Tampilkan postingan dengan label Reportase. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Reportase. Tampilkan semua postingan

02/04/20

Alhamdullillah, Donasi APD untuk Tenaga Medis di Jakarta Selatan,




Melihat perkembangan pandemic covid-19 yang sekarang sedang kita alami bersama ini, mau tidak mau kekhawatiran akan banyak hal pun ikut menghampiriku. Perasaan menyesal karena sudah terlalu banyak mengeluh di masa-masa normal lalu, serta rasa takut yang teramat sangat dalam menjaga kesehatan keluarga terdekat ini cukup membuatku sedikit stress menjalani hari demi hari belakangan ini.  

Bagaimana tidak…? Tepat satu bulan sejak adanya konfirmasi kasus positif covid-19 pertama di Indonesia saja sudah ada 1790 kasus terkonfirmasi yang diumumkan oleh juru bicara gugus tugas percepatan penanganan covid-19. Jelas bukan angka yang bisa kita sepelekan begitu saja, dalam waktu satu bulan, angkanya bisa melonjak begitu drastis. Tak hanya itu saja, selain terancam dari sisi kesehatan, ada berbagai dampak lain yang ditimbulkan oleh covid-19 ini, seperti dari segi perekonomian misalnya.

Harus diakui, kita sedikit kalah cepat dengan penyebaran virus tersebut, tapi bukan orang Indonesia namanya kalau belum apa-apa sudah menyerah begitu saja. Meski negara-negara yang lebih maju dari Indonesia sudah mengaku kewalahan bahkan ada yang sampai angkat tangan menangani pandemic ini, Alhamdulillah masyarakat Indonesia justru terus semangat menghadapi ‘perang melawan virus’ ini bersama-sama.



Berbagai kalangan saling bahu-membahu untuk menghadapi pandemic ini, mulai dari kalangan elite politik hingga kaum milenial yang sering dicap sebagai generasi rebahan pun ikut andil dalam pencegahan penyebaran sang virus. Semua mengambil perannya masing-masing, elite politik membuat undang-undang terkait penanganannya, dan generasi rebahan pun ikut berperan dengan tetap #dirumahaja.   

Tak mau ketinggalan, Saint – Gobain berkomitmen untuk memberikan layanan terbaik dengan ikut berpartisipasi dalam penanganan Covid-19. For your information, Saint – Gobain Group ini adalah koorporasi yang bergerak di bidang mendesain, memproduksi dan mendistribusikan bahan dasar yang merupakan kebutuhan primer manusia. Saint  - Gobain Group ini dapat ditemukan di mana saja dalam kehidupan sehari-hari seperti di gedung, transportasi, infrastruktur dan banyak di aplikasi industry lainnya.

Ada beberapa kebijakan penting yang diambil oleh Saint – Gobain sebagai upaya menekan penyebaran Covid-19 sesuai himbauan pemerintah, salah satunya dengan memberlakukan Work Form Home bagi pegawai non plant. Sementara untuk pegawai pabrik diberlakukan mekanisme kerja shift, tentunya dengan dilengkapi protokol kesehatan dan keselamatan kerja khusus agar seluruh karyawannya bisa terhindar dari paparan Covid – 19.



Protokol kesehatan dan keselamatan kerja khusus yang dimaksud seperti penyemprotan desinfektan secara rutin di seluruh area pabrik, melakukan pengecekan suhu tubuh dan observasi kesehatan rutin, penyediaan hand sanitizer di setiap sudut kantor, sosialisasi pemahaman Covid – 19 di papan informasi kantor, dan secara disiplin menjalankan himbauan  physical distancing untuk karyawan di lokasi pabrik.

Tak sampai di situ saja, selain segala usaha internal upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19, Saint – Gobain juga ikut memberikan bantuan APD berupa 950 buah surgical gloves, 300 buah hooded coverall kepada tenaga medis di 8 Rumah sakit umum daerah di Jakarta Selatan yang diwakili oleh Suku Dinas Kesehatan Administrasi Jakarta Selatan.

Sebagai bentuk solidaritas, pegawai Saint – Gobain juga berdonasi secara sukarela untuk memenuhi kebutuhan masker yang saat ini semakin langka di pasaran, khususnya untuk tenaga medis yang bertugas di garda depan perang melawan Covid -19 ini. Tak tanggung-tanggung, target yang mereka harapkan mencapai angka 500.000 masker.

Senang rasanya mendengar ada pihak-pihak yang ikut membantu penanganan pandemic Covid-19 ini, karena sejatinya masalah ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah saja, tapi semua kalangan masyarakat. Insya Allah kalau kita kompak menghadapinya, pandemic ini akan cepat berakhir dan semua bisa kembali normal seperti biasa. Aamiin… Aamiin… Aamiin…  

01/08/19

Festival Literasi Sekolah 2019, bikin semangat literasi makin menggebu




Entah mengapa ingatanku belakangan ini seolah dibawa kembali ke masa-masa dimana aku masih giat memperjuangkan semangat literasi di lingkungan rumahku bersama beberapa orang teman. Kala itu, aku sampai membuat sebuah taman bacaan gratis yang bisa diakses oleh siapapun yang ingin membaca. Taman bacaan bernama Taman Jelajah Dunia itu sengaja kami hadirkan demi meningkatkan kembali minat baca masyarakat sekitar yang mulai memudar karena kehadiran beberapa mall sekaligus pada masa itu.

