31/10/18

Atasi polusi tanpa menghambat pembangunan kota

Meski sering mendapat ledekan karena tinggal di kota yang saking jauhnya sampai dibilang berada di luar planet, hingga saat ini aku masih setia tinggal di Bekasi. Menurut orang tua ku sih salah satu alasan kami tinggal di kota pinggiran Jakarta ini adalah karena lokasinya yang masih amat asri, tapi kalau sekarang ya mau tidak mau harus aku katakan itu tidak lagi menjadi alasan kami tetap tinggal di Bekasi, tapi lebih karena memang sudah mendarah daging saja.

Alhamdulillah meski tinggal di Bekasi, aku tetap bisa ber-mobilisasi dengan mudah ke Ibu kota, tentunya dengan dukungan berbagai transportasi publik yang kian baik. Aku juga bersyukur, saat ini, Kota Bekasi-ku tercinta ini telah berubah menjadi kota yang terus dan terus akan berkembang. Pembangunan fisik kota ini memang sedang amat gencar-gencarnya dilakukan dan membuat wajah kota Bekasi menjadi lebih cantik.

Namun sayangnya, ternyata pembangunan tersebut tidak hanya memberikan dampak positif saja, tapi juga beberapa dampak negatif yang jika tidak segera ditanggulangi malah akan menjadi boomerang bagi warga nya sendiri, salah satunya adalah kurang daerah hijau atau daerah yang penuh pepohonan. Tak bisa kita pungkiri sih kalau pemerintah daerah pun cukup memperhatikan hal ini, terbukti dengan adanya pembangunan taman-taman kota yang cantik dan bisa dijadikan sebagai paru-paru kota Bekasi itu sendiri, namun tetap saja terasa kurang maksimal pastinya.

Buatku yang memang sejak kecil telah tinggal di kota ini, amat merasakan dampak berkurangnya lahan hijau di Bekasi. Ahh... rasanya masih segar banget dalam ingatanku ketika salah satu perumahan elit yang saat ini menjadi ikon kota Bekasi itu masih berupa hamparan sawah tempatku bermain lumpur. Memang pengembang tersebut juga tidak menutup mata soal kurangnya lahan hijau disini, karena masih menanam banyak pohon di tepi jalannya, namun lagi-lagi aku harus berkata semua itu masih kurang. Buktinya Bekasi dulu dan Bekasi sekarang memiliki temperatur suhu yang jauh berbeda, saat ini Bekasi terasa lebih panas bukan...?!

Yup dampak dari pembangunan fisik sebuah kota ini memang menjadi faktor utama terjadinya perubahan suhu udara. Karena tanpa disadari, semakin berkembangnya suatu kota, jumlah polusi di kota tersebut pun akan semakin meningkat. Sebenarnya sih cara untuk mengurangi polusi serta peningkatan suhu udara di sebuah kota tuh tidak lah sulit, cukup dengan mengajak masyarakatnya menanam pohon saja. Coba bayangkan jika ada undang-undang yang mewajibkan setiap orang  menanam satu pohon dirumahnya, pastikota bekasi akan lebih adem ya...

Sayangnya undang-undang tersebut masih berupa angan-anganku saja, tindakan nyata soal penanaman pohon ini tuh justru berasal dari program Bakti Lingkungan Djarum Foundation yang bertajuk Djarum Trees  For Life. Jadi simpelnya sih melalui program Djarum Trees Foundation ini nantinya Djarum Foundation akan menjadi founder untuk membuat masyarakat lebih sadar lingkungan dengan melakukan penanaman pohon Trembesi di beberapa wilayah.

Pohon Trembesi (Foto : Agung Han)

Pohon Trembesi ini dipilih lantaran sifatnya yang lebih cepat tumbuh dibanding pohon-pohon lain pada umumnya, tepatnya sekitar 75-150 cm per tahun. Tak hanya itu saja, ternyata pohon trembesi ini juga terkenal karena daya tahannya di segala musim dan dapat hidup meski minim perawatan.

Pohon Trembesi ini pun memiliki kemampuan menyerap karbon dioksida yang amat baik. Satu pohon Trembesi diperkirakan mampu menyerap gas karbon yang dihasilkan oleh 15 orang. Jadi penanaman pohon Trembesi yang terencana ini diperkirakan dapat mengurangi jejak karbon hingga 26 % pada masa yang akan datang. Menurut para ahli sih, ini disebabkan karena Trembesimemiliki karakter daun yang tebal, sehingga dapat menyerap karbon dengan lebih baik

Program ini tuh berawal dari penghijauan di Kota Kudus dan berlanjut ke kota-kota lainnya di Indonesia, program ini sudah menanam hingga 2.000.000 pohon loh... angka yang cukup fantastis menurutku...

Bahkan saat ini telah dibangun sebuah pusat pembibitan tanaman demi mendukung suksesnya program tersebut. Dengan adanya berbagai program yang dijalankan secara berkesinambungan dan saling melengkapi tersebut tentunya kita berharap dapat meraih masa depan yang lebih baik tanpa menghambat pesatnya pembangunan.  

1 komentar: