09/02/18

Pelajaran dan pengaruhnya dikehidupan nyata bagiku

Beberapa waktu yang lalu, aku sempat dibuat tersentak oleh salah satu film bertema kids zaman now. Bagaimana tidak...? Film yang menggambarkan tingkah laku anak jaman sekarang itu bisa dikatakan agak nyeleneh. Dalam film tersebut si pemain utama berpikir kenapa mereka harus mempelajari seabreg mata pelajaran disekolah, padahal masing masing guru saja hanya menguasai satu jenis mata pelajaran.

Baca juga : Film My Generation



Selain itu dalam film tersebut, para tokoh nya digambarkan berpikir kalau tidak semua pelajaran akan diterapkan di kehidupan nyata selepas lulus. Pemikiran ini membuatku ingat saat aku masih duduk di bangku sekolah, aku pun pernah berpikir seperti itu. Dan ternyata pemikiran seperti ini juga mendapat perhatian khusus dari mereka yang ada di kementrian pendidikan dan kebudayaan, terbukti dengan adanya perubahan kurikulum beberapa waktu yang lalu.

Meski tidak secara ekstrim diterapkan, pengoptimalan mata pelajaran yang disukai dan dikuasai oleh anak sedang coba diterapkan secara perlahan. Aku sih memang bukan praktisi pendidikan yang paham betul soal ini, hanya saja yang aku tau sih kebijakan-kebijakan tersebut tentu akan membantu anak-anak kita untuk lebih mengembangkan bakat mereka masing-masing.

Contohnya, tak salah juga anak yang memiliki bakat dibidang musik mempelajari pelajaran IPA, tapi tidak perlu lah dipaksa ‘ se-ngoyo’ anak anak yang memang minat di IPA. Ini bukan berati anak dibidang musik tadi tidak perlu mempelajari IPA loh ya... Tapi paling tidak kita sebagai orang tua jangan terlalu menyalahkan mereka jika nilai IPA nya agak sedikit jeblok alias jelek.



Hal- hal seperti ini mulai aku coba terapkan dirumah dengan cara memberikan pengertian pada ketiga anakku secara perlahan. Aku menanamkan pada mereka bahwa semua mata pelajaran itu memang penting dipelajari sebagai dasar atau pondasi, tapi jika tidak suka dengan satu mata pelajaran ya tidak perlu dipaksa.

Bicara soal Mata pelajaran yang disukai, aku jadi ingat waktu sekolah dulu juga ada beberapa mata pelajaran yang aku suka dan cukup berpengaruh hingga saat ini. Diantaranya adalah Ekonomi, Bahasa Indonesia, Matematika dan Tata busana.

Dulu, urutan paling atas dalam daftar pelajaran yang paling aku suka adalah pelajaran Ekonomi. Ini lah yang kemudian menjadi alasanku mengambil jurusan IPS saat SMA. Meski belum bisa menerapkan pelajaran ekonomi secara maksimal, tapi paling tidak prinsip prinsip ekonomi yang dulu pernah aku pelajari masih aku pegang hingga sekarang.




Urutan kedua diduduki oleh mata pelajaran Bahasa Indonesia. Terlihat dong dari profesi ku saat ini... hehehe... bahkan saking senangnya aku pada pelajaran bahasa Indonesia, aku sempat masuk ekstra kurikuler BIRU di SMA yang merupakan redaksi majalah sekolah.  Jadi bisa dibilang aku sudah mulai akrab dengan dunia liput meliput ya sejak duduk di bangku SMA itu.

Selain itu aku juga amat menyukai pelajaran Matematika, salah satu pelajaran yang seringkali menjadi momok tersendiri bagi banyak pelajar. Kesukaan ku pada matematika justru berawal dari kebencian ku padanya. Jadi awalnya tuh aku benciii banget sama mata pelajaran ini karena kurang menguasainya, tapi berbekal rasa penasaran yang cukup tinggi, aku pun mulai mempelajarinya.

Semakin sering mempelajarinya, aku jadi semakin cinta sama matematika. Alhamdulillah hingga saat ini, pelajaran yang paling dekat dengan kehidupan nyata kita ya matematika ini. Betul tidak...?

Dan yang terakhir, aku suka pelajaran tata busana. Sayangnya pelajaran ini hanya aku dapatkan selama satu tahun saja saat duduk di bangku kelas 2 SMP. Pelajaran ini merupakan pelajaran tambahan saja. Meski begitu, tata busana sudah cukup membuatku tertarik dan mencintainya. Terbukti dengan tidak bisa lepas nya aku dari dunia craft dan jahit menjahit ini.



Jadi menurutku, mempelajari semua pelajaran itu memang perlu tapi mempelajari lebih dalam pelajaran yang kita suka jelas lebih penting. Ikuti kata hati saja, karena biasanya pelajaran yang kita suka itu akan benar benar mempengaruhi kehidupan kita kelak.

Baca juga deh pengalaman Kaka Sif soal mata pelajaran yang ia sukai di blog www.septiafora.com . Dijamin kalian juga bakal dapet pandangan lain...

  




3 komentar:

  1. Wah, walaupun cuma satu tahun saja mengikuti pelajaran Tata Busana, kan bisa disambung diluar lho. Hihihii...di sini berlaku kata pribahasa: Tak kenal maka tak cintu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aku lanjut otodidak bunda... Alhamdulillah karena memang suka ya jadi ga bisa lepas yaa...

      Hapus
  2. Ah sama atulah,aku juga suka matematika yang awalnya benci, tapi emang benr yaa berpengaruh banget pada kehidupan sehari2 ngitung2 niy

    BalasHapus