Taman Jelajah Dunia memang hanya seluas garasi saja, tapi cukup untuk membuatku malu saat menemukan diriku yang sekarang ini termasuk dalam golongan yang memiliki minat terhadap literasi yang amat rendah. Saking rendahnya, bahkan aku sampai bisa salah membaca brief tulisan karena malas membacanya secara detail. Alhamdulillah aku cepat menyadari hal ini, dalam hati aku berjanji harus kembali seperti dulu menjadi seorang dengan semangat literasi tinggi hingga ingin menularkannya pada semua. Bismillah insya Allah bisa…

Bak gayung bersambut, semangatku yang kembali menggebu-gebu ini seolah mendapat sambutan hangat dari pemerintah ketika aku berkesempatan untuk ikut hadir dalam acara bertajuk Festival Literasi Sekolah 2019. Festival Literasi Sekolah ini merupakan ‘gerakan lanjutan’ dari Gerakan Literasi Sekolah yang sejak akhir 2015 telah digagas oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah (Ditjen Dikdasmen).



Kalau di Gerakan Literasi Sekolah para siswa hanya diwajibkan untuk membaca buku non pelajaran selama 15 menit setiap harinya, di Festival Literasi Sekolah 2019 ini ada banyak agenda kegiatan terkait dunia literasi yang lebih luas dari sekedar kegiatan membaca saja. Meski festival ini ditujukan untuk para pelajar, namun tidak menutup kemungkinan bagi mereka yang berada di luar lingkungan tersebut, sepertiku ini, untuk ikut hadir dalam semua keseruannya.

Bisa dikatakan Festival Literasi Sekolah ini merupakan perayaan literasi yang mewadahi warga sekolah, mulai dari siswa, guru, dan kepala sekolah serta para penggiat literasi dari berbagai profesi, pengelola taman bacaan masyarakat, Lembaga swadaya masyarakat, akademisi, dan orang tua dalam sebuah forum bersama.  



Festival Literasi Sekolah 2019 ini berlnagsung mulai tanggal 25-29 Juli 2019 lalu, dan kebetulan aku pun hadir di sana pada hari minggu, 28 Juli 2019.  Sesuai dengan sasaran yang ditujunya, festival ini memang diramaikan oleh para dedek dedek emesh yang masih duduk di bangku sekolah. Melihat antusiasme mereka saat hadir di festival ini membuatku sedikit bangga, karena paling tidak masih banyak kok generasi muda yang ingin terus memupuk semangat literasinya.

Seperti yang sudah aku jabarkan, hampir semua kegiatan di Festival Literasi Sekolah 2019 ini memang berkaitan dengan dunia literasi. Ada 4 kegiatan utama yang dilakukan di Festival Literasi Sekolah, diantaranya ada Pembukaan FLS, Pameran Literasi, Festival Literasi, dan Lomba Literasi.

Pembukaan Festival Literasi Sekolah


Aku sendiri tidak sempat hadir dalam acara pembukaan Festival Literasi Sekolah yang dipusatkan di panggung utama pada 26 Juli 2019 lalu. Namun menurut temanku yang hadir pada saat itu, pembukaan tersebut berlangsung cukup meriah dengan dihadiri oleh para undangan, peserta dan official lomba literasi, penulis serta para pejabat kemendikbud seperti Ditjen Dikdasmen, Ditjen GTK, Sekretariat Jenderal, Itjen, Badan Bahasa, LPMP, Staf ahli Mendikbud bidang karater, Staf Ahli Mendikbud bidang inovasi dan daya saing, Kepala PASKA, dan Kepala BKLM.



Pameran Literasi


Jujur, pameran literasi ini menjai satu hal yang paling menarik perhatianku saat dating ke Festival Literasi Sekolah 2019 ini. Alasannya tak lain adalah karena di pameran literasi ini aku bisa menemukan semua hal tentang program, kegiatan dan atau praktik baik dari literasi lembaga, komunitas dan satuan pendidikan yang dipamerkan melalui berbagai stand-stand keren.

Stand-stand tersebut dibagi menjadi beberapa kelompok cluster seperti SD, SMP, SMA, SMK, PK, Unit Utama Kemendikbud, Komunitas Literasi, Lembaga pemerintah, Mitra Pemerintah, Penerbit dan Aplikasi. Masing-masing stand tersebut saling berlomba-lomba menarik perhatian pengunjung dengan berbagai hal unik.



Menariknya di stand penerbit, kita juga bisa langsung membeli buku-buku keren dengan harga yang sangat terjangkau dibawah harga pasar. Sayangnya, di stand ini hanya menerima pembayaran secara cash dan karena saat ke sana aku tidak membawa uang cash, aku pun terpaksa hanya bisa gigit jari memandangi kerumunan para pemburu buku murah di sana.

Festival Literasi


Festival literasi ini dilakukan di empat lokasi yang berada di sekitaran gedung Ki Hajar Dewantara Kemendikbud, yaitu di Panggung utama, Pojok Literasi, Ruang serbaguna perpustakaan, dan ruang teater perpustakaan Kemendikbud. Nah bisa dibilang inilah inti dari Festival Literasi Sekolah, di festival literasi ini kita bisa mendapatkan berbagai macam pengetahuan melalui peluncuran buku, diskusi, serta talkshow terkait dunia literasi.



