17/05/21

Mau Jadi Wanita Mandiri Secara Finansial? Lakukan Beberapa Hal ini Yuk!

Karir hanyalah sebatas bukti aktualisasi diri saja, bukan kewajiban mencari materi, begitulah prinsip yang dulu pernah kupegang teguh. Prinsip tersebut merupakan hasil kesepakatan kami berdua jauh sebelum anak-anak lahir. Tujuannya tidak lain adalah untuk menghindari peliknya urusan pembagian materi seperti yang banyak terjadi pada keluarga dengan double income. Ya, kami sepakat hanya memanfaatkan penghasilan si Ayah untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga. 

Namun, saat pandemi melanda hampir seluruh belahan dunia ini, prinsip tersebut kontan berubah. Sekarang, ketika keadaan ekonomi kami  sedang dalam keadaan tak baik-baik saja, bisa mandiri secara finansial bagiku bukan lagi hanya sekedar bentuk aktualisasi diri. Aku bersyukur telah memiliki ‘sekoci cadangan’ yang siap menyelamatkan bahtera keluarga ini. Tak terbayang rasanya jika kami tak memiliki ‘sekoci’ itu saat usaha si Ayah yang selama ini menjadi tumpuan nafkah harus tutup karena pandemi. 

Perubahan prinsip ini mengubah cara pandangku soal wanita yang memiliki penghasilan sendiri. Meski sudah menikah dan tak memiliki tanggung jawab mencari nafkah, kita tetap perlu untuk bisa mandiri secara finansial. Ini penting untuk dilakukan agar jika sewaktu-waktu ada musibah atau hal tak terduga seperti yang kualami, keluarga tetap bisa bertahan melalui masa sulit itu. 

Seperti Kartini yang tetap semangat memperjuangkan mimpinya di tengah keterbatasan pada masa itu, kita juga bisa kok melakukannya. Tak perlu menyebut diri sebagai Kartini masa kini, cukup fokus meraih mimpi untuk bisa mandiri secara finansial. Nah yang harus diperhatikan, mandiri secara finansial tak melulu seputar memiliki penghasilan sendiri saja, ada beberapa hal yang juga harus diperhatikan. Berikut adalah hasil rangkuman tentang ini, semoga bisa menginspirasi yaa.


Rajin melakukan financial check up,


Selain kesehatan tubuh, financial check up terbilang penting untuk dilakukan, terutama bagi para wanita yang ingin mandiri secara finansial. Karena hanya berstatus sebagai ‘cadangan’, kondisi keuangan pribadi kita sering terabaikan. Alhasil ya seperti menguap begitu saja, tak terkontrol dengan baik. Nah disinilah peran Financial check up diperlukan.

Saat melakukan Financial Check up, biasanya aku akan memposisikan kondisi keuanganku seolah sebagai tumpuan nafkah utama. Tujuannya agar jika sewaktu-waktu ‘sekoci’ ini harus dipakai, aku bisa melihat kondisi real dari keuangan keluarga dan bisa memprediksi seberapa jauh sekoci ini bisa bertahan. Sebagai contoh, aku tetap menghitung besarnya pengeluaran untuk kebutuhan sehari-hari keluarga, meski dalam keadaan normal, pengeluaran ini merupakan tanggung jawab si ayah.  




Menyiapkan Beberapa dana penting sesuai peruntukannya


Ada beberapa dana penting yang wajib kita siapkan secara bertahap untuk menuju kemandirian secara finansial, seperti dana darurat, dana pendidikan anak, dan dana pensiun. Selagi tumpuan nafkah masih berada di tangan suami, kita bisa memanfaatkan nya untuk mengisi post-post dana tersebut. Besaran masing-masing dana akan berbeda bagi satu keluarga dan keluarga lainnya, silahkan disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan masing-masing keluarga.

Untuk dana pensiun, sebaiknya ‘disimpan’ dengan cara investasi, agar tak kalah oleh inflasi yang mungkin terjadi saat kita memasuki masa pensiun. Kalau tak paham soal investasi beresiko seperti reksadana dan saham, ya jangan dipaksakan, kita bisa coba investasi aman seperti logam mulia. 


Memiliki Proteksi Diri atau Asuransi


Di tulisanku sebelumnya, aku selalu menyebut asuransi sebagai tameng yang bisa melindungi kita dari berbagai hal tak terduga, termasuk untuk urusan finansial. Buatku, asuransi merupakan poin penting untuk bisa menjadi wanita mandiri secara finansial.

Ibarat Sudah jatuh tertimpa tangga, jika tak memiliki proteksi diri, saat suatu hal tak terduga terjadi, maka kita harus siap dengan berbagai kemungkinan. Penghasilan yang biasa masuk ke rekening akan terhenti karena harus terbaring di rumah sakit. Belum lagi biaya rumah sakit yang mau tak mau harus kita tanggung. Sementara jika memiliki asuransi, kita bisa fokus pada proses penyembuhan saja, urusan finansial akan ditanggung oleh asuransi, enak bukan?


Kabar baiknya, sekarang mencari asuransi yang bisa diandalkan tidak sesulit dulu. Contohnya saja untuk asuransi kesehatan, sudah ada Asuransi Bebas Handal dari FWD Insurance yang bisa dengan mudah kita beli secara online via FWD Max. Biar lebih mudah langsung download FWD Max aja. Dari diskusi bersama FWD Blogger Squad beberapa waktu lalu, sempat dijabarkan kalau Asuransi Bebas Handal menawarkan manfaat rawat inap dan biaya tindakan bedah, dengan pilihan kontribusi mulai dari Rp 75 ribu dan pilihan manfaat tahunan hingga Rp 100 juta. 

Bahkan di masa pandemi, produk asuransi syariah ini pun melakukan beberapa penyesuaian kebutuhan, salah satunya dengan memberikan manfaat khusus Covid-19 tanpa tambahan biaya untuk seluruh nasabah aktif maupun yang baru bergabung selama periode 1-30 April 2021 agar mendapat manfaat khusus isolasi mandiri serta perlindungan termasuk pengobatan selama masa isolasi mandiri. Info selengkapnya seputar Asuransi dari FWD Insurance bisa langsung dicek di akun instagram @fwd_id

Jadi gimana nih, sudah siapkah menjadi wanita mandiri secara finansial? Yuk, bisa yuk! Toh semua yang tadi aku jabarkan sama sekali tidak sulit, hanya butuh sedikit ketelatenan untuk memulainya saja. Seperti kata pepatah cina, The Journey of ten thousand miles begins with one step, yuk mulai langkah pertama mu menjadi wanita mandiri secara finansial demi keluarga tercinta. Semangat!



0 comments:

Posting Komentar