18/03/18

Ber-kasarung ria bareng Sule di Hongkong Kasarung

Senantiasa memiliki pemikiran yang positif terhadap apapun tentu menjadi idaman bagi setiap orang, karena terbukti dengan ber-positive thingking hidup akan terasa lebih tenang dan indah. Sayangnya bagi beberapa orang dengan kategori positive thinking tingkat tinggi, hal ini justru akan menjadi kelemahan tersendiri.

Ya, terlalu banyak ber-positive thingking seringkali membuat seseorang menjadi mudah untuk ‘dimanfaatkan’ oleh orang-orang yang kurang bertanggung jawab. Hal ini lah yang kemudian diangkat oleh Heru Iswanto dalam film Hongkong Kasarung yang ia produseri dibawah naungan Rumah Produksi Artomoro Pictures.



Film yang sudah mulai tayang pada tanggal 15 Maret 2018 di bioskop tersebut menceritakan tentang sosok bujang bandung bernama Sule ketika terpaksa harus ber-kasarung ria di Hongkong. Awalnya, Sule bermaksud menjadi TKI di Malaysia karena ‘dendam’ saat mendapati kekasihnya Iis (diperankan oleh Selvi Kitty) berpaling pada Cecep (Uus) yang terlihat mapan setelah pulang dari Malaysia.

Tekad kuat Sule untuk merubah nasibnya dan dapat ‘dipandang’ oleh Iis tersebut kemudian dimanfaatkan oleh Mang Saswi yang diperankan Sas Widjanarko untuk mencari #pemasukan tambahan agar ia dapat mewujudkan impiannya berlibur ke Hongkong.

Kepolosan yang lengkap dengan pemikiran-pemikiran positif khas urang sundanya justru membawa pria bernama lengkap Sutisna tersebut pada petualangan yang tidak pernah terbayangkan olehnya.
Nasib serta keberuntungan membawanya masuk dalam lingkar Hongkong Kasarung yang melibatkan beberapa kenalan baru dengan berbagai karakter, dari mulai gadis cantik berjiwa petualang bernama Aline (Pamela Bowie), Pak Rengga (George Rudi) sang pengusaha sukses asal Indonesia, Bos K (Iwa K) sang preman Hongkong sampai pembunuh bayaran yang biasa dikenal dengan panggilan The Bag (Volland Volt).



Alhamdulillah Sule tidak sendirian dalam menghadapi situasi Kasarung nya tersebut, ada Makmur (Ery Makmur)TKI Hongkong yang merupakan teman lama Sule dan Rizky (Rizky Febian) sang pemuda Indonesia yang sedang menempuh pendidikan di Hongkong. Mereka senantiasa membantu Sule dalam petualangannya tersebut.

Meski bergenre drama komedi, film yang disutradarai oleh Eric Satyo ini tidak melulu berisi guyonan atau lelucon semata, tapi juga aksi laga serta adegan yang dijamin bikin para penonton terharu. Lewat film ini kita bisa menyaksikan ‘sisi lain’ dari ayah kandung Rizky Febian yang ternyata jago baku hantam.

Selain para tokoh utama diatas, film ini juga diramaikan dengan para pemeran pendukung lain yang tak kalah cetar seperti, Yatie Surachman, Parto Patrio, Dicky Chandra, Agus Kuncoro, Idan Suparo, dan tokoh yang begitu membekas dihati, Rebecca. Adakah yang sudah kenal dengan Rebecca...? kalau belum kenal kalian wajib nonton film ini.

“Kasarung” sendiri merupakan kosakata dalam bahasa sunda yang berarti tersesat. Menurut Heru Iswanto yang juga merupakan directur Artomoro Pictures, pemilihan kata kasarung ini diniatkan untuk mengangkat budaya sunda yang menjadi salah satu setting film ini ke masyarakat Indonesia secara luas.

Jujur, tema ‘kepolosan’ yang diangkat dalam film ini terasa begitu dekat denganku, oleh karena itu aku benar benar bersemangat saat mendapat undangan dari Blogger Crony Community untuk menghadiri Press Screening nya pada 12 Maret 2018 di XXI Plaza Senayan, Jakarta. Dan benar saja, selain membuatku terpingkal-pingkal oleh lelucon khas Sule yang alami, film ini sukses membuatku ‘tersentil’ sepanjang penayangannya.



Sosok Sule yang sedikit terlihat seperti Kabayan tersebut membuatku seolah ‘berkaca’ diri. Berpikiran positif pada sesuatu itu amat dianjurkan tapi tetap harus pada porsinya karena pada kenyataannya tidak semua orang itu baik. Bahkan seringkali, apa yang kita lihat ‘baik’ di depan belum tentu merupakan tampilan aslinya. Jadi bersikap waspada pada semua orang juga penting agar kita tidak mudah dibodohi oleh orang yang kurang bertanggung jawab.

O iya, meski tidak sampai berdarah-darah, beberapa adegan baku hantam dalam film ini membuat kita sebagai penonton harus sedikit bijak. Film ini jelas mencantumkan genre usia 13+ yang tentunya telah melalui tahapan-tahapan dari Lembaga Sensor Indonesia, jadi please banget jangan ajak anak dibawah usia tersebut untuk ikut menonton ya...

Nah buat kalian yang kepengen ikut tertawa terbahak-bahak serta ingin menyaksikan Sule beradegan laga, Hayuk atuh cepet ke bioskop terdekat karena film ini sudah mulai tayang sejak tanggal 15 Maret 2018. Pssttt... kalau butuh teman tertawa jangan lupa ajak dan traktir aku nonton ya...  




This entry was posted in

9 komentar:

  1. ah keren nih tulisannya mbak, bisa mengambil makna yg 'dalem' dari sebuah film komedi yg biasanya dianggap dangkal dan hanya hiburan semata

    BalasHapus
    Balasan
    1. Maacih kak...😘😘
      Sebenernya emang dalem loh maksud dari film ini... Buat aku sih...

      Hapus
  2. wah kebayang deh lucunya film ini , sule mang selalu bikin ketawa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ngeliat mukanya yang lagi diem aja sukses bikin kita ketawa yak...

      Hapus
  3. Gak habis2 ya ketawa nwnton film ini..bagus juga makna yg tersirat dari film ini.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sepanjang nonton aku pun ga berhenti ketawa loh mbak... Bahkan di adegan baku hantam nya sekalipun

      Hapus
  4. Lucu banget filmnya. Aku sampe mau nonton lagi. Rekomen ya kaka

    BalasHapus
  5. Lucu nih pasti filmnya, jadi. Penasaran mau nonton juga

    BalasHapus
  6. Filmnya bikin aku ketawa ketiwi suka bgt

    BalasHapus