Pernikahan yang notabene bertujuan untuk menyatukan dua anak manusia yang sedang dimabuk asmara seringkali justru harus berakhir tragis dalam kata ‘perceraian’ jika tanpa persiapan yang matang, Banyak sekali tantangan serta hambatan yang akan mengiringi baik sebelum ataupun sesudah pernikahan itu sendiri, terutama dari segi keluarga.
Ya,memang benar yang menikah itu mungkin hanya ‘si pasangan’ itu saja, tapi tak dapat dipungkiri juga kalau andil keluarga besar amatlah penting. Bisa dikatakan kalau menikah itu juga sama artinya dengan menyatukan dua keluarga besar.
Ya,memang benar yang menikah itu mungkin hanya ‘si pasangan’ itu saja, tapi tak dapat dipungkiri juga kalau andil keluarga besar amatlah penting. Bisa dikatakan kalau menikah itu juga sama artinya dengan menyatukan dua keluarga besar.
Sayangnya, dua insan yang berada dalam lingkup kata ‘cinta’ tadi seringkali seolah dibutakan oleh ‘si cinta’ itu sendiri. Bahkan banyak yang sampai harus melawan ‘adat istiadat’ yang telah turun temurun dilakukan loh... Hal ini lah yang coba diangkat oleh Inipasti Communika dan Indonesia Sinema Persada dalam film perdana mereka yang bertajuk “ Silariang : Cinta yang ( tak ) direstui”.
Film yang dibintangi oleh Bisma Karisma, Andania Suri, serta Dewi Irawan tersebut mencoba menyuguhkan kisah cinta dua insan yang tak direstui dengan latar belakang adat istiadat di kalangan Bugis Makasar.
Film yang dibintangi oleh Bisma Karisma, Andania Suri, serta Dewi Irawan tersebut mencoba menyuguhkan kisah cinta dua insan yang tak direstui dengan latar belakang adat istiadat di kalangan Bugis Makasar.
Film yang disutradarai oleh Wisnu Adi tersebut menceritakan tentang kisah cinta Yusuf ( Bisma Karisma ) sang putra tunggal pengusaha dan Zulaikha ( Andania Suri ) sang putri bangsawan Bugis. Kisah cinta mereka berdua harus terganjal restu orang tua yang sama sama masih memegang adat istiadat.
Garis darah yusuf yang meski terhitung orang berada tapi secara adat hanya ‘orang biasa’ itu dianggap tidak pantas untuk mendampingi Zulaikha yang notabene adalah seorang putri bangsawan Bugis. Dan Silariang ( kawin lari ) pun harus mewarnai perjalanan kisah cinta mereka berdua.
Garis darah yusuf yang meski terhitung orang berada tapi secara adat hanya ‘orang biasa’ itu dianggap tidak pantas untuk mendampingi Zulaikha yang notabene adalah seorang putri bangsawan Bugis. Dan Silariang ( kawin lari ) pun harus mewarnai perjalanan kisah cinta mereka berdua.
Ichwan Persada selaku produser film yang juga dibintangi oleh aktor aktor berbakat Makasar ini, berhasil mengangkat kisah cinta yang seolah terkesan biasa banget ini menjadi tontonan yang amat layak untuk ditonton oleh masyarakat luas. Produser asli Makasar ini coba menyuguhkan bentang alam serta adat istiadat Makasar yang seringkali luput dari perhatian masyarakat Indonesia.
Jujur inilah yang membuatku begitu takjub oleh film tersebut saat aku diundang untuk ikut menghadiri screening film nya pada tanggal 10 Januari 2018 yang lalu. Aku, bersama teman teman blogger dari komunitas Tau Dari Blogger yang bukan orang Makasar ini jadi mendapat pengalaman serta pengetahuan baru soal adat istiadat Makasar. Bagaimana tidak...? dari awal sampai akhir cerita saja bahasa yang digunakan dalam film tersebut bukanlah bahasa indonesia melainkan Bahasa Bugis Makasar Sendiri. Ini jelas memberikan ‘Rasa’ yang berbeda pastinya.
Akting para pemain utamanya pun patut diacungi jempol, Mereka benar benar apik memerankan perannya masing masing. Apalagi dalam film yang akan tayang pada tanggal 18 Januari 2018 tersebut juga didukung oleh aktor aktor yang memang asli orang Makasar seperti Nurlela M. Ipa, Muhary Wahyu Nurba, Sese Lawing, Cipta Perdana, Fhail Firmansyah dan sejumlah pendukung berbakat Makasar lainnya.
