Nggak terasa udah 100 hari menuju
2023 aja nih, kira-kira ada ngga sih resolusi di tahun 2022 ini yang belum bisa
tercapai? Jujur, resolusi yang aku buat di awal tahun 2022 lalu masih banyak banget
yang belum tercapai. Agak aneh sih, karena resolusi yang aku buat itu terbilang
masih realistis kok untuk dicapai, tapi nyatanya hingga tahun ini hampir
berakhir pun masih ada saja yang belum terwujud. Kalian gitu juga ngga sih?
Awalnya aku terus menyalahkan
diri sendiri. Resolusi sesimpel itu aja masih belum bisa digapai, gimana mau
mewujudkan impian yang lebih besar lagi, kurang lebih begitu yang sering
kukatakan pada diri sendiri. Rasanya tuh sampai malas mau membuat resolusi lagi
di tahun depan loh. Alhamdulillah semua itu berubah setelah aku mengikuti
webinar Bersama FWD Insurance beberapa waktu lalu.
Yup, kalau kalian mengikuti blog
ini pasti tau deh FWD Insurance memang sering banget mengadakan webinar yang
memberikan insight baru untuk para peserta nya. Nah dalam webinar kali ini,
kami semua diajak untuk Kembali belajar soal bagaimana membuat serta menggapai
resolusi tersebut dengan cara yang smart. Meski tahun baru masih 100 hari lagi,
ngga ada salah nya dong kalau kita mulai mempersiapkan semua nya dari sekarang.
Nanti saat tahun baru tiba, kita tinggal memoles nya sedikit deh.
Asyiknya membuat resolusi dengan cara yang smart
Aku tertarik dengan satu kalimat
dari Kak Muara Mukarim yang menjadi salah satu narasumber dalam webinar
tersebut. Bukan resolusi nya yang salah, tapi bisa jadi yang salah adalah bagaimana
kita membuat dan merencakan untuk menggapai resolusi itu, kurang lebih begitu
isi kalimat nya. Menarik nih, memang apa yang salah dengan cara kita membuat
resolusi?
Resolusi harus serealistis
mungkin untuk digapai
Realistis yang dimaksud adalah
realistis versi diri masing-masing. Yup, jangan pernah berpatokan pada resolusi
yang dibuat orang lain, karena biar bagaimanapun kondisi finansial serta
psikologis tiap orang itu berbeda. Contoh simple, realistis menurut rafi ahmad
jelas akan berbeda dengan realistis versi kamu. Iya kan?!
Nah kalau kamu sudah membuat
resolusi yang realistis versi diri sendiri, maka baru bisa lanjut ke step
berikutnya, yaitu buat perencanaan spesifik untuk menggapai resolusi yang kamu
buat itu.
Buat perencanaan spesifik untuk menggapai resolusi
Iyes, biarpun kita membuat
resolusi tahunan,tapi jangan pernah lupa untuk memecah rencana nya dalam waktu
yang lebih kecil. Contoh nya jika ingin memiliki tabungan senilai 12 juta di
akhir tahun, maka tiap bulannya harus menabung sebesar 1 juta. Kalau bisa,
jangan berhenti sampai di situ, coba pecah lagi menjadi target harian. Jika
ingin menabung 1 juta sebulan maka setiap hari nya paling tidak harus menabung
35 ribu.
Nggak Cuma berlaku untuk tabungan
saja, coba terapkan perencanaan spesifik ini untuk resolusi mu yang lain. Percaya
deh, semua resolusi juga bisa kok dibuat perencanaan spesifik seperti ini.
Contoh lain deh, jika ingin menurunkan berat badan dalam waktu 6 bulan, maka
target hariannya harus workout selama berapa menit. Kurang lebih seperti itu
gambarannya.
Resolusi yang paling sering gagal adalah manajemen keuangan, kok bisa?
Setelah paham bagaimana membuat
resolusi dan cara mencapainya, dalam webinar Bersama FWD Insurance tersebut
kami juga diajak mengenal lebih jauh soal manajemen keuangan yang baik.
Pembicara kedua merupakan seorang Financial consultant sekaligus Co-founder
& CEO @Sipundi.id, Kak Mada Aryanugraha.
Dalam paparannya, kak Mada memberi
gambaran tentang segitiga piramida keuangan pribadi yang seharusnya dipahami
oleh setiap orang. Jujur, di bagian ini aku pun agak tercengang. Aku piker,
tujuan keuangan seseorang merupakan pondasi utama dalam manajemen keuangan yang
baik, tapi ternyata tidak demikian. Arus kas positif, dana darurat serta
proteksi diri adalah tiga hal penting yang wajib kita miliki dulu sebelum bisa
memikirkan soal tujuan keuangan. Kok bisa?
Gini, jika arus kas mu sudah
positif alias tidak besar pasak daripada tiang, maka langskah selanjutnya kamu
bisa memikirkan dana darurat dan proteksi diri. Ini penting untuk menjaga jika
suatu saat terjadi hal-hal buruk yang tidak diinginkan. Proteksi diri dan dana
darurat ini layaknya sekoci yang siap digunakan saat kapal keuangan mu mulai
bocor atau karam. Jika ketiga hal tadi sudah kamu miliki, maka bisa lanjut ke
tujuan keuangan, persiapan dana hari tua, dan warisan/distribusi kekayaan.
Nah FWD Insurance memiliki
berbagai produk asuransi yang bisa kamu pilih sesuai kebutuhan proteksi mu loh,
mulai dari asuransi Kesehatan, asuransi jiwa, #FWDPressPlay dan berbagai hal
lainnya. Untuk info selengkapnya, bisa langsung kunjungi aja akun sosial media
nya atau di website resminya di www.fwd.co.id/PressPlay.
Last but not least, tetap
semangat membuat resolusi dan meraih semua impianmu yaa. It’s time to press
play to your dreams, life, and good money management.
0 comments:
Posting Komentar