Tampilkan postingan dengan label Event. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Event. Tampilkan semua postingan

07/09/24

Wedding Batak Exhibition 2024, Pameran Pernikahan Batak Pertama di Indonesia

 


Orang batak harus menikah dengan orang batak juga, begitu kalimat yang pernah aku dengar dari salah satu series komedi romantis yang aku tonton belakangan ini. Dalam series tersebut diceritakan bagaimana kegalauan sang tokoh utama yang dipaksa menikah dengan sesama orang batak. Tak hanya itu saja, di series tersebut pun digambarkan bagaimana ‘keras’nya orang batak dalam menjaga adat istiadat serta patriakisme di kehidupan sehari-harinya. 


Jujur, saat menonton series itu, yang ada dipikiran ku cuma satu, kok kayaknya jadi orang batak tuh ribet banget ya. Tapi kira-kira benarkah demikian? atau malah sebaliknya justru adat istiadat yang mereka junjung itu lah yang membimbing mereka  ke kebaikan? Penasaran akan hal ini, aku pun begitu semangat ketika berkesempatan untuk datang langsung ke Wedding Batak Exhibition 2024. Yup, meski bukan orang batak, aku benar-benar ingin tau lebih jauh soal adat istiadat batak, terutama soal pernikahan yang katanya ribet itu.





For your information, Wedding Batak Exhibition 2024 adalah pameran pernikahan batak pertama di Indonesia. Acara yang berlangsung pada tanggal 7-8 September 2024 ini sengaja dihelat untuk mempromosikan  kekayaan budaya batak pada masyarakat luas, terutama kalangan pemuda. 


Gampangnya, pameran ini bisa jadi ajang pertemuan antara vendor pernikahan batak dan nasional dengan calon mempelai. Hampir 100 tenant yang berkaitan dengan budaya batak terutama pernikahan batak ikut meramaikan acara ini. Mulai dari wedding organizer yang bisa mengakomdir jalannya pernikahan adat batak, catering dengan masakan khas batak, fotografer, sampai pernak-pernik yang bisa melengkapi acara resepsi pernikahan batak. 





Tak hanya pameran saja, di acara ini juga ditampilkan beragam hiburan menarik yang sekaligus memberikan ruang bagi talenta muda untuk menampilkan ketrampilan dan kreativitas mereka dalam fashion, musik, dan tarian tradisional batak. hiburan tersebut dikemas dalam acara menarik seperti fashion show, talkshow, konser musik, dan kompetisi make-up artist (MUA).


Asyiknya, di acara ini kita juga bisa icip-icip langsung menu catering masakan khas Batak di beberapa booth tenant catering yang berpartisipasi. Hampir semua tenant di Wedding Batak Exhibition 2024 ini juga menawarkan berbagai promo dan diskon yang pastinya bisa bikin pernikahan adat batak mu jadi lebih low budget. 


Buatku pribadi yang bukan orang batak, Wedding Batak Exhibition 2024 ini bisa dikatakan sebagai tempat aku belajar berbagai hal tentang batak. Bahkan aku baru tau loh kalau Batak punya 5 sub-suku ya di acara ini. Bagaimana tidak? di acara ini aku diperkenalkan langsung dengan 5 sub-suku batak tersebut melalui pagelaran tari dengan baju pengantin dari 5 sub-suku batak itu. 



Wedding Exhibition 2024 memang menampilkan lima budaya batak utama, Batak Toba, Batak Karo, Batak Pakpak, Batak Simalungun, dan Batak Mandailing. Tak heran sih, karena kan acara ini memang bertujuan untuk memperkenalkan tradisi pernikahan batak yang unik dan beragam.

Batak untuk Indonesia yang menjadi tagline acara ini bisa dikatakan ikut mempertegas kalau budaya batak dengan segala tradisi, adat, dan nilai-nilainya berkontribusi dalam memperkaya keragaman budaya Indonesia. Pokoknya acara seperti ini wajib viral deh, biar makin banyak pemuda-pemudi Indonesia, terutama mereka yang berasal dari Batak, lebih mengenal lagi unik dan beragam nya budaya batak. 


Sayangnya acara Wedding Batak Exhibition 2024 ini cuma berlangsung selama 2 hari saja, di tanggal 7 dan 8 September 2024. Aku sih berharap acara ini bisa berlangsung lebih lama dan diadakan juga di kota-kota lainnya, supaya orang batak yang ada di kota lain juga bisa ikut merasakan keseruan Wedding Batak Exhibition ini. Jadi, buat kalian yang besok punya waktu, mending buruan ke SMESCO Convention Hall buat datang ke Wedding Batak Exhibition 2024 ini yaa.  


