Kalau diperhatikan, nggak sekali
atau dua kali aja aku nulis tentang pemberdayaan zakat di blog ini. Semua tulisan
tentang zakat itu sama sekali bukan karena aku mau dibilang solehah atau lebih
baik dari yang lain. Nggak, sama sekali nggak. Aku hanya ingin bisa menebar
inspirasi dan kebetulan mendapat beberapa priviledge untuk mengenal lebih dekat
tentang zakat langsung dari sumber terpercaya. Jadi ya sayang banget aja kalau tidak dibagikan Kembali ke yang
lain.
Menurutku konsep zakat ini memang
patut untuk disebarluaskan, manfaat nya bisa dirasakan oleh semua, bahkan oleh
mereka yang bukan muslim sekalipun. Yup, meski yang mengumpulkan zakat wajib muslim,
nyatanya penerima zakat tak harus muslim. Ini jelas cocok untuk diterapkan di
Indonesia yang merupakan negara dengan keanekaragaman suku, budaya
ras dan agama. Oleh karena itu Ketika mendengar tentang adanya sosialisasi Kampung Zakat Nasional aku jelas antusias
banget dong. Penasaran nggak sih sama apa itu Kampung Zakat Nasional? Baca sampai
selesai ya!
Kampung Zakat Nasional, Harapan Bersama untuk mengentaskan Kemiskinan
Iyes, percaya atau tidak, dari
jauh-jauh hari Islam tuh emang udah memberi solusi untuk segala permasalahan
yang ada. Nah solusi untuk mengentaskan kemiskinan adalah Zakat. Dana zakat
yang rutin dikumpulkan berpotensi besar untuk menjadikan masyarakat lebih
berdaya dan produktif, tentunya jika dikelola dengan benar yaa.
Nah, Kampung Zakat Nasional
merupakan kegiatan yang dilakukan oleh Kementrian Agama RI Bersama-sama dengan
BAZNAS dan Lembaga Amil Zakat Nasional, Provinsi dan Kabupaten/Kota untuk
mengatasi permasalahan rakyat yang berhubungan dengan bidang dakwah, ekonomi, Pendidikan,
Kesehatan dan sosial kemanusiaan.
Melalui program Kampung Zakat
Nasional ini, Kementrian Agama RI akan membangun desa-desa dengan kriteria
tertentu dengan memberikan bantuan untuk pemberdayaan. Bantuan yang diberikan tersebut berasal dari dana zakat yang sebelumnya telah dikumpulkan oleh BAZNAS dan lembaga amil zakat
nasional, provinsi dan kabupaten/kota.
Kampung Zakat Nasional ini bisa
dibilang sebagai pengembangan kegiatan yang udah berjalan selama tahun 2018-2022
melalui berbagai fasilitas kemudahan bagi masyarakat yang berada dibawah garis
kemiskinan. Ada beberapa kriteria khusus yang menjadi pertimbangan lokasi
Kampung Zakat diantara nya adalah sebagai berikut,
1. Paling sedikit 150 KK dengan
asumsi per KK terdiri dari 4 orang
2. Potensi ekonomi daerah/lokasi nya
belum berkembang
3. Ada di wilayah daerah tertinggal
4. Letak geografis tidak terlalu
sulit atau mudah dijangkau
5. Tingkat Kesehatan masih rendah
6. Menjadi usulan Bersama Kantor
Kementrian Agama provinsi/kabupaten/kota, BAZNAS provinsi, Kabupaten/kota, dan
LAZ Provinsi/kabupaten/kota
Sejak digaungkan pada tahun 2018,
kampung zakat yang tadinya hanya ada di 7 lokasi di wilayah daerah tertinggal
yang tersebar di 34 provinsi, terus berkembang hingga saat ini. Target nya akan
ada 1, 3 juta mustahik atau penerima dan 514 lokasi kampung zakat selama tahun
2022-2024.
Biar nggak ada salah paham di antara
kita, aku mau menegaskan lagi dulu ah, dana zakat yang dikelola di Kampung zakat
ini tidak diberikan dalam bentuk bantuan tunai saja ya, tapi dijadikan sebagai ‘modal’
dalam mengembangkan kampung/desa tersebut. Sebagai contoh ada Desa Ciladaeun
yang ada di Kecamatan Lebak Gedong, Kabupaten Lebak, Banten yang merupakan
salah satu dari 7 Lokasi kampung Zakat pada 2018 lalu.
Ada banyak kegiatan Kampung Zakat
yang dilaksanakan di Desa Ciladaeun ini, mulai dari pembagian paket sembako,
rehab masjid dan mushola, Bantuan modal pemberdayaan kelompok masyarakat, Perikanan
lele, dan masih banyak lagi. Desa Ciladaeun hanya satu dari 514 target Kampung
Zakat yang akan dikembangkan. Ini jelas hal positif yang harus sama-sama kita
sambut baik.
Sebagai masyarakat aku hanya
ingin mengajak sesama masyarakat lain untuk terus rutin berzakat di Lembaga amil
zakat yang sudah terpercaya agar dana zakat yang dikumpulkan itu dapat Kembali dikelola
untuk mengembangkan Indonesia. Bukankah katanya Indonesia itu terkenal dengan
sifat gotong royong nya yang mendarah-daging? Yuk kita buktikan pada dunia
kalau Indonesia bisa berkembang dengan gotong royong melalui zakat. Bismillah
kita bisa!
0 comments:
Posting Komentar