Lomba literasi


Ada berbagai lomba terkait literasi yang dihadirkan oleh Kementrian pendidikan dan kebudayaan di festival literasi sekolah 2019 kali ini. Lombanya pun dibagi sesuai jenjang pendidikan masing-masing dan diikuti oleh para peserta terpilih dari berbagai daerah di Indonesia. Sayangnya, aku tidak sampai melihat lomba-lomba ini karena harus segera pulang saat itu.

O iya ada satu spot yang cukup menarik perhatianku saat memasuki area Festival Literasi Sekolah 2019 ini, yaitu pohon impian. Terharu rasanya membaca satu per satu harapan serta impian para pelajar yang dituliskan di gantungan kertas pada pohon tersebut. Aku pun jelas tak mau ketinggalan menggantungkan impianku di sana.



Jujur, satu hal yang amat aku sayangkan dari Festival Literasi Sekolah ini adalah karena waktu berlangsungnya yang teramat singkat. Semoga kedepannya pemerintah akan lebih sering lagi mengadakan acara serupa supaya aku bisa hadir terus… hehehe…


26/03/19

Rumus Sukses Ala Kak Bambang Pamungkas...? Ini dia jawabannya...



Kurang lebih sama seperti pepatah yang mengatakan 'banyak jalan menuju roma', sebenarnya jalan menuju sukses pun tak kalah banyak, salah satunya adalah rumus sukses yang selalu dipegang oleh Kak Bambang Pamungkas, sang legenda sepak bola Indonesia itu. Kesuksesan yang saat ini telah ia raih tersebut ternyata tidak serta merta begitu saja didapatkan, ada begitu banyak masa dan kendala yang harus ia lewati demi mencapai puncak kesuksesan itu.  

K-P+R = Sukses, begitu rumus sukses yang ia share saat sesi kelas motivasi di Nivea Men Football Festival beberapa waktu yang lalu. "K" yang dimaksud adalah 'kita', P itu berarti permasalahan, serta R adalah reaksi atau respon kita terhadap masalah tadi. Jadi rumus sukses dari Kak Bepe tersebut tak lain adalah jika kita berhasil meminimalisir permasalahan yang ada serta menambahkan respon atau reaksi positif terhadap masalah tadi maka gerbang kesuksesan akan terasa lebih dekat, itulah yang selalu ia pegang teguh hingga sekarang.



Sebagai contoh nyata, kak Bepe pun sempat bercerita soal bagaimana reaksi positif yang ia lakukan saat harus terkendala dengan kesulitannya bermain sepakbola dengan menggunakan sepatu atau alas kaki. Alih-alih berhenti bermain bola, ia pun memikirkan cara lain agar tetap dapat menjadi pemain sepakbola profesional tanpa harus terkendala dengan masalah seputar alas kaki tersebut. Akhirnya, ia pun memutuskan untuk bermain bola dengan menggunakan sepatu khusus tanpa alas kaki hingga sekarang.

Aneh kah...? Sama sekali tidak. Menurutku caranya menyelesaikan masalah yang ada itu justru terbilang cerdas. Kesulitannya dalam bermain sepakbola dengan menggunakan alas kaki tersebut sama sekali tidak menyurutkan langkahnya dalam meraih prestasi di dunia persepakbolaan Indonesia. Maka tak heran saat ini orang pun mengenal sosoknya sebagai legenda persepakbolaan Indonesia.



Semangat menuju sukses ala Kak Bepe ini pun juga ditunjukan oleh NIVEA MEN, selaku produk perawatan kulit pria terkemuka di dunia yang sekaligus menjadi sponsor utama perhelatan Liga  NIVEA MEN Topskor U-17 dan Cup 2018/2019. NIVEA MEN seolah ingin mempertegas posisinya sebagai satu-satunya produk perawatan kulit pria di Indonesia yang berkomitmen untuk mempersiapkan calon-calon bintang Sepakbola Indonesia.

Alasannya simpel,karena Sepakbola adalah olahraga yang paling diminati oleh para pria, baik itu di Indonesia maupun di Dunia, namun calon-calon bintang sepakbola itu masih sering terpenjara dalam stigma yang mengidentikkan Sepakbola dengan masalah kulit pada pria. Yup, bermain sepakbola yang notabene full berada di luar ruangan itu memang sering menimbulkan masalah kulit, seperti bau badan, jerawat dan lain sebagainya. Nah untuk menjawab semua permasalahan tersebut, NIVEA MEN pun dengan semangat menyelenggarakan Liga NIVEA MEN Topskor U-17 dan Cup 2018/2019 ini.



Liga NIVEA MEN Topskor U-17 dan Cup 2018/2019 ini bisa dikatakan sebagai paket lengkap, karena selain dapat meminimalisir permasalahan kulit pria tadi serta meningkatkan semangat berkompetisi satu sama lain, sebagai sponsor resmi Real Marid, NIVEA MEN pun bisa sedikit bernegosiasi dengan klub sepakbola tersebut untuk berbagi modul pelatihan kelas dunia mereka. Dengan begitu diharapkan kemampuan para pesepakbola indonesia dapat meningkat drastis.

Tak tanggung-tanggung, Liga NIVEA MEN Topskor U-17 dan Cup 2018/2019 ini telah memberi kesempatan bertanding pada lebih dari 50 Sekolah Sepakbola (SSB) serta Sekolah Menengah Atas, dengan hampir 1500 pemain sepakbola muda dan 500 officials dari Jabodetabek dan Jawa  Barat. Kurang lebih ada 200 pertandingan, selama hampir 50 hari pertandingan dalam kurun waktu 6 bulan.