This entry was posted in

27/07/24

Pinjaman Online itu Anugerah atau Musibah?

 


Pinjol itu Anugerah atau musibah ya? Pertanyaan ini masih sering jadi perdebatan di beranda sosial media kita semua. Yup, bagi beberapa orang pinjol atau pinjaman online adalah anugerah karena bisa dimanfaatkan dalam keadaan darurat, tapi bagi beberapa lainnya justru menjadi musibah besar. Lalu, bagaimana denganmu? Menurutmu pinjaman online yang sedang marak belakangan ini anugerah atau musibah? Bahas bareng yuk!


Aku yakin awal mula tujuan keberadaan pinjaman online ini adalah untuk mempermudah masyarakat yang membutuhkan dana tunai secara cepat. Bisa dikatakan pinjaman online ini merupakan inovasi di bidang teknologi keuangan yang cukup memberikan gebarakan besar. Kalau sebelumnya masyarakat kesulitan mengakses beberapa layanan keuangan, dengan adanya pinjaman online ini masyarakat jadi lebih mudah memanfaatkan layanan keuangan tersebut.


Jika melihat tujuan awal itu, harusnya sih pinjaman online jadi anugerah ya, sayangnya belakangan ini malah muncul kosakata “korban pinjol” yang akhirnya mengubah persepsi anugerah tadi jadi musibah. Ya, layaknya pisau bermata dua, pinjaman online memang akan berbeda makna di tangan orang yang berbeda pula. Jika tidak pandai memanfaatkan nya maka bisa berbalik melukai. 



Beruntung aku berkesempatan untuk ikut hadir langsung di acara sosialisasi bahaya penyalahgunaan data pribadi dalam pinjaman online beberapa waktu lalu. Di acara tersebut aku banyak belajar soal bagaimana memilih dan memanfaatkan pinjaman online secara bijak sehingga tidak sampai jadi musibah bagi kita semua. 


Satu hal utama yang aku tangkap dari pemaparan materi dalam acara tersebut adalah jika kita benar-benar kepepet dan harus menggunakan layanan pinjol maka pilihlah yang LEGAL. Pinjaman online legal lebih aman  untuk digunakan karena diawasi langsung oleh otoritas jasa keuangan dengan peraturan yang super ketat. Lalu apa bedanya pinjol legal dan ilegal? 


Setidaknya ada lima perbedaan pinjol legal dan ilegal yang sempat aku catat dari pemaparan materi di acara tersebut. Pertama, pinjaman online legal biasanya lebih terbuka soal bunga dan denda maksimal yang dikenakan, sementara pinjaman online ilegal tidak transparan dan sering mengenakan biaya dan denda sangat besar. Jadi kalau ((amit-amit)) kita belum bisa melunasi tagihannya maka denda yang dibayarkan pun tidak terus membengkak. 


Selanjutnya yang harus jadi perhatian adalah soal penagihannya. Pinjaman online legal wajib mengikuti sertifikasi atau aluran penagih oleh AFPI. Berbanding terbalik, Pinjaman online ilegal biasanya kurang manusiawi dalam penagihannya. Mereka kerap menagih dengan cara kasar, mengancam bahkan berani melanggar hukum. 



Sebenarnya dari awal proses mendownload aplikasi saja, harusnya kita sudah langsung tau apakah layanan pinjaman online tersebut legal atau ilegal kok. Hal yang paling kentara adalah soal perijinan akses di aplikasinya. Pinjaman online legal hanya diizinkan untuk mengakses camera, microphone, dan location di hp pengguna nya, itupun biasanya hanya untuk keperluan pendataan awal saja. 


Sementara itu pinjaman online ilegal akan meminta akses seluruh data pribadi dalam handphone yang nantinya bisa disalahgunakan untuk penagihan. Beberapa kasus sempat ada yang mengancam akan menggunakan foto-foto fulgar yang ada dalam galeri handphone jika tidak secepatnya melunasi tagihan. Ini jelas amat mengkhawatirkan. 


Tak hanya itu saja, pinjaman online legal juga menyediakan sarana pengaduan dan wajib ditindaklanjuti serta lapor ke OJK dan AFPI. Sementara itu pinjaman ilegal biasanya tidak menanggapi aduan dengan baik. Gampangnya, kalau ada apa-apa kita tidak bisa mendapat pelayanan aduan dengan baik. 


