09/04/23

Ada Apa dengan Kesehatan Jangka Panjang Anak Kelahiran Caesar? Cek Faktanya di sini deh!




Ada yang bilang kalau perempuan yang melahirkan secara caesar itu belum jadi ibu seutuhnya, menurut kalian bagaimana? Sampai harus segitunya kah? Mohon maaf kalau aku agak sensitif mendengar pernyataan tersebut yaa, karena menurutku pernyataan itu benar-benar salah besar. Apapun cara melahirkannya, perempuan yang telah melahirkan itu sama-sama bergelar ibu kok. 

Aku sendiri memang tidak pernah melahirkan secara caesar, Alhamdulillah diberi kesempatan untuk bisa melahirkan secara normal. Namun, bukan berarti aku bisa membanggakan hal ini di depan perempuan lain yang melahirkan secara caesar. Percaya deh, baik melahirkan secara normal maupun caesar memiliki tantangannya masing-masing. 

Melahirkan normal mungkin dianggap lebih sakit karena harus melalui proses pembukaan yang bagi beberapa orang akan amat menyiksa, namun melahirkan secara caesar pun tak semudah yang kita bayangkan, ada proses penyembuhan yang memakan waktu lebih lama serta beragam risiko yang mengintai.

Dan benar saja, ketika mengikuti webinar online bersama Danone Indonesia beberapa waktu lalu itu, aku pun mendapat banyak insight baru yang menguatkan pernyataanku ini. Ada fakta mencengangkan yang tak diketahui banyak orang tentang proses melahirkan secara caesar ini, diantaranya adalah soal kesehatan jangka panjang anak dengan riwayat kelahiran caesar.   

Fakta tentang kesehatan jangka panjang anak kelahiran caesar


Meski dianggap 'tidak sesakit' proses kelahiran normal, nyatanya proses kelahiran caesar memiliki konsekuensi kesehatan jangka pendek dan jangka panjang bagi ibu dan anak. Salah satu konsekuensi yang menurutku amat memerlukan perhatian lebih adalah terkait ketidakseimbangan mikrobiota dalam usus anak kelahiran caesar. 

Iyes, dalam webinar bertema "Kunci Kesehatan Jangka Panjang Anak Kelahiran Caesar" tersebut aku jadi makin paham tentang hal ini. jumlah bakteri baik dalam usus anak kelahiran caesar lebih sedikit dan bakteri merugikan nya malah lebih banyak sehingga mengakibatkan disbiosis usus dan gangguan imun.

Kok bisa begitu ya? Ibu Dr.dr. Ariani Dewi Widodo, Sp.A (K), Dokter spesialis anak konsultan gastrohepatologi yang didaulat sebagai narasumber dalam acara webinar tersebut menjelaskan dengan cara yang amat mudah dipahami oleh orang awam sepertiku ini. Alasan utama terjadi ketidakseimbangan mikrobiata dalam usus anak kelahiran caesar itu adalah karena adanya perbedaan jalur lahir atau media pertama yang bersentuhan dengan anak saat lahir.


Gampangnya, mikrobiota yang ada di vagina ibu jelas berbeda dengan mikrobiota yang ada di kulit bagian perut ibu. Pada kelahiran caesar terdapat ketidakseimbangan bakteri di usus anak dengan komposisi bakteri berbahaya lebih tinggi dan bakteri baik lebih sedikit jika dibandingkan dengan anak kelahiran normal atau pervaginam. Hal tersebut membuat perbedaan mikrobiota yang akan berkembang dalam tubuh anak.

Nah disbiosis usus pada anak kelahiran caesar inilah yang kemudian akan meningkatkan risiko kesehatan anak di masa depan. Oleh karena itu penting sekali bagi para orang tua yang memiliki anak dengan kelahiran caesar memantau terus tumbuh kembang dan kesehatan anak nya dari waktu ke waktu.  

Tak ketinggalan, dr Ariani pun sempat mengemukakan soal pentingnya pemberian ASI pada anak. Alasannya tak lain adalah karena selain mengandung semua hal yang dibutuhkan anak, ASI juga mengandung sinbiotik yang merupakan sinergi perbiotik dan probiotik yang nantinya dapat membentuk sistem imun yang baik pada saluran cerna anak dan dapat meminimalisir risiko kesehatan jangka panjang anak kelahiran caesar.

Danone Indonesia mengadakan webinar tentang ini jelas bukan tanpa alasan dong. Menurut data Riskesdas 2018 (Riset Kesehatan Dasar) tingkat persalinan caesar di Indonesia ini meningkat 2x lipat dalam 5 tahun. Sayangnya, peningkatan ini tidak diimbangi dengan pemahaman para ibu tentang risiko yang mengintainya. 
Inilah yang akhirnya menginisiasi Danone Indonesia untuk terus menggaungkan serangkaian program edukasi untuk para orang tua terkait hal ini. Edukasi-edukasi tersebut akan dijalankan melalui kampanye digital selama satu bulan penuh lewat aplikasi kesehatan, instagram, tiktok, zoom, dan youtube. 

Harapannya, akan ada lebih banyak ibu yang teredukasi dengan baik terkait kesehatan jangka panjang anak kelahiran caesar ini. Terakhir aku cuma mau bilang, stop membanding-bandingkan proses kelahiran yaa, baik normal maupun caesar, keduanya tetap mulia kok, perjuangannya sama-sama tidak bisa disepelekan begitu saja. Tetap semangat ya untuk para ibu, percaya deh, kita semua hebat!

0 comments:

Posting Komentar