Setelah melalui serangkaian kompetisi itu, akhirnya gelar juara pun diraih oleh SMA Cibinong yang berhasil mengalahkan SMA 116 Ragunan dalam adu penalti di babak final NIVEA MEN Topskor School Cup 2018/2019, serta SSB Chandrabhaga yang juga berhasil mengalahkan SSB ASAD 313 Purwkarta 116 dalam babak final NIVEA MEN Topskor U-17. 

Tak sampai disitu saja, NIVEA MEN pun telah menyeleksi 30 pemain terbaik Liga U-17 dan Cup itu untuk digembleng lebih keras lagi lewat pelatihan bertaraf internasional, NIVEA MEN Real Madrid Foundation Professional Football Camp yang akan diselenggarakan di Jakarta pada akhir april nanti.



Pastinya football camp tersebut akan menjadi pengalaman paling berkesan bagi ke tiga puluh peserta camp itu. Insya Allah mereka semua akan semakin mudah meminimalisir semua masalah yang menghalangi prestasi mereka di dunia persepak bolaan, dunia yang mereka cintai itu. Semoga kelak gerbang sukses pun akan semakin dekat, seperti kak Bepe tadi. 



30/01/19

Cerita dari sang saksi bisu di Jakarta Humanity Festival 2019



Selalu saja ada cerita dari barang-barang yang tertinggal di lokasi bencana. Cerita tentang dahsyatnya kedatangan bencana yang mungkin saja tidak sempat diungkapkan oleh sang pemiliknya. Memang benar, benda tertinggal itu tidak bisa secara langsung menceritakan kejadian yang menimpanya, tapi sebagai makhluk yang dikaruniai daya pikir, seharusnya bukan hal yang sulit untuk kita menangkap cerita tersebut.

Jika sudah ‘mendengar’ cerita dari sang saksi bisu itu, selanjutnya pilihan jelas ada ditangan kita sendiri, apakah mau membangkitkan sisi humanitas yang kita miliki, atau mau bersikap acuh tak acuh seolah tidak terjadi apa-apa. Rasanya pilihan kedua ini sedikit mustahil diambil oleh manusia yang secara alami memang diberkahi perasaan dan naluri saling menyayangi satu sama lain, kalaupun ada ya mungkin saja informasi soal ini memang belum sampai padanya.

Yup seperti kita ketahui bersama, zamrud khatulistiwa yang saat ini kita tinggali merupakan surga dunia yang berada persis di daerah ring of fire (cincin api). Di satu sisi kita harus banyak bersyukur karena posisi Indonesia yang berada di garis khatulistiwa membuat negara ini begitu nyaman untuk ditinggali sampai-sampai mendapat julukan sebagai ‘surga dunia’ namun disisi lain, karena berada dalam rangkaian ring of fire atau cincin api dunia kita pun akan selalu ‘berkejaran’ dengan yang namanya bencana alam.



Sayangnya seringkali kita seolah terlena dengan kata ‘surga’ nya saja, masyarakat Indonesia termasuk aku sendiri kurang paham seluk beluk yang berkaitan dengan si bencana alam tersebut, jadi kita kurang memiliki persiapan untuk ‘menyambut’ sang bencana yang bisa saja sewaktu-waktu datang itu.

Oleh karena itu, untuk membangkitkan sisi humanitas serta kesadaran tanggap bencana yang semestinya kita miliki, Dompet Dhuafa sebagai lembaga nirlaba milik masyarakat yang bergerak dibidang kemanusiaan pun mengadakan sebuah event bertajuk Jakarta Humanity Festival 2019. Jakarta Humanity Festival ini sendiri merupakan gerakan semangat untuk menyadarkan masyarakat akan pentingnya merespon isu kemanusiaan di lingkungan sekitar yang terjadi akhir-akhir ini dengan kebaikan.

Aku jelas tidak mau ketinggalan dalam keseruan Jakarta Humanity Festival yang secara khusus dikemas dengan pendekatan pada generasi milenial itu. Lokasi acara yang cukup jauh dari tempat tinggal pun sama sekali tak menyurutkan langkahku. Dalam bayanganku, karena ditujukan untuk generasi milenial, pasti acaranya akan seru banget, dan memang bayanganku tersebut benar-benar terbukti.

barang-barang yang tertinggal di lokasi bencana


Hal pertama yang menarik perhatianku saat memasuki area Jakarta Humanity Festival 2019 adalah area pameran foto hasil jepretan para fotografer Dompet Dhuafa saat melakukan aksi tanggap darurat di wilayah bencana. Tak perlu suara untuk dapat memahami cerita dari setiap foto yang dipamerkan. Cerita-cerita tentang kedahsyatan bencana alam yang terjadi itu hadir begitu saja dalam benakku saat melihat jejeran foto-foto tersebut.

Tak hanya foto saja yang dapat bercerita, tapi juga beberapa benda-benda sang saksi bisu yang sengaja ‘dipinjam’ sebentar oleh tim Dompet Dhuafa untuk mempermudah para generasi milenial ‘mendengar’ cerita dari lokasi bencana alam. Mustahil rasanya untuk tidak tersentuh bila melihat semua ini.