Oleh karena itu, jika memang kepepet banget harus memakai layanan pinjaman online, kita harus pandai-pandai memilah mana layanan pinjaman online yang legal atau ilegal agar data kita semua aman sentosa.

This entry was posted in

27/12/19

Satukan Empat Nilai Kearifan Dalam World of Imagination




Kasih ibu sepanjang masa, begitu ungkapan yang sering kita dengar. Tak ada yang salah dengan ungkapan ini, aku percaya, semua ibu itu secara naluriah akan mencintai semua anaknya, namun tanpa disadari, seiring dengan perkembangan digital saat ini, kasih ibu tersebut seolah mulai tak terlihat. Bukan berarti sekarang banyak ibu yang tidak sayang dengan anaknya, yang kumaksud di sini adalah banyak dari para ibu yang terlalu sibuk menyiapkan kebutuhan untuk anaknya sampai sedikit melupakan esensi dari sentuhan ibu itu sendiri.

Di sini aku sama sekali tidak ingin menghakimi satu sama lain, sekali lagi aku tekankan semua ibu itu pasti mencintai anak-anaknya, baik itu ibu yang full time di rumah, ibu bekerja, maupun ibu yang setengah bekerja setengah di rumah seperti ku ini. Perbedaannya hanya terletak pada banyaknya waktu saat bersama si kecil saja. Sayangnya, harus diakui, minimnya waktu bersama sang buah hati mau tidak mau membuat ikatan atau bonding anak dengan ibu jadi sedikit berkurang, harus ada cara jitu untuk mempertahankannya.

Nah, demi mengingatkan kembali pada para ibu tentang arti dari Sentuhan Ibu, sekaligus mempererat bonding dengan sang buah hati, Nivea pun menghadirkan World of Imagination di area Allianz Ecopark Ancol pada tanggal 21-22 Desember 2019 lalu. World of imagination ini merupakan taman bermain interaktif yang menggabungkan imaginasi dan seni digital menjadi nyata.



Acara yang sengaja dihadirkan untuk memeriahkan hari ibu tersebut dibagi menjadi dua sesi berbeda, pagi dan sore. Setiap sesinya pun masih dibagi-bagi lagi berdasarkan kapasitas dari Allianz Ecopark Ancol tersebut. Sebelum masuk ke area world of imagination, anak-anak akan dibekali sebuah ransel lucu berisi passport yang harus diisi dengan stiker pada setiap wahana.

Area pertama dalam World of imagination ini adalah gerbang imaginasi, para pengunjung diajak untuk sedikit berimajinasi sembari menonton dongeng di sebuah layar besar. Alkisah, pada jaman dulu, ada seorang ibu semesta yang memiliki empat orang anak. Sang ibu pun mengajarkan empat nilai kearifan yang wajib dipegang teguh oleh semua anaknya, yaitu kepercayaan, keberanian, kesederhanaan, dan kepedulian.

Sayangnya, keempat anaknya ini tak mampu memegang nasihat dari ibu semesta tersebut dan terjadilah perpecahan satu sama lain hingga dunia pun ikut terpecah menjadi 4 bagian, dunia air, dunia angin, dunia pasir dan dunia hutan. Nah di sinilah para ibu dan buah hatinya diajak berpetualang menyatukan kembali keempat nilai kearifan yang terpecah itu melalui berbagai rintangan seru.

Dunia Hutan


Karena keterbatasan area, para pengunjung yang masuk ke dunia hutan pun dibagi menjadi beberapa kelompok. Dunia Hutan merupakan area indoor yang disulap menjadi simulasi hutan lengkap dengan seni digital yang super keren. Di dunia hutan, para ibu dan buah hatinya diajak untuk kembali peduli terhadap alam sekitarnya, jika berhasil melalui misi di dunia hutan ini, kita pun akan mendapat stiker kepedulian yang bisa ditempel pada passport.

Dunia Air


Sesuai dengan namanya, di dunia air kita akan diajak berbasah-basah ria bermain air. Tapi tidak perlu khawatir karena sebelum masuk ke area dunia air ini kita akan dibekali dengan sebuah jas hujan. Di sini para ibu dan si kecil akan diajak untuk melawan para bajak laut dengan pistol air, dan jika berhasil menyelesaikan misi ini maka si kecil pun bisa mengoleksi stiker keberanian di passport nya.

Dunia pasir


Di dunia pasir aka nada labirin buatan lengkap dengan para monster yang akan menghalangi petualangan kita. Setelah berhasil melewati labirin tersebut, kitya bisa langsung mencari stiker diantara gundukan pasir yang ada. Di sini kita akan kembali diingatkan tentang arti kesederhanaan.



