Tampilkan postingan dengan label review buku. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label review buku. Tampilkan semua postingan

11/04/21

Ringannya Belajar Investasi Lewat Buku Memilih (Menjadi Investor) Bahagia

 


Katanya kalau mau cepat mapan jangan hanya menabung saja, tapi investasi. Sebagian besar orang, bukan tak paham pentingnya berinvestasi sejak dini, namun stigma soal rumitnya belajar investasi bagi masyarakat awam sudah begitu melekat erat dan membuat belajar investasi jadi momok yang membosankan.

Alhasil, selain mereka yang bergerak di bidang ekonomi, investasi masih terdengar asing. Sungguh amat disayangkan, karena investasi bisa dibilang salah satu jalan untuk bisa mengejar mimpi ditengah kencangnya laju inflasi. Tak sampai di situ saja, bagi mereka yang mulai melek berinvestasi pun, kadang masih dihantui dengan ketakutan saat menghadapi kata rugi dan akhirnya membuat hidup mereka dipenuhi dengan kecemasan.

Lalu, sebenarnya kita harus bagaimana dalam berinvestasi agar bisa menjadi investor yang sukses dan bahagia tanpa dihantui rasa cemas? Nah hal inilah yang diulas habis-habisan di buku berjudul Memilih (menjadi investor) bahagia karya Kak Wuddy Warsono, CFA.

Jujur, ketika pertama kali melihat buku ini, pikiranku sudah dipenuhi dengan bayangan keruwetan cara menjadi investor, tapi aku tertarik dengan kata ‘bahagia’ yang tersemat dalam judul itu. Ya, setelah membaca buku ini aku paham, kata ‘menjadi investor’ sengaja ditempatkan di dalam tanda kurung karena fokus tujuan utamanya bukan hanya berinvestasi tapi bahagia.

Bahagia bukan lagi berarti garis finish dari sebuah kehidupan, tapi keputusan untuk menjadi bahagia dapat diambil sepanjang jalan, setiap langkah dari perjalanan hidup seseorang, termasuk seorang investor, begitu kurang lebih pandangan Kak Wuddy soal menjadi Bahagia yang aku kutip dari Zoom Meeting bedah buku nya beberapa waktu lalu.

Asyiknya lagi, Kak Wuddy begitu piawai mengajak pembacanya untuk memahami sisi lain dari investasi melalui cerita kesehariannya yang begitu ringan. Saking ringannya, bahkan aku sendiri sampai tidak sadar kalau sudah ‘digiring’ untuk belajar investasi.

Contohnya saja, ada satu bagian yang menceritakan ketika ia menghadapi kesulitan saat air di rumah nya mati total. awalnya hanya cerita soal balada mati air, tapi diakhir sesi tanpa sadar pembaca seolah diajak untuk memahami ada kenikmatan semu yang saat ini kita alami. Saat badan sehat, kondisi keuangan mencukupi, kita sering lupa akan ada masa pensiun yang menanti. Pembawaan cerita nya begitu ringan, mengalir tanpa kaku.  

Buku ini sudah resmi tersedia di 121 toko buku Gramedia di seluruh Indonesia dan di Gramedia.com. Jadi, buat kalian yang penasaran dengan buku ini, langsung cari di Gramedia terdekat mu yaa

01/03/19

The Power of WhatsApp : Rajin Closing dengan WhatsApp Marketing



Beberapa waktu yang lalu, aku sempat dibuat kesal oleh pesan whatsapp yang sepertinya memang sengaja disebarkan secara massal. Pasalnya pesan whatsapp itu seringkali tidak pas untukku. Sebagai contoh ketika kemarin siang aku mendapat pesan whatsapp yang berkaitan dengan promo pil pelangsing misalnya, alih-alih merasa senang, aku malah jadi kesal bukan kepalang, dalam hati aku bertanya, kurang kecil apa sih tubuhku yang hanya memiliki berat badan kurang dari 45kg ini sampai diajak membeli pil pelangsing itu...?! ingin marah rasanya membaca pesan whatsapp tersebut. Namun bingung juga mau marah ke siapa.

Sebenarnya mengirimkan pesan whatsapp sebagai ajang promosi sama sekali tidak bisa disalahkan begitu saja, karena menurut laporan comScore, saat ini whatsapp memang telah menjadi aplikasi pesan instan yang paling banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia. Tak tanggung-tanggung ada sekitar 35,8 juta masyarakat Indonesia yang menggunakan whatsapp sebagai penyampai pesan nya.



