25/10/23

Semangat Orang Muda Menjaga Bumi Indonesia


 

Siapa sangka hobi baruku menanam sayuran secara hidroponik juga jadi salah satu upaya untuk merawat bumi tercinta ini. Yup, niat hati menjaga ketahanan pangan di rumah sendiri itu ternyata menjadi hal positif yang berdampak besar bagi bumi. Jujur, aku pun tidak kepikiran soal ini sampai akhirnya aku berkesempatan untuk mengikuti online gathering bersama komunitas kesayanganku, Ecoblogger Squad beberapa waktu lalu. 


Dalam sesi pertama online Gathering bertajuk “Semangat Orang Muda Menjaga Bumi Indonesia”, Kak Jaqualine, CEO dan Co-Founder Food Sustainesia sempat memaparkan materi tentang sistem pangan berkelanjutan. Sistem pangan berkelanjutan ini merupakan salah satu upaya untuk menjaga bumi Indonesia yang terbilang mudah untuk dilakukan bahkan dari rumah sekalipun. 


Yup, tak perlu jauh-jauh memikirkan soal transisi energi dulu, fokus menjaga pola dari sistem pangan di rumah saja nyatanya sudah membantu bumi ini tetap terjaga. Kok bisa? penasaran dengan hal ini? Kira-kira langkah mudah apalagi yang bisa kita lakukan bersama agar bumi ini tetap terjaga? Baca tulisan ini sampai selesai yaa.


Pilah-pilih makanan demi terwujud sistem pangan berkelanjutan


Kalau waktu kecil kita diajarkan untuk tidak pilah-pilih makanan, saat ini sebaiknya kebiasaan itu dihindari ya. Ternyata memilih makanan juga jadi hal positif untuk kita loh, apalagi jika terkait dengan kesehatan kita. Lalu apa hubungannya dengan menjaga bumi Indoensia. 


Gampangnya gini, saat kita memilih untuk mengkonsumsi makanan yang sehat dan disukai, kita pun akan otomatis berusaha untuk menghabiskan menu yang tersaji. Artinya, secara tidak langsung kita juga sudah meminimalisir jumlah makanan yang terbuang sia-sia dan akan jadi limbah pangan.



Dalam paparannya, Kak Jaqualine juga mengingatkan untuk memilih makanan yang berasal dari bahan pangan lokal saja. Alasannya simpel, semakin dekat pengiriman bahan pangan nya, maka energi yang dikeluarkan untuk hal ini pun akan semakin sedikit. Berbanding lurus, polusi yang dihasilkan pun juga sedikit. 


Nah sayuran hidroponik yang aku tanam sendiri di rumah itu jelas akan memangkas rantai pengiriman dan artinya energi yang dikeluarkan untuk pengiriman pun jadi nihil alias nol. Jadi, akan lebih baik jika kita mengkonsumsi makanan dari bahan pangan yang ditanam sendiri. Namun, jika tidak memungkinkan untuk menanam sayuran sendiri, maka sebaiknya pilih bahan pangan lokal dengan akses terdekat saja. 


Tak hanya itu saja, Kak Jaqualine juga mengingatkan untuk selalu mengecek label kemasan jika ingin mengkonsumsi makanan dalam kemasan. Ini penting, terutama tentang label yang menginfokan kemasan dari produk makanan tersebut. Tentu akan lebih baik jika kita bisa memilih produk dengan kemasan yang lebih ramah lingkungan. 




Segi kesehatan juga jangan sampai dikesampingkan saat membaca label ya. Sayang banget kan kalau makanan yang dikonsumsi itu hanya berlalu begitu saja tanpa ada dampak positif pada kesehatan tubuh kita. 


Setidaknya ada tiga aspek penting dalam sistem pangan berkelanjutan yang harus menjadi perhatian kita semua, diantaranya adalah sumber pangan, kandungan gizi, serta limbah pangan itu sendiri. Jika ketiga hal tersebut benar-benar diperhatikan maka insya Allah sistem pangan berkelanjutan pun akan lebih mudah terwujud. 

Dari paparan materi Kak Jaqualine saja sudah begitu terasa ya semangat orang muda menjaga bumi Indonesia nya. Ternyata cara simpel seperti memilah makanan yang akan dikonsumsi serta memastikan kita menghabiskan makanan itu saja sudah menjadi bagian dari semangat menjaga bumi tercinta ini. Jadi tidak ada alasan lagi ya untuk pesimis dalam menjaga bumi tercinta kita ini. Semangat menjaga bumi yuk!


0 comments:

Posting Komentar