‘Kira-kira apa yang bisa kita lakukan setelah menyaksikan semua ini’, agaknya pemikiran inilah yang singgah di benak para pengunjung, termasuk aku dan para teman blogger lain. Seolah paham dengan apa yang ada dibenak para pengunjung, panitia pun telah menyiapkan beberapa workshop serta talkshow yang bisa langsung diterapkan sebagai langkah awal untuk membangkitkan sisi humanitas kita. Salah satunya melalui workshop pengolahan limbah sampah oleh kak ratry.



Meski bertajuk ‘pengolahan limbah sampah’ tapi ternyata workshop yang disajikan ini tuh jauh dari kata ‘kotor’ yang biasanya amat dekat dengan sampah. Kak ratry mengajak kami, para peserta workshop untuk berpikir simpel saja dan memulai langkah dari hal yang juga simpel. Seperti memanfaatkan kembali gelas-gelas kopi bekas misalnya.

Yup, cup kopi yang biasanya kita buang itu pun ternyata bisa dimanfaatkan kembali sebagai barang fungsional yang cantik. Kak ratry mengajak para peserta workshop ber-doodle ria di gelas kopi yang telah ia bagikan. “bebas aja, terserah mau gambar apa”, begitu katanya. Selanjutnya dapat ditebak, para peserta pun larut dalam doodlenya masing-masing.



Satu hal yang aku tangkap dari workshop kak ratry ini adalah kita tak harus melakukan sesuatu hal yang besar untuk membuat sebuah perubahan besar, mulai saja dari yang terkecil. Yaahhh... meski kita tinggal di wilayah Ring of Fire dan senantiasa ‘berkejaran’ dengan bencana, tapi jangan lantas membuat kita berpasrah diri, lakukan perubahan mulai dari diri sendiri saja.

13/01/19

Menyejukkan situasi panas tahun politik...? Warga Jakarta Barat punya solusinya nih...



Kalau boleh jujur, belakangan ini tuh aku agak enggan membuka facebook dan twitter, karena situasi disana emang terasa sedikit memanas dibanding biasanya. Selain status status nyinyir yang entah ditujukan pada siapa itu, status pendukung paslon yang seringkali lebih cenderung menjatuhkan lawannya dengan hoax itu pun membuatku makin malas membuka kanal facebook dan twitter.

Sebenarnya perbedaan pendapat itu adalah suatu kewajaran yang sudah seharusnya dimengerti oleh setiap orang. Namun sayangnya, tidak semua orang dapat menerima perbedaan pendapat itu dengan legowo. Tak hanya itu saja, biasanya yang terkena dampak dari perbedaan pendapat itu bukan hanya mereka yang berada dalam circle beda pendapat itu saja, tapi juga orang-orang disekitarnya yang bisa dikatakan sama sekali tidak ada kaitannya soal pendapat yang sedang diperdebatkan itu.

Nah di tahun politik ini, seluruh masyarakat Indonesia hampir bisa dipastikan ikut terkena dampak dari perbedaan pendapat dua kubu paslon yang sekarang sedang giat-giatnya mencari perhatian rakyat tersebut. Tentu tidak masalah jika semua berada dalam jalur yang benar, karena tadi aku juga sudah mengatakan kalau perbedaan pendapat adalah hal yang wajar, namun akan jadi masalah ketika perbedaan pendapat ini mulai merambah ke kepentingan umum yang disalahgunakan.



Dalam Undang undang Nomor 7 tahun 2017 tentang Pemilu, Pasal 280 ayat 1 huruf h disebutkan bahwa pelaksana, peserta, dan tim kampanye pemilu dilarang menggunakan fasilitas pemerintah, tempat ibadah dan tempat pendidikan. Aturan ini sudah amat jelas ada, namun kenyataannya di lapangan masih banyak tim kampanye yang menggunakan fasilitas umum tersebut, salah satunya yang paling sering digunakan adalah tempat ibadah.

Yup, rasanya sudah bukan hal yang asing ketika mendapati adanya selipan pesan untuk mendukung salah satu paslon dalam siraman rohani di suatu tempat ibadah. Salahkah...? belum tentu... karena memang tidak semua masyarakat Indonesia paham soal undang-undang tersebut. Padahal penggunaan tempat ibadah sebagai tempat kampanye tersebut cenderung memicu perbedaan pendapat dan bukan tidak mungkin mengakibatkan rusaknya kerukunan antar umat beragama yang selama ini telah kita perjuangkan bersama.

Nah dari sinilah akhirnya dibutuhkan sosialisasi lebih jauh perihal undang undang tersebut, jangan sampai terjadi kasus malas pergi ke tempat ibadah seperti yang terjadi padaku ketika enggan membuka facebook dan twitter tadi hanya karena situasi panas tahun politik itu. Berbekal latar belakang inilah akhirnya masyarakat Jakarta Barat berinisiatif mengadakan suatu gerakan nyata untuk menolak penggunaan tempat ibadah sebagai sarana kampanye dengan melakukan pemasangan 1000 spanduk di tempat-tempat ibadah yang ada di wilayah Jakarta Barat.



Alasan pemasangan sapnduk penolakan ini simpel, Selain untuk sosialisasi pada tim kampanya yang ‘buta’ undang-undang, spanduk ini juga merupakan pengingat bagi mereka yang mungkin saja lupa akan keberadaan undang-undang tersebut.

