10/02/20

Serunya Mini Cooking Competition with Chef Juna



Bak seorang ABG, tiap kali akhir pekan tiba, selalu ada yang kunantikan kehadirannya. Bukan si dia yang datang membawa setangkai mawar merah, tapi sebuah program tv kesayangan. Program TV yang kunantikan itu adalah sebuah acara televisi yang menampilkan cooking competition bertaraf nasional dengan peserta dari berbagai kalangan. Selain karena aku suka memasak untuk keluarga di rumah, acara tersebut memang menarik untuk dilihat karena dibumbui berbagai drama kompetisi.

Saking sukanya dengan program TV tersebut, tak jarang aku men-simulasi-kan diri sedang berada dalam galeri memasak di kompetisi tersebut saat membuat menu harian keluarga di rumah. Berkreasi dengan menu seadanya plus lengkap dengan timer sebagai pengukur waktu, tentu saja jurinya adalah ketiga anakku di rumah. Hehehe… Aku bukan tidak ingin ikut daftar dalam cooking competition yang sebenarnya, namun mengingat kemampuan memasakku yang masih jauh dari kata sempurna ini, malu rasanya untuk mendaftar dalam program sekeren itu.



Alhamdulillah, bak gayung bersambut, beberapa waktu yang lalu, aku diberi kesempatan untuk bisa ikut dalam mini cooking competition Sayur Sunrise Green di Ranch Market Pondok Indah, Jakarta. Bukan cooking competition besar layaknya program TV kesayanganku, tapi aku begitu excited dengan mini cooking competition ini, karena jurinya adalah Chef Juna, yang juga menjadi salah satu juri dalam program tv kesayanganku itu.

Rasa deg-degan sesaat sebelum mini cooking competition ini dimulai jelas ada, apalagi Chef Juna ini kan bisa dibilang sebagai salah satu juri memasak yang paling garang saat memberikan penilaiannya. Bersyukur aku bisa dengan cepat mengatasi rasa gugup ini, insya Allah aku akan lakukan yang terbaik saja, begitu pikirku.



Peraturan dalam mini cooking competition ini kurang lebih sama dengan program TV kesayanganku itu. Para peserta akan ditantang memasak dalam waktu satu jam dengan bahan baku yang ditentukan dari mistery box. Kami dibagi menjadi beberapa tim dengan anggota 2 orang/tim. Masing-masing tim diberi modal awal sebesar Rp 200.000,- dalam bentuk voucher yang bisa digunakan untuk membeli bahan pendukung di Ranch Market Pondok Indah.

Kebetulan bahan baku yang keluar dari Mistery box adalah kentang. Jujur, aku sempat bingung saat menentukan menu masakan berbahan kentang ini, Alhamdulillah, Kak Mia yang menjadi partnerku, langsung mendapat ide untuk masak Tumis Kentang Saus Tiram. Memang bukan menu mewah layaknya di hotel bintang 5 tapi mengingat waktu yang diberikan begitu singkat, rasanya menu ini akan amat membantu kami dalam time management pengerjaannya.   



Resepnya sederhana saja, pertama-tama, potong-potong kentang, wortel, dan sosis sesuai selera. Lalu tumis, bawang Bombay, bawang merah, bawang putih dan cabai besar. Selanjutnya tinggal mencampur semua bahan dengan saus tiram secukupnya, lalu sajikan selagi hangat. Simpel kan…? Yup, simpel banget, tapi tetap saja ada kemungkinan gagal jika salah memilih bahan baku yang digunakan. Oleh karena itu, saat proses belanja, aku tidak main-main dalam memilih bahan bakunya.

Syarat utama dalam pemilihan bahan baku yang aku gunakan di mini cooking competition ini adalah kesegaran nya. Menurutku, kesegaran bahan baku dapat mempengaruhi rasa dari masakanku nantinya. Nah, agar lebih mudah aku langsung memilih bahan-bahan dari Sayur Sunrise Green yang memang sudah sering aku gunakan saat memasak menu harian keluarga di rumah. Sayur sunrise green ini merupakan brand sayur organik yang diproduksi oleh Tani Unggul Nusantara (sunrise).




Produk Sayur sunrise green ini terbukti berkualitas dan terjaga kesegarannya jadi akan mempermudah kita dalam proses memasak dan pastinya tidak akan merubah rasa dalam menu yang kita masak, malah jadi terasa lebih enak pastinya. Terbukti, karena menggunakan kentang dan bawang dari Sayur Sunrise Green ini, chef juna tidak meberikan komentar buruk pada rasa masakan tim ku, ia hanya mengomentari kelebihan minyaknya saja.

Menangkah…? Sayangnya aku tidak berhasil memenangkan mini cooking competition with chef Juna ini, tapi keseruan dalam acara tersebut sudah jadi hadiah special yang tidak akan aku lupakan. Insya Allah aku akan terus belajar memasak dan meng-upgrade diri dalam bidang ini, agar kelak bisa kembali bertemu dengan chef Juna di galeri memasak yang lebih besar. Aamiin…

1 komentar:

  1. Menang kalah tak masalah, Mbak. Yang penting bisa menikmati keseruan kompetisi masak. Apalagi ada chef idola yang jadi jurinya. Weleh-weleh, aku jadi pengen ikutan deh. Paling gak, bisa poto bareng chef Junaidi *eh* Juna. Tapi acaranya syudah selesai ya. Apa bole buat. Hehehe.😂

    BalasHapus