28/01/20

Seru-seruan Bareng di Jakarta Humanity Festival 2020



Ternyata menggugah hati dan perasaan seseorang untuk berbuat baik itu tak selamanya harus dengan suasana atau nuansa sedih. Inilah yang aku pelajari saat menghadiri acara JakHumFest 2020 di M Bloc Space beberapa waktu lalu. Dompet Dhuafa berhasil mengemas acara keren tersebut dengan begitu baik sesuai segementasi yang dituju nya, yaitu generasi milenial.

Generasi milenial saat ini memang tidak bisa dianggap sebelah mata. Meski sering dikaitkan dengan kata hedonisme, nyatanya generasi milenial menjadi donator terbesar di Dompet Dhuafa, setidaknya ada sekitar 58% dari donator Dompet Dhuafa yang berasal dari generasi milenial. Nah, demi memperluas lagi jangkauan pemahaman soal tantangan kebaikan Dompet Dhuafa pada generasi milenial, dihelatlah acara Jakarta Humanity Festival 2020 ini.



Tak tanggung-tanggung, pemilihan tempat pun ikut menyesuaikan digelarnya acara ini. M Bloc Space yang sedang hype di kalangan generasi milenial Jakarta pun dipilih sebagai lokasi dari rangkaian acara JakHumFest 2020 ini. Aku jelas tak mau ketinggalan dalam keseruan acara ini pastinya.

Begitu memasuki area Jakhumfest 2020, aku langsung disambut dengan deretan foto-foto hasil jepretan fotografer Dompet Dhuafa saat menjalankan misi kemanusiaan di daerah bencana. Ada semburat rasa haru saat menyusuri satu demi satu foto-foto yang terpajang di sana, tak perlu suara untuk dapat memahami cerita dari setiap foto yang dipamerkan.

Cerita tentang kedahsyatan bencana alam yang terjadi itu hadir begitu saja dalam benakku saat melihat jejeran foto-foto tersebut. Mustahil rasanya untuk tidak tersentuh bila melihat semua ini. Pemikiran tentang apa yang bisa kita lakukan untuk setidaknya mencegah terjadinya bencana pun mau tak mau singgah dalam benakku, dan Alhamdulillah Dompet Dhuafa pun mengakomodir keingintahuan ku tentang hal ini melalui berbagai talkshow yang menghadirkan narasumber mumpuni.



Talkshow pertama yang aku ikuti dalam Jakarta Humanity Festival 2020 ini bertema lingkungan dan kerelawanan bersama public figure dan pakar di bidangnya masing-masing. Humanitalk : youth for the earth, begitu tajuk yang diusung dalam talkshow tersebut. Pembicara yang hadir saling berkaitan satu sama lain, diantaranya adalah Dhiti Sofia selaku Manager Diet Kantong Plastik, Dila Hadju selaku founder Tumbuh Hijau Urban, Swietenia Puspa selaku founder & executive Director Divers Clean Action,  dan Syamsul Hardiansyah selaku Manajer Lingkungan Dompet Dhuafa.

Sesuai dengan tajuknya, dalam talkshow tersebut, para peserta yang hadir diajak untuk menyentuh sisi kemanusiaannya dengan berpikir secara logika. Sekecil apapun kebiasaan yang kita lakukan dalam keseharian ternyata memiliki dampak bagi keberlangsungan makhluk hidup di bumi tercinta ini. Contoh sepele saja ketika kita menggunakan kantong plastik sekali pakai, ternyata akan berdampak cukup besar dan lama bahkan tak jarang bisa menimbulkan bencana alam seperti banjir misalnya.



Penggunaan plastik sekali pakai memang dapat membantu kita, namun jika kita bisa beralih menggunakan kantong belanja yang bisa dipakai berulang kali tentu akan lebih baik lagi. Memang akan sulit untuk beralih, tapi bukan hal yang mustahil untuk dilakukan, semua tergantung niat kita masing-masing. Insya Allah niat baik itu akan ada jalannya sendiri.

Selain berbagai talkshow menarik, di Jakarta Humanity Festival 2020 ini juga ada preloved charity bazzar yang didukung oleh para public figure dan Tokopedia selaku media pembayarannya. Barang-barang preloved para public figure yang disumbangkan ke Dompet Dhuafa ini dijual dengan harga terjangkau di area bazzar, nantinya hasil dari penjualan tersebut akan disalurkan oleh Dompet Dhuafa pada mereka yang membutuhkan.

Tak sampai di situ saja, ada juga Sound of Humanity yang menghadirkan Navicula, V1mast, danChiki Fawzi. Sound of Humanity ini mengajak milenial yang hadir untuk lebih peduli pada issue social, kemanusiaan dan lingkungan, lewat lagu-lagu yang dibawakan oleh para musisi. Sayangnya karena lokasinya yang lumayan jauh dari tempat tinggalku, aku tidak bisa menyaksikan sound of humanity yang baru dimulai pada malam hari.

JakHumFest 2020 ini benar-benar sesuai ekspektasiku banget, seru nya dapet, ilmu nya dapet, dan yang paling penting hati ini berhasil tergugah untuk berbuat jadi lebih baik lagi. Jujur, aku menantikan Jakarta Humanity Festival 2021, semoga bisa lebih cetar lagi, aamiin…



0 comments:

Posting Komentar