29/04/20

Swab PCR Covid-19 Tanpa Turun dari Mobil di RS Premier Jatinegara




Jujur, ada perasaan takut yang datang silih berganti dengan rasa optimis di masa pandemi ini. Takut kalau sampai pandemi memberikan dampak yang lebih besar lagi pada keluarga kecil kami, bukan tak berserah diri pada-Nya, tapi realita bahwa keluarga kami kurang memiliki pondasi keuangan yang kokoh mau tak mau membuat rasa takut itu datang menghampiri.

Awalnya aku, dan mungkin kita semua, berharap semua akan kembali normal sebelum bulan suci ramadhan ini tiba, namun apalah daya harapan tinggal harapan, ramadhan kali ini terpaksa harus kita lalui dengan kondisi yang jauh berbeda dari ramadhan sebelumnya. Shalat tarawih yang biasanya kita lakukan di masjid pun digantikan dengan shalat berjamaah di rumah masing-masing, dan tak hanya itu saja, ada beberapa himbauan lain yang dikeluarkan oleh MUI terkait pelaksanaan ibadah di bulan ramadhan kali ini.

Meski sedih kami sekeluarga menerima himbauan ini dengan lapang dada. Kami sadar, semua itu adalah yang terbaik untuk kita semua. Usaha suami yang selama ini jadi topangan hidup keluarga pun terpaksa hibernasi sejenak. Silaturahmi yang biasa kami lakukan dengan teman dan sanak saudara pun harus kami tunda, tak apa berjauhan dulu sejenak demi kebersamaan yang lebih lama di masa yang akan datang, begitu pikir kami sekeluarga.

Sayangnya, tak semua orang di kota kami berpikiran sama. Miris rasanya melihat masih banyak masyarakat yang asyik berdesakan demi berburu takjil. Hal ini aku lihat saat keluar untuk membeli stok bahan makanan pokok mingguan. Ingin menangis rasanya melihat keramaian tersebut, bukannya aku tidak kangen dengan suasana itu, tapi Bagaimana pandemi ini akan cepat selesai jika masyarakatnya masih belum disiplin melaksanakan himbauan pemerintah yang jelas-jelas ditujukan untuk kebaikan bersama itu? Bukankah seharusnya kita semua saling mendukung ‘perang’ melawan Covid-19 ini?

Dalam tulisanku sebelumnya aku sempat menyinggung bahwa semua orang di ibu pertiwi bisa memiliki perannya masing-masing dalam mengatasi pandemi ini. Tenaga medis mungkin memang berada di garda terdepan, tapi bukan berarti masyarakat seperti kita pun tak memiliki peran loh, ada banyak cara yang bisa kita lakukan dalam perang kali ini, salah satunya ya meningkatkan kesadaran untuk melindungi diri sendiri dan keluarga agar tidak terpapar virus tersebut. Sesimpel itu saja.

Pemerintah pun sudah melakukan sosialisasi terkait pencegahan penyebarannya, seperti dengan melakukan physical distancing, rajin mencuci tangan dengan sabun selama 20 detik, tetep berada dan beraktivitas dari rumah,  menggunakan masker jika terpaksa harus keluar rumah dan beberapa himbauan lainnya.

Tak hanya itu saja, selain himbauan yang sifatnya menjaga diri sendiri dan keluarga tersebut, pemerintah kita pun telah mengambil langkah strategic untuk mengatasi pandemi ini. Alih-alih melakukan lock down seperti yang diterapkan di beberapa negara lain, pemerintah kita justru memilih untuk melakukan swab test secara besar-besaran.

Cara yang ditiru dari negeri ginseng Korea ini memang dianggap paling tepat untuk diterapkan di Indonesia. Nantinya setelah didapatkan pola penyebaran sang virus tersebut, semua orang yang terbukti positif akan langsung dikarantina baik secara mandiri atau di rumah sakit rujukan pemerintah. Dengan mengetahui data asli kasus positif, tentu kita akan bisa lebih berhati-hati. Contohnya saja, jika kita sudah tau ada tetangga atau kerabat yang positif Covid-19 maka kita bisa mendukungnya untuk melakukan karantina agar tidak menularkannya pada yang lain, tentu tanpa mengucilkannya dari masyarakat.

Lalu bagaimana caranya jika kita ingin melakukan pemeriksaan swab tersebut…? Untuk yang sudah memiliki riwayat kontak langsung dengan pasien positif Covid-19, bisa langsung mengajukan pemeriksaan swab ke rumah sakit rujukan pemerintah. Nah untuk masyarakat yang memang memiliki kesadaran melakukan pemeriksaan swab secara mandiri bisa melakukannya di Rumah Sakit Premier Jatinegara. Layanan ini sengaja diluncurkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat serta memberikan kemudahan serta rasa aman dan nyaman bagi masyarakat yang ingin melakukan pemeriksaan Swab Covid-19.



Rumah Sakit Premier Jatinegara membuka layanan Drive Thru untuk Swab PCR Covid-19. Jadi, masyarakat yang ingin memafaatkan layanan ini, bisa langsung ke lokasi Drive Thru yang berada di area parkir baru di samping gedung RS Premier Jatinegara. Sesuai dengan nama layanannya, masyarakat yang melakukan swab PCR Covid-19 ini tidak perlu turun dari mobil. Nantinya hasil tes akan dikirimkan melalui email yang telah terdaftar sebelumnya.

O iya, sebelum datang melakukan swab PCR Covid-19 ini, kita diharuskan untuk melakukan pendaftaran terlebh dahulu melalui whatsapp di nomor 0822 1176 7690. Komunikasi pendaftaran dan informasi melalui whatsApp ini dilakukan agar semua bisa terdokumentasi dengan baik. Tak hanya itu saja, kita juga akan mendapatkan bonus free consultation voucher untuk konsultasi gratis ke dokter  secara online atau boleh juga datang langsung ke dokter konsultasi tentang keluhan apa aja (gak mesti ttg covid-19).

Nah terakhir aku hanya ingin mengingatkan kembali bahwa kita semua punya perannya masing-masing dalam melawan pandemic ini. Tak perlu jadi relawan atau tenaga medis, kita bisa ambil bagian hanya dengan menjaga diri sendiri dan keluarga tetap sehat. Sesimpel itu saja. Yuk tingkatkan lagi kedisiplinan dan kesadaran diri mengambil peranmu dalam perang ini. Bismillah insya Allah semua akan secepatnya kembali normal lagi.





0 comments:

Posting Komentar