19/03/20

Sayangi Ginjal mu untuk Kehidupan yang Lebih baik



Belakangan ini dunia dihebohkan dengan kasus Covid-19 yang masih belum bisa tertangani dengan baik. Sayangnya kepanikan tersebut malah membuat penyakit beresiko tinggi lainnya seolah dianaktirikan atau kurang mendapat perhatian public. Sebut saja, penyakit ginjal kronis misalnya. Tak banyak yang ingat kalau setiap tanggal 12 Maret diperingati sebagai hari ginjal sedunia. Padahal, menurut data institute for health metric and evaluation (IHME), Global  Burden Disease, 2017 dari total kematian 1.510.113 di Indonesia, penyakit ginjal kronis menempati urutan ke-13 penyebab kematiannya, atau sekitar 35.217 kematian. Jelas bukan angka yang bisa kita sepelekan begitu saja.

Nah, Untuk mengingatkan kembali soal bahaya penyakit ginjal kronis ini, Kementrian Kesehatan pun mengadakan acara temu blogger bersama Blogger Crony Community. Alhamdulillah aku pun berkesempatan untuk mengulik lebih jauh seputar penyakit ginjal kronis ini langsung dari ahlinya.

Alasan terbesar kenapa kita harus menjaga kesehatan ginjal adalah karena fungsi ginjal tersebut yang memiliki peran penting dalam tubuh kita. Kalau diibaratkan, ginjal itu seperti alat penyaring/filter yang membantu kita ‘membersihkan’ tubuh.  




Jika ginjal tidak  sehat maka bisa dipastikan kinerja tubuh pun akan jauh berkurang. Selain itu ginjal juga memiliki berbagai fungsi lain yang tak kalah penting, diantaranya sebagai berikut,

1.       Mengeluarkan sisa-sisa produk dari tubuh
2.       Menyeimbangkan cairan tubuh
3.       Memproduksi sel darah merah
4.       Mengatur tekanan darah
5.       Mengaktifkan vitamin D untuk kesehatan tulang dan gigi

Nah mengingat begitu pentingnya arti ginjal bagi tubuh tersebut, maka kita jelas tidak boleh menyepelekan kesehatan ginjal. Jangan pernah berpikir, mentang-mentang dikaruniai dua ginjal oleh-Nya lalu kita bisa menyia-nyiakannya karena ada ‘cadangan’. Ingat, sampai saat ini belum ada obat yang bisa menyembuhkan penyakit ginjal kronis, saat ini tenaga medis yang ada hanya bisa memperlambat dampak yang ditimbulkan dari penyakit ginjal tersebut.

Seramnya lagi, pada stadium-stadium awal, penyakit ginjal kronis tidak ditemukan gejala yang khas, ini membuat penyakit ginjal kronis pun sedikit sulit terdeteksi secara dini. Tanda dan gejala yang timbul karena penyakit ginjal sangat umum dan biasa ada pada penyakit lainnya seperti, tekanan darah tinggi, perubahan frekuensi buang air kecil, adanya darah dalam urine, mual dan muntah serta bengkak terutama pada kaki dan pergelangan kaki.


Dari situ kita bisa mengambil kesimpulan, akan lebih baik melakukan pencegahan sedini mungkin sebelum penyakit ginjal kronis menghampiri, terutama bagi yang memiliki faktor risiko nya. Faktor risiko penyakit ginjal kronis ini dibagi menjadi dua, faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi, seperti ada riwayat keluarga berpenyakit ginjal, kelahiran premature, trauma di daerah abdomen, dan  jenis penyakit tertentu, serta faktor risiko yang dapat dimodifikasi, layaknya hipertensi, radang ginjal, penggunaan narkoba, dan lain sebagainya.

Jika kita merasa memiliki salah satu atau beberapa faktor risiko tersebut, maka mulai dari sekarang berjanjilah untuk berusaha menjaga kesehatan ginjal dua kali lipat lebih keras dari orang lain agar penyakit ginjal kronis tersebut tak sempat menghampiri. Sebenarnya kementrian kesehatan sudah dari jauh hari menggaungkan pencegahan penyakit ginjal kronis yang bisa dilakukan oleh masyarakat yaitu dengan menerapkan perilaku CERDIK dalam keseharian,

C = Cek Kesehatan secara rutin
E = Enyahkan asap rokok
R= Rajin aktivitas fisik
D = Diet sehat kalori seimbang
I= Istirahat cukup
K = Kelola stress

Selain perilaku cerdik, kita pun bisa menjaga ginjal dengan mencukupi kebutuhan air minum sehari-hari. Tak ada standard khusus bagi kebutuhan air putih harian setiap orang, karena harus disesuaikan dengan aktivitasnya masing-masing. Kementrian kesehatan memberi batas minimum, setidaknya kita harus mengkonsumsi air putih minimal 8-10 gelas/hari. Tapi lagi-lagi semua itu harus dikembalikan pada kebutuhan masing-masing orang, karena setiap orang memiliki kebutuhan air putih yang berbeda-beda. Yuk sama-sama kita sayangi ginjal untuk kehidupan yang lebih baik.





2 komentar:

  1. wah terimakasih info yang sangat bermanfaat sekali

    BalasHapus
  2. Kalau mpo bilang ginjal kaya saringan teh tubruk.

    Ampas teh yang tidak terpakai di buang. Sedangkan cairan yang berguna sama tubuh di aliran ke dalam tubuh.

    BalasHapus