Dunia angin


Ketika memasuki area dunia angina, para ibu dan si kecil akan dibekali dengan gelang kepercayaan yang harus dijaga sampai akhir area. Ada beberapa rintangan yang harus dilewati secara bersama-sama, dan jika ingin berhasil menyelesaikan misi maka kita harus saling percaya satu sama lain. Di akhir area dunia angin ini, kita akan mendapat stiker kepercayaan yang akan melengkapi keempat stiker dalam passport.



Nah jika berhasil melewati semua misi dan tantangan di keempat dunia tersebut, nantinya para anak akan mendapat medali yang bisa langsung dikalungkan kepada ibu nya sebagai hadiah special di hari ibu. Di akhir acara, aka nada ending dari dongeng dan ucapan terima kasih dari ibu semesta karena kita berhasil menyatukan keempat nilai kearifan yang sempat terpecah belah itu.

Seru ya bermain di world of imagination itu…? Sayangnya event ini hanya berlangsung selama dua hari saja. Hmmm… andai saja event seperti lebih sering diadakan ya… Tapi tenang saja, insya Allah event serupa akan kembali hadir tahun depan kok, jadi yuk kita nantikan, dan jangan sampai terlewat ya…

06/08/19

Mau Liburan Ala Musim Dingin di Akhir Tahun...? ke ICEFEST 2019 aja yuk...


icefest 2019


Riuhnya antusiasme masyarakat jabodetabek untuk merasakan wahana baru bertema dunia es di Bekasi belakangan ini entah mengapa sama sekali tidak membuatku tertarik sedikit pun, padahal dari segi jarak, lokasi ‘dunia es’ tersebut tak begitu jauh dari tempat tinggalku. Di wahana hits itu, Kita hanya akan disuguhkan permainan es di tempat yang tidak begitu besar saja, just it, dan ini sama sekali belum membuatku tertarik.

Perlu kuluruskan, bukannya aku tak tertarik dengan dunia es nya, jelas tak bisa kupungkuri kalau hawa panas kota Bekasi akhirnya membawaku pada rasa penasaran tentang bagaimana asyiknya bermain salju seperti yang ada di wahana itu, namun menurutku tiket masuknya yang ‘lumayan’  agak kurang worth it dengan apa yang didapatkan. Seharusnya dengan biaya segitu kita layak mendapatkan sebuah experience yang berbeda.

Alhamdulillah perburuanku terhadap dunia es yang akan menutupi rasa ketidakpuasanku tersebut akan segera berakhir, karena sebentar lagi akan ada ICEFEST 2019 di Ice BSD, Tanggerang. For your information, ICEFEST 2019 ini merupakan festival keluarga bertema nuansa pedesaan di musim dingin. ICEFEST 2019 ini akan dihelat selama 11 hari bertepatan dengan libur panjang akhir tahun 2019, tepatnya mulai tanggal 19 – 29 Desember 2019.

icefest 2019


Menariknya, meski merupakan sebuah pameran keluarga yang biasanya akan memamerkan barang-barang tertentu, ICEFEST 2019 ini akan jauh berbeda dengan pameran-pameran keluarga yang biasanya kita datangi. Dari segi design interiornya saja sudah membut ICEFEST 2019 ini berbeda, desainnya benar-benar dihias layaknya suasana desa pada musim dingin, termasuk booth-booth peserta pameran pun tak kalah dari sentuhan desain ini. Jadi begitu masuk ke area ICEFEST, kita sudah bisa langsung merasakan suasana pedesaan musim dingin yang dimaksud.

O iya, booth-booth yang mengikuti pameran di ICEFEST 2019 ini merupakan brand-brand ternama yang telah diseleksi terlebih dahulu oleh pihak penyelenggara. Ada beberapa kualifikasi khusus yang ditetapkan oleh penyelenggara ICEFEST terhadap brand yang mengajukan diri di pameran, salah satunya adalah tingkat kepopuerannya di mata masyarakat Indonesia. Saat ini, 600-700 brand ternama seperti Nature Republic, Peripera, The F Thing Mall, dan lain-lain sudah fix menyatakan diri bergabung dengan ICEFEST 2019.  

icefest 2019


Tenang saja, karena sudah melalui seleksi, booth-booth tersebut juga sudah dibagi sesuai porsinya masing-masing, seperti area untuk para ibu, ayah, anak, maupun milenial sudah disediakan. Jadi kita bisa datang bersama keluarga tanpa ada yang merasa terzholimi pastinya. Hehehe…
Tak hanya itu saja, di jam-jam tertentu juga akan ada hujan salju buatan di area snow park. Hujan salju buatan ini jelas membuat nuansa musim salju nya makin terasa. Area ini adalah salah satu area idamanku di ICEFEST 2019 dan membuatku makin tidak sabar untuk segera akhir tahun demi hadir di ICEFEST.

