalam gerakan ini.

Jadi, masih ragu kah untuk mengatakan ‘iya boleh’ bunda...? Semoga tidak lagi ya... kan kita sudah ikut dalam gerakan 1 juta iya boleh dari Dancow. 

14 komentar:

  1. Ah ya...'iya boleh' nya tak sekadar memberi izin tapi juga memberikan pendampingan yg tepat y mba.. TFS mba..

    BalasHapus
  2. Naahh ini dia Mbak, saya pun masih sering bilang jangan ke anak, huhuhuhh. Padahal mereka bisa berexplore kan yaaa, dan yakin aja klo kita mengawasinya pasti tetap bisa terkontrol. Duuh, harus bisa bilang "iya boleh" juga nih mulai sekarang.

    BalasHapus
  3. Aku agak PR dengan kata 'Iya Boleh' karena yang kuajak main keponakan, bukan anak sendiri. Kan kadang beda pola asuh. Jadi sekarang ini latihan dulu

    BalasHapus
  4. Mengatakan "iya,boleh" bisa terlihat mudah ya. Padahal dalam kenyataannya sebagai seorang ibu, saya perlu banyak pertimbangan ketika mengatakan itu.
    Kalau tidak merugikan kesehatan anak dan tidak melanggar norma agama, rasanya tidak perlu ada yang mesti dilarang, bukan?
    Selama bisa mendukung tumbuh kembang anak,ya,bolehin aja...

    BalasHapus
  5. Anak2 memang butuh bereksplorasi agar motorik halus dan kasarnya berkembang secara sempurna. Serta jiwa kepemimpinan dan sosialnya juga perlu di asah ��

    BalasHapus
  6. Wah, penting sekali ya kita menyediakan area eksplorasi yg luas bagi anak agar jd pribadi unggul

    BalasHapus
  7. Hnya dengan iya boleh kita membuka dunia dan cakrawala baru untuk anak-anak yang tengah explore the world yaaa mba

    BalasHapus
  8. "Iya, boleh" itu kalimat sederhana banget, ya. Tapi efeknya bisa besar banget. Bisa meningkatkan percayaan diri. Dan tetap diajarkan tanggung jawan juga.

    BalasHapus
  9. Di musim penghujan gini lho, Mbak, aku selalu khawatir kalau anakku akan tumbang karena kuakui nutrisinya, sebut saja untuk sayuran, dia itu kurang banget. Makanya harus kutopang dengan vitamin yang kubeli di apotek.

    BalasHapus
  10. Mau bangettt, bagaimanapun juga anak-anak adalah generasi bangsa yang kenal akan meneruskan kehidupan bangsa ini, dengan generasi yang berkarakter baik, InshaAllah Indonesia juga menjadi lebih baik.. aamiin

    BalasHapus
  11. Eh ini ada lomba nya kan ya di Instagram. Aku dari kemarin udah ubek2 nyari foto mau ikutan

    BalasHapus
  12. Iya boleh...
    Ini kalimat mesti jadi kebiasaan.

    karena selalu kekhawatiran Ibu membuat anak-anak menjadi ragu atau bahkan takut untuk mencoba hal-hal baru.
    Sedihnyaa~

    BalasHapus
  13. Tips yang sangat bermanfaat. Mengingat jaman sekarang banyak sekali anak anak memiliki perilaku kurang terpuji karena berbagai pengaruh yang diterimanya.

    BalasHapus
  14. Oooo kata jangan, jgan tllu sering dgunakan ya. Yg lbh nyebelin lg klo liat org tua yg sukanya nakut2in anaknya

    BalasHapus