Masyarakat Jakarta Barat yang diwakili oleh para pemuka masyarakat serta tokoh lintas agama pun secara resmi mendeklarasikan janji untuk sama sama menjaga kerukunan umat beragama pada situasi panas tahun politik ini serta me-launching pemasangan 1000 spanduk penolakan tadi di Masjid Al Amanah, Jakarta Barat.

Tak tanggung tanggung loh tokoh masyarakat yang hadir ini merupakan para pemuka yang memang disegani oleh masyarakat Jakarta Barat, diantaranya adalah Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), Jakarta Barat, beserta jajaran 3 Pilar, Polres Jakarta Barat, Dandim 0503, Wakil Walikota Jakarta Barat, Kajari, Ketua Pengadilan, Kakankemenag, Ketua KPUD beserta komisioner Jakarta Barat, Ketua Bawaslu, Ketua FKUB Jakbar,beserta tokoh lintas agam, Ketua MUI Jakbar, PGI ( Persekutuan Gereja Indonesia), KAJ (Keuskupan Agung Jakarta), Walubi (Wali umat budha Indonesia), PHDI (Parisada Hindu Dharma Indonesia), serta MATAKIN (Majelis Tinggi Agama Konghuchu Indonesia).



Para tokoh masyarakat ini memang sama-sama telah berkomitmen menolak tempat ibadah digunakan untuk kepentingan kampanye, menolak tempat ibadah untuk dijadikan penyebaran isu hoax, Sara, dan radikalisme demi terciptanya Pemilu 2019 yang damai, aman dan sejuk. Dimulai dari masjid Al Amanah yang menjadi lokasi pertama pemasangan spanduk ini, nantinya spanduk penolakan tersebut akan dipasang di 860 masjid, 237 gereja, 1 pura, 85 vihara atau jika ditotal secara keseluruhan spanduk ini akan dipasang di 1183 tempat ibadah.

Jumlah spanduk penolakan yang mencapai angka lebih dari 1000 tersebut diharapkan sudah cukup untuk mensosialisasikan peraturan Undang-undang yang melarang penggunaan tempat ibadah tadi ya. Jika masih ada yang melanggar jelas kelewatan banget dan harus segera ditindak, karena tidak ada alasan lagi untuk tidak mengetahui perihal Undang Undang tersebut.



Yuk mari sama-sama kita ciptakan suasana pemilu damai, aman dan sejuk, jangan malah menjadi bagian dari panasnya situasi politik dengan menggunakan tempat ibadah sebagai tempat kampanye ya...


19/12/18

Tiga Makna Menuju Hijrah Kaffah di Milad Ke-4 Blogger Muslimah



Sejak kecil aku memang selalu diingatkan bahwa tiap kali hari kelahiran itu kembali hadir sama artinya dengan berkurangnya jatah waktu ku di dunia ini. Dari situ aku pun makin memahami kalau setiap kali melalui masa milad, aku harus bisa berubah menjadi lebih baik dari sebelumnya. Agaknya makna ini pula lah yang coba diangkat oleh Komunitas Blogger Muslimah ketika pada beberapa waktu yang lalu sedang merayakan milad nya yang keempat.

Sebagai salah satu anggota dari komunitas ini, aku jelas tak mau ketinggalan untuk ikut serta dalam keseruannya. Kalau pada tahun ketiga miladnya tahun lalu, kami diajak untuk belajar memperbaiki blog yang notabene merupakan ladang usaha kita melalui teknik SEO, kali ini kami diajak untuk mengenal lebih dekat dengan kata “Hijrah”.



Secara harfiah hijrah berarti berpindah dari satu tempat ke tempat yang lebih baik, namun makna dari kata hijrah ini sendiri ternyata bisa amat luas, baik dari segi agama,kehidupan hingga penampilan kita. Nah makna hijrah ini pun berhasil dikemas dengan cara yang amat cantik oleh panitia milad ke-4 Blogger Muslimah ini loh, berikut diantaranya,

Hijrah ke tempat yang lebih baik serta konsumsi makanan sehat

Dalam acara blogger muslimah kali ini sengaja dipilihkan lokasi yang amat kece, tepatnya di Nutrifood Inspiring Center. Berbeda dengan co-working space pada umumnya, Nutrifood Inspiring Center ini memiliki nuansa healthy and green yang diwujudkan langsung melalui desain ruangannya serta peraturan yang ada di sana.

Yup, sesuai dengan namanya, pada co-working space yang berlokasi di Apartemen menteng squre ini kita dilarang membawa makanan yang tidak sehat seperti makanan yang mengandung MSG dan minyak berlebih. Dari nutrifood Inspiring Center ini para anggota Blogger Muslimah pun secara tidak langsung diajak untuk hijrah dengan membiasakan diri mengkonsumsi makanan yang lebih sehat.

Tak hanya itu saja, kami pun disajikan makanan ringan dari Warung Jande, jajanan sehat yang dikemas secara kekinian. Snack dari warung jande ini makin memperkuat makna hijrah yang diusung pada milad keempat Blogger Muslimah.

Hijrah ke penampilan muslimah yang lebih baik.

Sebagai muslimah, seharusnya sih kita sudah paham perihal aturan berpakaian bagi muslimah, namun yang seringkali luput dari perhatian kita tuh adalah pakaian muslimah seperti apa sih yang layak untuk kita dari segi kenyamanan, penampilan dan syariat islam itu sendiri. Nah pada milad keempat Blogger Muslimah ini pun kami diajak berkenalan dengan para sponsor yang merupakan para penggerak bisnis busana muslim syar’i. diantaranya ada Rumaisha dan Mozlaik.