Kerennya lagi, sepanjang 11 hari penyelenggaraan ICEFEST 2019 ini kita pun akan dihibur dengan berbagai macam pertunjukan mulai dari konser dongeng Naura hingga persembahan special dari Trinity Youth Symphony orchestra dan the hops puppet yang akan mengisahkan tentang kisah persahabatan ILO dan AIDEN.

By the way, ILO dan Aiden ini merupakan dua sahabat yang jadi ikon di ICEFEST 2019 ini. ILO adalah seorang monster yang hidup sendirian tanpa orang tua dan teman, sementara Aiden adalah seorang manusia, sahabat ILO. Hadirnya ILO dan Aiden ini diharapkan dapat memberi pelajaran serta makna tentang pentingnya bersyukur karena kita masih dikelilingi oleh mereka yang mencintai kita apa adanya.

icefest 2019


Daaannn… kerennya semua keseruan ini bisa kita dapatkan hanya dengan membeli paspor (tiket) masuk sebesar Rp 50.000,- saja. Berbeda jauh dengan harga wahana dunia es yang aku bahas tadi bukan…?! Sayangnya kita masih harus bersabar menunggu pihak penyelenggara mulai membuka penjualan tiketnya nih, oleh karena itu siapkan aja dulu semuanya, termasuk uang dan kesehatan, agar pada saat ICEFEST 2019 dibuka kita bisa sama-sama seseruan bareng di sana. Sampai jumpa di ICEFEST 2019 ya teman…


30/01/19

Cerita dari sang saksi bisu di Jakarta Humanity Festival 2019



Selalu saja ada cerita dari barang-barang yang tertinggal di lokasi bencana. Cerita tentang dahsyatnya kedatangan bencana yang mungkin saja tidak sempat diungkapkan oleh sang pemiliknya. Memang benar, benda tertinggal itu tidak bisa secara langsung menceritakan kejadian yang menimpanya, tapi sebagai makhluk yang dikaruniai daya pikir, seharusnya bukan hal yang sulit untuk kita menangkap cerita tersebut.

Jika sudah ‘mendengar’ cerita dari sang saksi bisu itu, selanjutnya pilihan jelas ada ditangan kita sendiri, apakah mau membangkitkan sisi humanitas yang kita miliki, atau mau bersikap acuh tak acuh seolah tidak terjadi apa-apa. Rasanya pilihan kedua ini sedikit mustahil diambil oleh manusia yang secara alami memang diberkahi perasaan dan naluri saling menyayangi satu sama lain, kalaupun ada ya mungkin saja informasi soal ini memang belum sampai padanya.

Yup seperti kita ketahui bersama, zamrud khatulistiwa yang saat ini kita tinggali merupakan surga dunia yang berada persis di daerah ring of fire (cincin api). Di satu sisi kita harus banyak bersyukur karena posisi Indonesia yang berada di garis khatulistiwa membuat negara ini begitu nyaman untuk ditinggali sampai-sampai mendapat julukan sebagai ‘surga dunia’ namun disisi lain, karena berada dalam rangkaian ring of fire atau cincin api dunia kita pun akan selalu ‘berkejaran’ dengan yang namanya bencana alam.



Sayangnya seringkali kita seolah terlena dengan kata ‘surga’ nya saja, masyarakat Indonesia termasuk aku sendiri kurang paham seluk beluk yang berkaitan dengan si bencana alam tersebut, jadi kita kurang memiliki persiapan untuk ‘menyambut’ sang bencana yang bisa saja sewaktu-waktu datang itu.

Oleh karena itu, untuk membangkitkan sisi humanitas serta kesadaran tanggap bencana yang semestinya kita miliki, Dompet Dhuafa sebagai lembaga nirlaba milik masyarakat yang bergerak dibidang kemanusiaan pun mengadakan sebuah event bertajuk Jakarta Humanity Festival 2019. Jakarta Humanity Festival ini sendiri merupakan gerakan semangat untuk menyadarkan masyarakat akan pentingnya merespon isu kemanusiaan di lingkungan sekitar yang terjadi akhir-akhir ini dengan kebaikan.