Dalam mendalami karakternya, Andania suri yang mendapat treatment khusus karena memerankan seorang putri bangsawan Makasar itu, mengaku sempat mengalami kesulitan tersendiri. Ia membutuhkan waktu hampir 3 bulan untuk mendalami peran dan latihan dialek Makasar. Hanya saja hal ini sama sekali tidak mempengaruhi hasil akhir dari akting nya yang terhitung sukses memerankan tokoh Zulaikha.
Dalam mendalami karakternya, Andania suri yang mendapat treatment khusus karena memerankan seorang putri bangsawan Makasar itu, mengaku sempat mengalami kesulitan tersendiri. Ia membutuhkan waktu hampir 3 bulan untuk mendalami peran dan latihan dialek Makasar. Hanya saja hal ini sama sekali tidak mempengaruhi hasil akhir dari akting nya yang terhitung sukses memerankan tokoh Zulaikha.
Berbeda dengan Andania Suri, Bisma Karisma justru mengaku kalau proses pendalaman karakter Yusuf yang ia perankan tidaklah terlalu sulit, ia hanya butuh waktu kurang lebih 2 minggu saja untuk observasi di Makasar dan proses reading di Jakarta. Menurut aktor yang juga dikenal sebagai salah satu personil boyband Smash tersebut, tantangan terbesarnya justru adalah kondisi di lapangan saat syuting yang berat karena cuaca disana sedang tidak stabil.
Secara keseluruhan, film ini amat layak untuk kita masukan dalm list film yang akan kita tonton di bulan Januari ini. Film ini memberikan nilai plus pada para penikmatnya untuk lebih mengenal adat istiadat Makasar, sebuah wilayah di Indonesia yang seringkali luput dari perhatian kita. Karena sesungguhnya Indonesia bukan hanya Jakarta atau Pulau Jawa saja, tapi Indonesia adalah keseluruhan wilayah dari Sabang sampai Merauke, Jadi jangan sampai hanya budaya Jawa saja yang kita tau ya... yuk belajar mencintai budaya serta adat istiadat lain selain daerah asal kita....
Nahh..sekali-kali ya bikin film yang tema kedaerahannya ditampilkan, gak melulu tentang negara lain.Suku yang ditampilkan juga bukan yang udah sering tampil kayak Bugis Makassar ini. Jadi masyarakat kita juga jadi lebih tahu tentang adat istiadat suku lain. Thaks for sharingnya ya.
BalasHapusaku malah pengen nonton lagi loh film nya suka sama logat bicaranya serta pemandangannya yang indah banget.
BalasHapusIndahnya makasar tidak hanya pantai losari. Film mengangkat kota Makassar bisa di jadikan obyek wisata bagi para tabel blogger
BalasHapusTerakhir belakangan ini film Dgn latar adat suatu daerah tengah menjadi favorite sineas.
BalasHapusSebelumnya ada juga tuh film yg mengangkat adat pernikahan makassar
Tp lupa judulnya
Yusuf dan Zulaikha kayak di kisah Nabi. Keren nih mengangkat tradisi lokal.
BalasHapuseh iya juga ya... aku baru ngeh masa...
HapusMenarik banget bun sinopsisnya, jadi penasaran sama film nya. Baru kali ini baca sinopsis film tentang adat makasar 😊. Thanks sharingnya bun.
BalasHapussama sama mbak... jangan lupa nonton yaa...
HapusJadi pengen nonton film ini karena sering banget terjadi di suku aku juga.
BalasHapusyuk Cuss nonton...
HapusSudah lama aku tau film Silariang ini. Sdh lihat filmnya juga. Akhirnya bs dpt layar juga. Silariang ini adalah film Makassar yg penuh dg nilai2 adat Bugis/Makassar setelah uang panai. Silariang ini adalah ttg kawin lari. Semoga sesukses Uang Panai ya.
BalasHapusaamiin mak... kalau liat tema yang diangkat ini sih memungkinkan banget lah buat sukses...
Hapuswahh kamu smash blast yaa hehehe. tapi film Silariang rekomended buat anak-anak gga sih?
BalasHapusMenarik juga ya ceritanya. Aku penasaran sih sma landscape yang ditawarkan film ini. Pasti keren bgt ya, nonton akh!
BalasHapus