Rumaisha merupakan brand lokal karya Zasafiana Djamal yang mengangkat konsep elegan syar'i pada produk muslim dan wedding dress, sementara Mozlaik adalah merek dagang yang memproduksi busana muslimah syar'i dengan memberdayakan konveksi rumahan, bukan produk pabrikan dengan produk andalannya berupa bergo, pashmina, dan niqab. Kedua produk sponsor ini membuat kami makin mantab untuk berhijrah pastinya. Karena ternyata berhijrah tuh bisa tetap membuat kita makin cantik dan nyaman dalam berpenampilan kok...



Tak hanya dari segi pakaian saja, pada milad Blogger Muslimah kali ini kami juga diajak belajar make up loh... makeup yang diajarkan disini tuh semata-mata agar kita dapat terlihat cantik didepan suami ya. Tutorial daily make-up kali ini dibawakan oleh kakak kakak cantik dari Purbasari yang ternyata saat ini telah memiliki beragam peralatan makeup.

Dulu tuh kan kita mengenal purbasari sebagai brand lulur mandi saja, tapi saat ini purbasari makeup telah mengembangkan sayapnya. Pada saat make-up demo saja, ada beberapa produk purbasari yang baru kali ini aku liat, diantaranya ada Purbasari Ultra-Smooth Brow Liner yang merupakan Pensil alis dengan sistem retractable/tanpa raut dan Purbasari Intense Color Liquid Liner sang Eyeliner cair berbentuk spidol.



Menuju hijrah kaffah bersama Tere

Di sesi terakhir, kami diajak untuk lebih memahami konsep menuju hijrah kaffah bersama Tere, seorang musisian yang kini telah berstatus mualaf. Menjadi seorang muslimah sejak lahir kadang membuat kita sedikit lupa akan jati diri sebagai seorang muslimah itu sendiri. Nah berkat sharing bersama tere ini jujur para blogger yang hadir menjadi sedikit malu.



Tere yang dibesarkan dilingkungan keluarga non muslim itu ternyata mendapat hidayah melalui sebuah mimpi buruk dimana ia mendapati dirinya telah berada di alam kubur dan mendapat pertanyaan layaknya seorang muslim. Ketika terbangun dari mimpinya itu, ia pun memutuskan untuk mencari tau lebih jauh perihal pertanyaan yang ada dalam mimpinya. Lalu ia pun memulai perjalanan hijrahnya dengan mencari tau serta memikirkan berbagai konsep kehidupan yang ada hingga akhirnya ia mantab untuk menjadi seorang mualaf.

Sebenarnya dalam kehidupan nyata tuh tidak hanya Ketiga makna hijrahyang ada di milad keempat Blogger Muslimah ini saja, tapi ada banyak makna hijrah dari sisi lain yang mungkin saja akan kita temui. Jadi, jangan pernah menutup mata terhadap jalan hijrah yang diberikan-Nya ya teman...


03/10/18

Rahasia agar tetap harmonis saat menua bersamanya

Rahasia keluarga harmonis


“Bismillah... Aku berharap bisa menua bersamamu sampai tiba saatnya kita sama-sama tertawa mengenang masa muda yang indah, dan sampai tiba saatnya kita hanya mampu terduduk sembari menikmati riuhnya anak cucu yang berkumpul... “ begitu ungkap ia yang saat ini aku sebut suami ketika berniat mengkhitbahku sepuluh tahun yang lalu. Aku sih paham betul kalau ungkapan tersebut bukan murni hasil karyanya, entah ia ambil dari mana, yang jelas kata-kata ini begitu menyentuh kalbu hingga terpatri begitu kuat dalam ingatanku sampai sekarang.

Harapan untuk dapat hidup harmonis hingga tua nanti tersebut cukup membuatku yakin untuk mengiyakan ajakannya mengarungi bahtera rumah tangga bersama. Alhamdulillah sepuluh tahun pertama telah berhasil kami lewati dengan baik, hingga memiliki tiga orang buah hati. namun sejujurnya, meski saat ini kami dalam keadaan ‘baik-baik’ saja, selalu ada sedikit kekhawatiran yang terselip dihatiku soal kelanjutan dari keharmonisan keluarga ini.

Women’s Talk a touch of beauty


Kekhawatiran-kekhawatiran klise terkait kondisi fisikku yang pastinya sudah berbeda dengan sepuluh tahun yang lalu ini terus menghantui pikiranku. Ada tambahan ketakutan kalau kalau suatu saat nanti ia mulai bosan dan berpikir untuk pindah ke lain hati. Alhamdulillah seolah paham dengan semua kegalauanku ini, beberapa waktu yang lalu aku mendapat undangan untuk ikut hadir dalam acara Women’s Talk a touch of beauty di Eighty Nine eatery, Jakarta.

tips agar tetap harmonis


Dalam acara yang bernuansa putih tersebut, aku mendapat pengetahuan yang tidak biasa. Kalau pada umumnya tema keharmonisan keluarga hanya dibahas dari sisi luarnya saja, kali ini aku benar-benar mendapat ilmu hingga bagian terdalamnya. Maksudnya adalah hal-hal yang seringkali dianggap tabu untuk diperbincangkan seperti manfaat berhubungan intim dan kaitannya dengan harmonisasi keluarga, di acara ini justru dibahas secara terbuka dan blak-blakan.