Aku jelas tidak mau ketinggalan dalam keseruan Jakarta Humanity Festival yang secara khusus dikemas dengan pendekatan pada generasi milenial itu. Lokasi acara yang cukup jauh dari tempat tinggal pun sama sekali tak menyurutkan langkahku. Dalam bayanganku, karena ditujukan untuk generasi milenial, pasti acaranya akan seru banget, dan memang bayanganku tersebut benar-benar terbukti.

barang-barang yang tertinggal di lokasi bencana


Hal pertama yang menarik perhatianku saat memasuki area Jakarta Humanity Festival 2019 adalah area pameran foto hasil jepretan para fotografer Dompet Dhuafa saat melakukan aksi tanggap darurat di wilayah bencana. Tak perlu suara untuk dapat memahami cerita dari setiap foto yang dipamerkan. Cerita-cerita tentang kedahsyatan bencana alam yang terjadi itu hadir begitu saja dalam benakku saat melihat jejeran foto-foto tersebut.

Tak hanya foto saja yang dapat bercerita, tapi juga beberapa benda-benda sang saksi bisu yang sengaja ‘dipinjam’ sebentar oleh tim Dompet Dhuafa untuk mempermudah para generasi milenial ‘mendengar’ cerita dari lokasi bencana alam. Mustahil rasanya untuk tidak tersentuh bila melihat semua ini.

‘Kira-kira apa yang bisa kita lakukan setelah menyaksikan semua ini’, agaknya pemikiran inilah yang singgah di benak para pengunjung, termasuk aku dan para teman blogger lain. Seolah paham dengan apa yang ada dibenak para pengunjung, panitia pun telah menyiapkan beberapa workshop serta talkshow yang bisa langsung diterapkan sebagai langkah awal untuk membangkitkan sisi humanitas kita. Salah satunya melalui workshop pengolahan limbah sampah oleh kak ratry.



Meski bertajuk ‘pengolahan limbah sampah’ tapi ternyata workshop yang disajikan ini tuh jauh dari kata ‘kotor’ yang biasanya amat dekat dengan sampah. Kak ratry mengajak kami, para peserta workshop untuk berpikir simpel saja dan memulai langkah dari hal yang juga simpel. Seperti memanfaatkan kembali gelas-gelas kopi bekas misalnya.

Yup, cup kopi yang biasanya kita buang itu pun ternyata bisa dimanfaatkan kembali sebagai barang fungsional yang cantik. Kak ratry mengajak para peserta workshop ber-doodle ria di gelas kopi yang telah ia bagikan. “bebas aja, terserah mau gambar apa”, begitu katanya. Selanjutnya dapat ditebak, para peserta pun larut dalam doodlenya masing-masing.



Satu hal yang aku tangkap dari workshop kak ratry ini adalah kita tak harus melakukan sesuatu hal yang besar untuk membuat sebuah perubahan besar, mulai saja dari yang terkecil. Yaahhh... meski kita tinggal di wilayah Ring of Fire dan senantiasa ‘berkejaran’ dengan bencana, tapi jangan lantas membuat kita berpasrah diri, lakukan perubahan mulai dari diri sendiri saja.

28/11/18

Bangkitkan kembali Lagu Anak Indonesia lewat Lomba Suara Anak 2018



Entah disengaja atau tidak, rasanya zaman ini seperti mengikuti generasiku, tepatnya generasi era 90an. Aku katakan demikian karena jika dilihat dari segi manapun dunia seolah mengalami penyelarasan kondisi pada generasiku ini. Contohnya saja dibidang musik Indonesia, saat aku masih berusia anak-anak, lagu yang sedang menjadi tren saat itu pun adalah lagu anak. Begitu juga saat aku menginjak remaja hingga dewasa, lagu yang populer merupakan lagu yang sesuai dengan usia remaja.

Kondisi ini jelas menguntungkan generasiku (generasi era 90an), namun tidak bagi mereka yang saat ini, masih berusia anak-anak. Mau tidak mau anak-anak di jaman ini, jaman setelah aku sudah dewasa, terpaksa mengkonsumsi lagu-lagu yang tidak sesuai dengan rentang usianya. Miris sekali bukan...?! tapi inilah yang sedang terjadi saat ini.

Lomba Suara Anak Indonesia 2018


Mengkonsumsi lagu yang tidak sesuai dengan usia anak jelas akan mempengaruhi kondisi mental anak-anak tersebut di kemudian hari dan dampak terbesarnya adalah rusaknya generasi masa depan Indonesia. Hal inilah yang melatar belakangi Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan anak Republik Indonesia bekerja sama dengan Musik Hana Midori dalam menyelenggarakan Lomba Suara Anak Indonesia 2018.