Coba bayangkan jika kita bisa menggunakan whatsapp ini untuk sarana promosi bisnis kita, tentu bisnis itu akan dapat menjangkau calon customer lebih luas. Namun dalam hal ini yang harus digarisbawahi adalah ketepatan cara penggunaan aplikasi itu sendiri. Tidak akan ada gunanya mengirimkan pesan promosi secara massal jika pesan tersebut tidak tepat sasaran seperti yang aku alami beberapa waktu lalu itu.

Jangan pernah berpikiran kalau pesan whatsapp promosi tersebut hanya sebagai perkenalan calon customer terhadap produk kita saja, atau sampai berpikiran kalau tidak sekarang membeli maka kedepannya mungkin saja akan membeli, duuhh coba kembali ke kasus ku dan penjual pil pelangsing tadi deh, bukannya berpikiran kelak aku akan membeli pil itu, yang ada aku malah sebel banget sama si penjual. Kalau sudah begini bukankah usaha promosi tadi akan jadi sia-sia belaka...?!



Tak sampai disitu saja, kendala yang paling sering dihadapi oleh mereka saat mempromosikan bisnis via whatsapp adalah kurangnya database whatsapp yang dimiliki. Yup, data kontak whatsapp yang menggunakan no hp sebagai perantaranya itu membuat aplikasi ini menjadi sedikit privat, sehingga tidak semua orang bisa memiliki database kontak whatsapp yang banyak serta tertarget. Tentu amat tidak mungkin kita menanyakan nomor whatsapp dari satu per satu orang yang kita temui di jalan bukan...?! harus panduan WA untuk bisnis agar bisa mendapatkan database kontak whatsapp yang banyak serta tertarget.

Yup, hasil akhir dari menggunakan aplikasi whatsapp sebagai sarana promosi memang bisa berbeda satu sama lain. Diperlukan keahlian serta trik khusus untuk bisa menguasai berbisnis via whatsapp ini. Nah berkaitan dengan hal ini, aku punya info penting yang wajib banget diketahui. Saat ini, tepatnya mulai 19 Februari 2019 hingga 5 Maret 2019 kita bisa melakukan pre-order buku bertajuk The Power of WhatsApp : Rajin Closing dengan WhatsApp Marketing.



Buku Billioner Store ini, mengulas habis-habisan perihal cara cerdas berbisnis di WhatsApp yang pastinya amat dibutuhkan oleh para pebisnis, diantaranya sebagai berikut,

1. Teknik Chatting agar mudah clossing
2. Pola Copywriting yang menjual di WhatsApp
3. Teknik sederhana mendapatkan ribuan kontak WhatsApp calon pembeli
4. Langkah demi langkah menggunakan fitur WhatsApp yang menghasilkan penjualan
5. Formula banjir closing dengan WhatsApp marketing
6. Rahasia melipatgandakan omzet dengan WhatsApp
7. Mindset yang benar dalam bermain WhatsApp marketing
8. Cara mudah memahami dan menjalankan funneling di WhatsApp

Selain materi yang memang terbukti ‘daging’ banget itu, pembahasan yang disajikan dalam buku ini ternyata sudah disertai dengan data dan fakta ilmiah serta pembahasan tentang aspek nonteknis yang tidak boleh dilupakan. Tak ketinggalan ada kisah-kisah orang sukses lengkap dengan pengalaman personalnya yang dihadirkan dengan bahasa sederhana plus interaktif tanpa istilah-istilah njelimet.



Serunya lagi, dalam buku ini juga disediakan tips dan trik yang amat mudah untuk dipraktekan langsung, karena sudah dilengkapi dengan contoh-contoh plus template serta ilustrasi/gambar dan kata-kata motivasi/quotes.

O iya kehebatan buku The Power of WhatsApp : Rajin closing dengan WhatsApp marketing ini tak lepas dari kelihaian sang penulis, Wisnu Andrianto, pastinya. Beliau memang amat mumpuni dibidang bisnis, terbukti dengan pengalamannya selama 12 tahun saat bekerja sebagai pembangun jaringan di bisnis MLM ternama dari China dengan 20.000 lebih jaringan dibawahnya. Selain itu beliau juga merupakan top reseller di  Billioner Store serta founder muslim enterpreuneur university sejak Agustus 2017.



