Suka heran deh, video yang menurut kita biasa banget, view
dan like nya bisa banyak, sebaliknya kadang video yang dibuat dengan serius dan
estetik malah sepi pengunjung. Kok bisa ya? Saking penasarannya dengan hal ini,
aku sampai serius banget menyimak materi di kelas intensif membuat konten bareng Kak Gerald
Vincent nih. Kira-kira apa ya penyebabnya? Yuk kita bahas bareng!
Sedikit cerita, sekitar tiga minggu yang lalu aku sempat
membuat konten video di tiktok. Menurutku, video tersebut hanya video receh tentang
pengalaman lucu yang iseng aku upload saja, tapi siapa sangka hingga saat ini
view nya tembus sampai 1,8 juta. Wow, buatku yang hanya seorang creator baru dengan
followers 7800-an, ini jelas angka yang fantastis.
Alhamdulillah sih ya, tapi aku malah merasa tertantang untuk
membuat konten-konten lain yang seperti itu. Nah masalahnya, aku sendiri
bingung kenapa video tersebut justru disenangi banyak orang sampai bisa mendapat
like hingga ratusan ribu. Video-video serupa yang coba aku buat dan upload
setelah nya, entah kenapa tidak sesukses video tadi.
Di tengah kebingungan dan rasa penasaran akan hal ini, Danone
Indonesia memberi kesempatan pada ku untuk belajar bareng Kak Gerald Vincent
dalam KIAT : Kelas Intensif Membuat Konten. For your information, Kak Gerald
Vincent adalah seorang content creator dengan followers Tiktok mencapai 6,8
juta. Video-video tiktok yang dibuatnya itu edukatif namun tetap menarik untuk
diikuti.
Kupas Trik Membuat Konten Ala Kak Gerald Vincent
Berdasarkan data yang ada, pengguna sosial media saat ini memang
lebih tertarik dengan konten berupa video pendek. Hal tersebut dibuktikan
dengan jumlah pengguna Tiktok yang kian meningkat dari waktu ke waktu. Nah
uniknya, Tiktok ini memungkinkan video kita dilihat oleh orang-orang di luar
pengikut. FYP, begitu istilah kerennya.
Sayangnya untuk bisa FYP itu tidak mudah. Ini bukan sebatas perkara
algoritma tiktok saja. Kak Gerald Vincent pun berulang kali menekankan pada
para peserta soal algoritma yang ‘katanya’ harus dikuasai agar video kita bisa FYP.
Fakta nya algoritma terus berubah, percaya deh kalau hanya berpatokan pada
algoritma saja maka kita akan capek sendiri.
Alih-alih memikirkan algoritma tiktok, akan lebih baik jika
kita mulai membuat konten yang memang akan disukai dan bermanfaat bagi banyak
orang. Nah ini nih beberapa hal yang harus dimiliki untuk membuat konten
menarik ala Kak Gerald Vincent dalam KIAT
: Kelas intensif membuat konten.
Idea, apa konsep kamu? Dan apa yang bikin beda?
Goal, apa tujuan kamu membuat konten tersebut?
Value, apa value dari konten tersebut
Passion, Passion = cinta dari subjek
Confident, kepercayaan diri saat membuat konten
Learn, Harus selalu belajar untuk bisa berkembang.
Selain hal-hal tersebut, jangan lupa juga untuk mengembalikan
niat kita membuat konten ke arah positif dulu. Coba ditanamkan dalam hati,
membuat konten untuk bisa bermanfaat bagi orang lain. Perkara uang, ketenaran
dan lain sebagainya adalah bonus yang mungkin bisa didapatkan. Setuju?
Nah kalau bingung mau mulai membuat konten dari mana? Kamu bisa
kok mulai membuat konten berupa edukasi dan ajakan untuk lebih memperhatikan
bumi kita tercinta ini dengan cara yang ringan ala kamu. Contoh nya konten
receh a day in my life tapi diselipkan beberapa Langkah kecil yang bisa
dilakukan seperti memilah sampah atau mencabut colokan listrik yang tidak
dipakai.
Konten edukatif terutama soal isu keberlanjutan ini memang
masalah penting yang sebaiknya diangkat di sosial media agar ada lebih banyak
orang yang teredukasi. Mudah nya kalau niat
kita positif, insya Allah hasilnya juga akan positif kok.
O iya KIAT : Kelas Intensif Membuat Konten ini sengaja
diadakan oleh Danone Indonesia untuk meningkatkan kemampuan dan mengedukasi komunitas
Danone Digital Academy sebagai inisiator dalam lingkungan sekitar sehingga
dapat menjangkau lebih banyak orang dengan konten yang dibuat.
Satu pesan dari Kak Gerald yang aku ingat banget, ngga usah
pusing memikirkan berapa banyak materi yang kamu dapat dari konten, tapi fokus
pada berapa banyak manfaat yang bisa diberikan melalui konten saja. Yuk
semangat lagi membuat konten yang edukatif tapi tetap menarik untuk diikuti.
0 comments:
Posting Komentar