Lomba Suara Anak 2018 ini memang bertujuan untuk membangkitkan kembali animo masyarakat terhadap lagu-lagu anak Indonesia, karena mereka pun juga butuh penyerasan kondisi seperti yang telah kita lalui bersama. Simpelnya adalah mereka pun butuh kenal dengan lagu-lagu yang sesuai usianya, sama seperti generasi ku yang amat terlena dengan zaman yang seolah mengikutiku tadi.



Lomba bertema “Anak Indonesia Bernyanyi” ini dibagi menjadi dua kategori, diantaranya adalah Lomba Penyanyi Anak dan Lomba Pencipta Lagu Anak. Kedua kategori ini diakui memegang peranan penting dalam perkembangan keberadaan lagu anak di Indonesia.

Lomba Suara Anak Indonesia 2018 atau yang biasa disingkat menjadi LSAI 2018 ini sudah dimulai sejak bulan Agustus 2018 hingga Oktober 2018 lalu. Tak kurang dari 203 penyanyi anak dan 187 pencipta lagu anak terjaring dalam kompetisi ini. Peserta-peserta ini pun kemudian kembali disaring hingga menjadi 30 besar untuk masing-masing kategori.

Nah mereka yang masuk 30 besar ini wajib mengikuti masa karantina selama seminggu dan berkesempatan meraih hadiah total Rp 200.000.000,- . Tak hanya itu saja, para peserta ini pun nantinya akan diberi kesempatan untuk ‘masuk dapur rekaman’, hadiah yang paling diimpi-impikan oleh semua penyanyi pastinya.



Dari 30 besar itu, penyaringan pun kembali dilakukan oleh tim juri semi final yang terdiri dari Roedyanto Wasito, Arrysyaff, Uchie Nurul, Lenny N Rosalin, dan Ava Victoria, hingga mendapat 17 penyanyi anak dan 17 pencipta lagu anak yang bisa masuk ke babak grand final di Theater Garuda TMII pada 25 November 2018 lalu.  

Penilaian selanjutnya dilakukan oleh tim juri grand final yang terdiri dari Bens Leo, Lenny N Rosalin, Dian HP, Uchi Nurul, dan purwacaraka untuk memilih 3 juara dan 3 juara harapan di setiap kategori lomba.

Acara grand final Lomba Suara Anak 2018 ini berlangsung cukup meriah dan dihadiri angsung oleh mama Yo, panggilan akrab untuk Yohana Susana Yembisse, selaku Menteri pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia. Dalam kesempatan itu, Mama Yo juga mengungkapkan harapannya terhadap perkembangan lagu anak di Indonesia, “ semoga bisa lahir banyak lagu yang sesuai dengan perkembangan anak dan para peserta penyanyi harus bisa tampil secara natural sesuai usia anak” begitu ungkapnya.

Mama Yo saat memberi sambutan


Tak hanya Mama Yo, acara grand final Lomba Suara Anak 2018 pun dimeriahkan oleh beberapa pengisi acara, diantaranya adalah Abirama, seorang penyanyi muda berbakat dengan aliran musik jazz, reggae, dan pop, Rani Haryantiningrum, seorang model yang berperan sebagai permaisuri dalam operet cilik Midori, Bo3, serta Harmoni8 yang menggemparkan theater garuda TMII lewat suara-suaranya yang apik saat bernyanyi.

Satu hal yang membuat para undangan tidak merasa bosan adalah kompetisi grand final ini dikemas dalam satu Operet Cilik Midori. Jadi, tidak seperti lomba menyanyi pada umumnya, para finalis diajak menyajikan penampilan terbaiknya saat bernyanyi di sela adegan operet cilik tersebut.

Pemenang Lomba Suara Anak 2018


Dan akhirnya setelah melalui penilaian yang cukup alot karena semua peserta memang memiliki kualitas yang bagus, para juri pun memutuskan siapa yang berhak menjadi juara dalam Lomba Suara Anak 2018 ini, berikut diantaranya,

Lomba Penyanyi Anak 2018,


Juara 1 : Sherina Thu Tiwanie
Juara 2 : Laurence
Juara 3 : Aisha Dama C
Harapan 1 : Erditya Putra Permana
Harapan 2 : Fladira
Harapan 3 : Adzra Zulfa Rabbani