Tak tanggung-tanggung, acara hasil kolaborasi cantik Resik V Whitening dan Liputan6.com ini menghadirkan beberapa nara sumber yang amat kompeten di bidang masing-masing, diantaranya adalah Dr. Ariansjah Dara, Sp.OG, Yuna Eka Kristina selaku Senior Public Relation PT Kino Grup TbK, Fifi Alvianto seorang influencer, dan Herfiza Novianti seorang aktris dan model sekaligus istri dari Ricky Harun.

Menurut Dr. Dara, selain memang akan berdampak pada harmonisasi keluarga secara langsung, hubungan intim yang berkualitas juga memiliki berbagai manfaat lain loh, salah satunya berkaitan dengan kesehatan serta ketenangan batin baik bagi sang istri maupun suami. Oleh karena itu penting sekali untuk kita menjaga kualitas hubungan intim kita tersebut.

Agar tetap harmonis


Sayangnya seiring dengan bertambahnya usia ada banyak faktor yang akan mempengaruhi kualitas hubungan intim itu, diantaranya adalah proses melahirkan berulang serta faktor usia sang istri yang kemudian berdampak pada kekencangan organ kewanitaan. Jika organ kewanitaan sudah tidak ‘kencang’ lagi maka sudah bisa dipastikan kalau kualitas hubungan intim yang dilakukan pun akan semakin jauh berkurang.

Rahasia agar miss V kembali kencang versi dokter Dara


Nah agar si miss V kembali kencang, dokter ganteng itu pun mengungkapkan sedikit rahasia pada kami, namun karena ‘rahasia’ ini akan amat berguna jika diketahui oleh banyak orang, maka aku putuskan untuk membeberkan saja ‘rahasia’ tersebut di tulisan ini, berikut diantaranya rahasia agar organ kewanitaan kita kembali kencang versi dokter Dara,

1. Penerapan pola hidup sehat

Hampir semua lini kehidupan akan lebih baik jika kita mulai menerapkan pola hidup sehat. Meski klise dn sudah sering diingatkan, namun tetap saja aku merasa pola hidup sehat tetap harus kembali di ‘angkat’. Dengan penerapan pola hidup yang benar, maka insya Allah secara tidak langsung akan berdampak juga pada kekencangan si miss V.

2. Lakukan Senam Kegel

Senam Kegel ini merupakan gerakan membuka dan menutup area miss V dengan tujuan melatih elastisitas dari organ kewanitaan itu sendiri. Dengan rutin melakukan senam kegel dipercaya dapat kembali mengencangkan si miss V kita. Tidak seperti senam lain pada umumnya, senam kegel bisa kita lakukan dimana saja dalam aktivitas apapun.

3. Rawat organ kewanitaan dengan cara yang benar.

Secara spesifik dokter Dara pun mengungkapkan kalau membersikan organ kewanitaan bukan hanya perihal membasuhnya setelah buang air kecil saja tapi juga termasuk proses pemilihan pakaian dalamnya yang harus dapat menyerap cairan dan pemilihan pembersih yang sesuai pastinya.

Agar tetap harmonis


Senada dengan hal ini, Yuna dan Herfiza pun mengungkapkan pendapatnya soal pemilihan pembersih yang pas untuk si miss V, menurut mereka, hal ini menjadi amat penting karena ternyata organ kewanitaan tuh memiliki pH yang berbeda dari bagian tubuh lain, sehingga membutuhkan pembersih khusus yang memiliki pH serupa.

Peran Resik V Whitening dalam membangun harmonisasi keluarga kita.


Berdasarkan pengalaman sehari-harinya, yuna dan Herfiza pun secara bergantian kompak menyebut Resik V Whitening sebagai pembersih khusus area kewanitaannya. Dipilihnya produk ini karena memang sudah terbukti secara klinis kalau produk ini dapat merawat daerah kewanitaan sekaligus mencerahkan area disekitarnya.

trik Agar tetap harmonis


Kandungan ekstrak manjakani nya amat membantu mereka untuk membersihkan organ intim wanita bagian luar dan mengurangi bau tak sedap. Tak hanya itu saja, kandungan Ekstrak bengkoangnya juga bisa kita andalkan sebagai pencerah area kewanitaan, terutama area sekitar pangkal paha. Otomatis Resik V Whitening ini akan membantu membangkitkan kepercayaan diri untuk kemesraan hubungan suami istri.

Yah bisa dibilang kalau si putih beraroma melati ini bisa diandalkan untuk mengembalikan keharmonisan keluarga yang mungkin saja sempat renggang karena si miss V kurang kencang. Dan yang paling penting adalah status halal nya yang sudah tidak diragukan lagi dengan adanya loga halal dari MUI yang terpampang nyata di kemasannya. oiya, resik V Whitening ini bisa dibeli di alfamart dan guardian terdekat ya...

Agar tetap harmonis


Dengan rutin membersihkan area kewanitaan kita dengan resik V Whitening ini, kita tidak akan khawatir lagi soal keharmonisan keluarga, mau 10 tahun, 20 tahun atau 30 tahun lagi sekalipun insya Allah suami kita akan tetap lengket terus deh, kan sudah diikat ‘kencang’ oleh Resik V Whitening...