Nah buat kalian yang udah mulai ga sabar merasakan kehebatan dari buku ini, bisa langsung mengikuti pre-order nya untuk mendapatkan harga spesial senilai Rp 227.000 hingga 5 Maret 2019 mendatang. Karena harga ini hanya berlaku pada masa pre-order dan akan naik setelah masa pre-order ini berakhir, akan lebih baik jika kalian secepatnya memesan buku ajaib ini ya, jangan sampai kehabisan ya teman...


 .


23/08/18

Fakta Mencengangkan yang terkuak dalam Buku Konspirasi Global Teluk Jakarta



Ibarat halaman sebuah rumah yang bisa mencerminkan keadaan isi rumah tersebut secara keseluruhan, pelabuhan bagi suatu negara pun bisa jadi bermakna sama. Kenapa...? karena pelabuhan bagi suatu negara, terlebih negara kepulauan seperti Indonesia ini, merupakan pintu masuk utama bagi para pelancong yang berniat menyambangi negeri ini.

Oleh karena itu tak salah tentunya jika kita berharap dapat menjaga semua garis depan pelabuhan di sepanjang pantai dengan sebaik mungkin, baik secara kondisi fisik maupun secara kedaulatan dari pelabuhan itu sendiri. Maka jelas kita pantas untuk marah dan segera mengambil sikap tegas tatkala ada segelintir orang yang bermaksud jahat terhadap garda depan kita itu.

Kemarahan inilah yang membawa lahirnya sebuah buku bertajuk Melawan Konspirasi Global di Teluk Jakarta. Bagaimana tidak marah...? pelabuhan yang sejatinya merupakan milik negeri ini dan sepatutnya diurus penuh oleh anak bangsanya itu malah dijadikan jaminan utang oleh mereka yang tidak bertanggung jawab.

Ada beberapa fakta mencengangkan soal aset strategis seperti Jakarta International Container Terminal dan TPK Koja yang telah dijadikan jaminan utang, dan seperti yang kita ketahui bersama kalau namanya saja sudah dijadikan jaminan utang maka akan ada kemungkinan kalau suatu saat nanti aset itu bisa jatuh ketangan asing.

Jika Aset strategis yang ada di Ibukota jakarta itu benar-benar berhasil dikuasai oleh pihak asing maka otomatis makna dari UUD 1945 Pasal 33 yang bilang kalau semua kekayaan indonesia adalah sepenuhnya milik rakyat dan dipergnakan serta dikelola oleh rakyat pun akan menjadi omong kosong belaka.

Berkaitan dengan hal ini, agar masyarakat serta kaum intelektual kita ‘melek’ dengan fakta fakta ini, pada tanggal 15 Agustus 2018 lalu pun akhirnya diadakan diskusi publik yang membedah isi dari buku tersebut. Alih alih diadakan di kota jakarta yang memang merupakan TKP kejadian, diskusi buku ini pun diadakan di Sanggar Maos Tradisi Jogja. Konon katanya pemilihan lokasi ini masih ada kaitannya dengan dekatnya para kaum intelek kita di kota pelajar itu.

Buku yang ditulis oleh Ahmad Khoirul fata ini dibuat dengan melakukan riset dan wawancara mendalam yang berkaitan dengan hal ini. Karena mengangkat isu global yang agak sedikit sensitif, ada begitu banyak kendala serta hambatan yang ikut mengiringi lahirnya pengungkapan fakta mencengangkan dalam buku ini, mulai dari banyaknya karyawan yang di PHK hingga adanya teror penembakan dan teror lainnya.

Inti dari buku Melawan Konspirasi Global Teluk Jakarta ini sih tidak lah sulit, SP JICT yang mengusung dan terus semangat menyuarakan soal ini berharap agar Indonesia tidak sampai kehilangan kedaulatan hanya karena pelabuhan yang notabene adalah ‘wajah’ Indonesia itu malah jatuh ke tangan asing karena dijadikan jaminan dari perjanjian yang jelas-jelas merugikan Indonesia hingga trilyunan rupiah.

Nah buat kalian yang juga penasaran terkait fakta mencengangkan dibalik giatnya kegiatan di JICT, yuk mari baca serta ulas secara lebih dalam buku berbobot ini teman...