Lomba Pencipta Lagu Anak 2018


Juara 1 : Stephen Irianti Wally (Rei), dengan judul lagu Aku Suka Bernyanyi
Juara 2 : Mayashanty Reynildha dengan judul lagu Tetap Satu
Juara 3 : Bradder Sams dengan judul Ku foto, Klik!
Harapan 1 : Panji Nurseto dengan judul lagu Liburan
Harapan 2 : Jefri Antonius Situmeang dengan judul lagu Gak Boleh Nakal
Harapan 3 : Agustinus Kusni Hartono dengan judul lagu Hari Baru 



Aku pribadi salut dengan usaha KPPAI dan Musik Hana Midori dalam mengenalkan kembali lagu-lagu anak sesuai dengan usianya lewat Lomba Suara Anak Indonesia 2018 ini. Semoga lagu anak Indonesia bisa terus dan terus berkembang lagi. O iya semua finalis ini kan nantinya akan membuat sebuah album kompilasi, jadi yuk mari kita nantikan album lagu anak nya dan jangan lupa ajak anak untuk mendengarkannya ya...



07/11/18

Coco Festival Indonesia 2018, tantangan dari BUMN untuk Generasi milenial



Tiap kali memasuki bulan Oktober,aku selalu diingatkan pada semangat dari para pemuda Indonesia yang begitu gigih memperjuangkan kemerdekaan kita kala itu. Yup, dibulan ini, tepatnya pada tanggal 28 Oktober kita memang memperingati hari sumpah pemuda sebagai bentuk apresiasi terhadap semangat dari para pemuda di masa tersebut. Agak terkesan klise, namun itulah yang aku rasakan.

Semangat mereka seolah menginspirasi untuk terus menjaga negara ini dengan caraku sendiri. Sesuai dengan profesiku sebagai blogger, biasanya aku menyalurkan semangat ini lewat seruan-seruan yang sengaja ditujukan sebagai lecutan bagi para pembaca blogku ini. Aku selalu berharap, semoga semangat pemuda seperti ini juga selalu kalian kembangkan dengan cara yang sesuai profesi masing-masing ya...



O iya bicara soal semangat pemuda Indonesia, bertepatan dengan peringatan sumpah pemuda pada 28 Oktober 2018 lalu, kementrian BUMN tuh meluncurkan program bertajuk BUMN Milenial yang diperuntukan bagi para milenials yang bekerja di perusahaan BUMN agar bisa lebih kreatif, dinamis dan tetap memiliki semangat muda.

Nah salah satu bagian dari program BUMN Milenials ini adalah Coco Festival Indonesia yang merupakan ajang festival kreatif binaan BUMN dalam rangka menghubungkan dan menginspirasi anak muda Indonesia untuk lebih kreatif dalam berkreasi membuat konten-konten berkualitas.

Dalah hal ini BUMN seolah sadar betul akan pesatnya informasi yang tersebar lewat sosial media sehingga mengajak serta para generasi milenial untuk ikut andil dalam menciptakan dunia maya yang kondusif dengan konten-kontennya.



Ada beragam rangkaian acara dalam Coco Festival Indonesia 2018 ini, dimulai dari aktivitas digital dengan puncak acara pada 10 November 2018 yang terdiri dari showcase dan workshop, keynote speech & idea talks, dan meet n greet dengan beberapa content creator terkemuka.

Aktivitas digitalnya ini sendiri tuh berupa online competition dengan challenge membuat konten kreatif, seperti foto, video, animasi atau gambar untuk kemudian diupload pada platform instagram dengan hastag #BUMNNyataBuatKita dan #BUMNHadirUntukKita. O iya jangan lupa juga untuk membuat caption semenarik mungkin dan men-tag 3 akun instagram BUMN yang pastinya masih terkait dengan kategori karya kita serta akun instagram @cocofestindonesia plus tiga orang teman juga.




Meski terdengar agak ‘berat’ kenyataannya membuat konten dengan tema BUMN tuh tidak sesulit yang ada dipikiran kita kok, ada begitu banyak aset BUMN yang ada di sekeliling kita yang bisa dimanfaatkan sebagai bahan konten, Seperti SPBU, ATM Bank Mandiri, atau Commuter Line misalnya.

Tak tanggung-tanggung, hadiah yang diperebutkan dalam online competition ini mencapai puluhan juta. Angka yang fantastis banget pastinya. Nantinya para pemenang dari online competition ini akan diundang juga pada malam puncak Coco Festival 2018 nanti sebagai awarding night-nya.

Jadi yuk siapkan kreativitas kalian sebaik mungkin untuk ikut berpartisipasi dalam Coco Festival 2018 ini dan tunjukan semangat pemuda kalian dalam menjaga aset BUMN disekitarmu teman...
This entry was posted in