27/11/22

Kampung Zakat Nasional, Gotong Royong untuk Mengentaskan Kemiskian

 


Kalau diperhatikan, nggak sekali atau dua kali aja aku nulis tentang pemberdayaan zakat di blog ini. Semua tulisan tentang zakat itu sama sekali bukan karena aku mau dibilang solehah atau lebih baik dari yang lain. Nggak, sama sekali nggak. Aku hanya ingin bisa menebar inspirasi dan kebetulan mendapat beberapa priviledge untuk mengenal lebih dekat tentang zakat langsung dari sumber terpercaya. Jadi ya sayang banget aja kalau tidak dibagikan Kembali ke yang lain.

Menurutku konsep zakat ini memang patut untuk disebarluaskan, manfaat nya bisa dirasakan oleh semua, bahkan oleh mereka yang bukan muslim sekalipun. Yup, meski yang mengumpulkan zakat wajib muslim, nyatanya penerima zakat tak harus muslim. Ini jelas cocok untuk diterapkan di Indonesia yang merupakan negara dengan keanekaragaman   suku, budaya ras dan agama. Oleh karena itu Ketika mendengar tentang adanya sosialisasi  Kampung Zakat Nasional aku jelas antusias banget dong. Penasaran nggak sih sama apa itu Kampung Zakat Nasional? Baca sampai selesai ya!

 

Kampung Zakat Nasional, Harapan Bersama untuk mengentaskan Kemiskinan

Iyes, percaya atau tidak, dari jauh-jauh hari Islam tuh emang udah memberi solusi untuk segala permasalahan yang ada. Nah solusi untuk mengentaskan kemiskinan adalah Zakat. Dana zakat yang rutin dikumpulkan berpotensi besar untuk menjadikan masyarakat lebih berdaya dan produktif, tentunya jika dikelola dengan benar yaa.

Nah, Kampung Zakat Nasional merupakan kegiatan yang dilakukan oleh Kementrian Agama RI Bersama-sama dengan BAZNAS dan Lembaga Amil Zakat Nasional, Provinsi dan Kabupaten/Kota untuk mengatasi permasalahan rakyat yang berhubungan dengan bidang dakwah, ekonomi, Pendidikan, Kesehatan dan sosial kemanusiaan.

Melalui program Kampung Zakat Nasional ini, Kementrian Agama RI akan membangun desa-desa dengan kriteria tertentu dengan memberikan bantuan untuk pemberdayaan.  Bantuan yang diberikan tersebut berasal dari dana zakat yang sebelumnya telah dikumpulkan oleh BAZNAS dan lembaga amil zakat nasional, provinsi dan kabupaten/kota.



Kampung Zakat Nasional ini bisa dibilang sebagai pengembangan kegiatan yang udah berjalan selama tahun 2018-2022 melalui berbagai fasilitas kemudahan bagi masyarakat yang berada dibawah garis kemiskinan. Ada beberapa kriteria khusus yang menjadi pertimbangan lokasi Kampung Zakat diantara nya adalah sebagai berikut,

1. Paling sedikit 150 KK dengan asumsi per KK terdiri dari 4 orang

2. Potensi ekonomi daerah/lokasi nya belum berkembang

3. Ada di wilayah daerah tertinggal

4. Letak geografis tidak terlalu sulit atau mudah dijangkau

5. Tingkat Kesehatan masih rendah

6. Menjadi usulan Bersama Kantor Kementrian Agama provinsi/kabupaten/kota, BAZNAS provinsi, Kabupaten/kota, dan LAZ Provinsi/kabupaten/kota

Sejak digaungkan pada tahun 2018, kampung zakat yang tadinya hanya ada di 7 lokasi di wilayah daerah tertinggal yang tersebar di 34 provinsi, terus berkembang hingga saat ini. Target nya akan ada 1, 3 juta mustahik atau penerima dan 514 lokasi kampung zakat selama tahun 2022-2024.

Biar nggak ada salah paham di antara kita, aku mau menegaskan lagi dulu ah, dana zakat yang dikelola di Kampung zakat ini tidak diberikan dalam bentuk bantuan tunai saja ya, tapi dijadikan sebagai ‘modal’ dalam mengembangkan kampung/desa tersebut. Sebagai contoh ada Desa Ciladaeun yang ada di Kecamatan Lebak Gedong, Kabupaten Lebak, Banten yang merupakan salah satu dari 7 Lokasi kampung Zakat pada 2018 lalu.

Ada banyak kegiatan Kampung Zakat yang dilaksanakan di Desa Ciladaeun ini, mulai dari pembagian paket sembako, rehab masjid dan mushola, Bantuan modal pemberdayaan kelompok masyarakat, Perikanan lele, dan masih banyak lagi. Desa Ciladaeun hanya satu dari 514 target Kampung Zakat yang akan dikembangkan. Ini jelas hal positif yang harus sama-sama kita sambut baik.

Sebagai masyarakat aku hanya ingin mengajak sesama masyarakat lain untuk terus rutin berzakat di Lembaga amil zakat yang sudah terpercaya agar dana zakat yang dikumpulkan itu dapat Kembali dikelola untuk mengembangkan Indonesia. Bukankah katanya Indonesia itu terkenal dengan sifat gotong royong nya yang mendarah-daging? Yuk kita buktikan pada dunia kalau Indonesia bisa berkembang dengan gotong royong melalui zakat. Bismillah kita bisa!

 

  

0 comments:

Posting Komentar